RMOL. Sumber kerusakan paling parah bangsa Indonesia adalah amandemen UUD 1945 yang sudah berjalan empat kali.
Demikian
disampaikan pengamat komunikasi politik, Tjipta Lesmana, dalam diskusi
bertajuk "KPK dan Penegakan Hukum di Indonesia", di aula Gereja
Theresia, Menteng, Jakarta, Sabtu (18/2).
"Pasca amandemen UUD,
semua lini kekuasaan jelek, terjadi perubahan radikal dalam sistem
politik," tegas doktor komunikasi UI tersebut.
Perubahan yang
dimaksud Tjipta adalah perubahan ultra-radikal yang menciptkan sistem
liberalisme dan kapitalisme. Bahkan sistem politik di Indonesia,
menurut Tijpta, lebih bebas dari negara demokrasi maju, Amerika
Serikat. Selain itu, perubahan UUD tersebut menyebabkan perubahan
radikal pada behaviour (perilaku) pejabat dan juga rakyat secara umum.
"Sangat
materialistis, uang menjadi acuan pertama seolah-olah besok mau mati.
Semua jadi mau kaya, semua profesi sudah terkooptasi cari uang instan,
akibatnya moral dan etika menjadi jauh memburuk," pungkasnya.
Tjipta
berlari ke Jerman. Dia memuji kenegarawanan Presiden Jerman Christian
Wulff yang tak segan-segan mengundurkan diri gara-gara setiap hari
diberitakan media terlibat skandal korupsi. Dia dituduh meminta kredit
untuk rumahnya yang di dalamnya terjadi penyimpangan.
Menurut
Tjipta, secara moral sikap Presiden Jerman sangat terpuji. Begitu juga
yang terjadi di India dimana tiga anggota parlemen India yang ketahuan
menonton video porno mengundurkan diri.
"Ini tidak terjadi di
Indonesia, moral sudah terpuruk. Godaan maha berat sudah menimpa semua
lini apalagi penegak hukum,"demkian Tjipta.[ald]
0 komentar:
Posting Komentar