Selamat datang di situs CV. Mandiri Kreatif

CV. MANDIRI KREATIF adalah sebuah perusahaan yang didirikan di Kota Bandung pada tanggal 18 Februari 2010. Perusahaan ini bergerak dalam perdagangan barang dan jasa. CV. MANDIRI KREATIF telah banyak mendapatkan proyek-proyek pemerintah dan swasta. Komitmen kami adalah memberikan kualitas layanan terbaik, yang menjadi motivasi kami dalam mencapai prestasi untuk menjadi mitra di bidang pengadaan barang dan jasa yang berkualitas. Sejarah usaha kami selalu mengembangkan sumber daya manusia dan mencari inovasi baru dalam meningkatkan mutu kerja didukung peningkatan sarana produksi hingga pendukung usaha lainnya.

Kamis, 28 Februari 2013

Menpora: Keputusan PSSI Pecat Halim Mahfudz Sah

Headline


INILAH.COM, Jakarta - Setelah menentukan tempat digelarnya Kongres PSSI pada 17 Maret 2013 nanti, sejumlah langkah dirancang PSSI, termasuk pembentukan tim verifikasi.
Menurut Hadiyandra, sekretaris jenderal PSSI yang baru diangkat menggantikan Halim Mahfudz, kongres akan digelar di Hotel Borobudur.
Kini, PSSI akan melakukan verifikasi terhadap peserta pemilik suara kongres. Sesuai kesepakatan (MoU) harus dihadiri oleh peserta Kongres Solo 2011 lalu.
“Telah disepakati jika voters kongres sesuai dengan MoU. Makanya harus dibentuk tim verifikasi yang akan melibatkan AFC dan FIFA. Jadi tim verifikasi voters terdiri dari perwakilan PSSI, KPSI, AFC dan FIFA,” kata Hadiyandra.
Selain itu, Hadiyandra juga menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta penegasan dari FIFA dan AFC soal status kongres yaitu antara Kongres Biasa (KB) atau Kongres Luar Biasa (KLB).
Sejumlah agenda yang pasti dibahas dalam kongres nanti adalah penyatuan liga dan revisi statuta, demikian dijelaskan Hadiyandra usai rapat Komite Eksekutif yang dihadiri empat anggota yang sebelumnya dipecat, yakni La Nyalla Mattalitti, Robertho Rouw, Toni Aprilani dan Erwin Dwi Budiawan. Dalam rapat tersebut hadir pula ketua umum Djohar Arifin Husin dan anggota Mawardi Nurdin.
Lima Komite Eksekutif lain, yakni wakil ketua umum Farid Rahman, anggota Tuti Dau, Sihar Sitorus, Bob Hippy dan Widodo Santoso, tidak hadir.

151 Lurah di Kota Bandung Dapat Mobil Baru

BANDUNG – Pemrintah Kota Bandung akan membeli sebanyak 151 unit mobil baru. Sejumlah mobil tersebut nantinya diperuntukan bagi lurah-lurah di Kota Bandung.
Untuk kebutuhan pembelian ke-151 unit mobil baru tersebut, Pemerintah Kota Bandung mengalokasikan anggaran di APBD 2013 sebesar Rp 13,8 miliar.
“‘Kendaraan itu bukan mobil dinas, tapi mobil khusus operasional setiap kelurahan. Kendaraan itu untuk menunjang kegiatan (lurah),” kata Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Pemerintah Kota Bandung, Jaja Nurjaman kepda media di Bandung, Selasa (19/2).
Jaja mengatakan anggaran untuk pembelian ke-151 unit mobil operasional lurah tersebut akan dikucurkan pada triwulan pertama 2013 ini. Menurut dia, pengadaan mobil baru dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja aparat di kelurahan.
“Kendaraan ini jenisnya pick up. Bisa untuk mengangkut sampah atau untuk kegiatan yang menunjang aktivitas kemasyarakatan,” ujar Jaja.
Selain membeli 151 unit mobil untuk lurah, Pemerintah Kota Bandung juga mengalokasikan anggaran Rp 2 miliar untuk membeli mobil dinas baru bagi pejabat walikota dan walikota hasil pilwalkot mendatang. Total anggaran untuk pembelian kendaraan lurah dan pejabat walikota dan wakil walikota sebesar Rp 15,8 miliar.
“Pembelian kendaraan tersebut sudah melalui mekenisme yang ada. Sudah disetujui dewan dan tinggal pembelian secara bersamaa,” kata Jaja. |ROL|
gambar: Gedung Sate Bandung-Republika/Yogi Ardhi

Rabu, 27 Februari 2013

Abraham Samad

 Abraham Samad

Nama Lengkap : Abraham Samad
Alias : Abraham | Samad
Agama : Islam
Tempat Lahir : Makassar, Sulawesi Selatan
Tanggal Lahir : Minggu, 27 November 1966
Zodiac : Sagittarius
Warga Negara : Indonesia

No Relation

BIOGRAFI
Abraham Samad adalah seorang advokat yang sekarang menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015. Dia merupakan ketua KPK termuda. Sikap kritisnya mulai tumbuh di bangku SMP. Sikap kritisnya ini kemudian tercermin dari sifatnya yang sangat tidak nyaman terhadap proses ketidakadilan yang dijumpainya.

Memasuki dunia kampus, Abraham semakin menemukan tempatnya untuk mengaktualisasikan diri. Setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun 1992, Abraham sedikit goyah dalam penentuan karir profesi yang akan digelutinya kelak. Pada satu sisi, ia sangat berkeinginan untuk menekuni profesi advokat, namun di sisi lain, ibunya lebih mengharapkan agar Abraham untuk menjadi seorang Birokrat.

Abraham memulai karirnya sebagai advokat dengan magang terlebih dahulu. Sejak pertama kali menjejakkan kakinya dalam belantara penegakan hukum di Indonesia ia semakin memahami bahwa sistem hukum Indonesia belum berjalan sebagaimana mestinya.

Di Makassar, Samad dikenal sebagai aktivis antikorupsi. Dia penggagas sekaligus Koordinator Anti Corruption Committee di Sulsel. Salah satu kasus korupsi yang pernah dia bongkar yakni kasus yang melibatkan walikota Makassar. Akibat langkahnya itu, rumah serta usaha milik istrinya pernah dirusak sekelompok orang. Melalui LSM ini, Abraham ingin mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik. Abraham juga pernah menjadi Tim Penasehat Hukum Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Sulawesi.

Dia menanggalkan profesinya sebagai advokat ketika mendaftar di panitia seleksi calon pimpinan KPK. Selama uji kepatutan dan kelayakan, Abraham adalah calon yang berani berjanji akan mundur tanpa didesak jika satu tahun kepemimpinannya tidak membuahkan hasil.
 Riset dan analisa oleh Somya Samita
PENDIDIKAN
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional, Makassar, 1980
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Cendrawasih, Makassar, 1983
  • S-1, S-2 dan S-3 di Universitas Hasanuddin, Makassar
KARIR
  • Advokat
  • Konsultan hukum  Willi Soenarto Associete, Surabaya
  • Aktivis antikorupsi
  • Penggagas dan Koordinator Ketua Anti-Corruption Committe (ACC) Sulsel
  • 2010-2015 : Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
SOCIAL MEDIA
No Sosmed

Yusuf Mansyur

 Yusuf Mansyur

Nama Lengkap : Yusuf Mansyur
Alias : No Alias
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Minggu, 19 Desember 1976
Zodiac : Sagittarius

Ayah : Abdurrahman Mimbar
Ibu : Humrif'ah
Istri : Siti Maemunah  
 
 
 
BIOGRAFI
Ustad Yusuf Mansyur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati. Ustad kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi ustad terkenal seperti sekarang.

Ustad Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif'ah dan sangat dimanja orang tuanya. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustad Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

Ustad Yusuf menikah dengan Siti Maemunah dan telah dikaruniai tiga orang anak.

Pertengahan November 2009, Ustad Yusuf tertimpa musibah. Rumahnya dirampok, dan ia kehilangan uang sekitar Rp100 juta beserta barang berharga. Namun, beliau menolak memperpanjang kasusnya di polisi.

Pada tahun 1996, dia terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang yang jumlahnya miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustad Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustad Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf kembali masuk bui pada 1998.

Saat di penjara itulah, Ustad Yusuf menemukan hikmah tentang shodaqoh. Selepas dari penjara, Ustad Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Berkat keikhlasan sedekah pula, akhirnya bisnis Ustad Yusuf berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.

Hidup Ustad Yusuf mulai berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustad Yusuf membuat buku WISATA HATI MENCARI TUHAN YANG HILANG. Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya di penjara saat rindu dengan orang tua. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.

Ustad Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.

Karir Ustad Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga.

Konsep sedekah pula yang membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt, ia menyerukan keutamaan sedekah melalui tayangan yang didasarkan pada kisah nyata.

Ustad Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari. Film ini merupakan proyek pamungkas dari kegiatan roadshow (ceramah keliling) berjudul sama selama Januari-April 2008.

Melalui Wisata Hati, ia menyediakan layanan SMS Kun Fayakuun untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Ia juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisata Hati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisata Hati.
http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/y/yusuf_mansyur/
PENDIDIKAN
Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992
KARIR
  • pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh Tangerang
  • pimpinan pengajian Wisata Hati
  • Salah Satu Pendiri perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
SOCIAL MEDIA

Wage Rudolph Soepratman

Wage Rudolph Soepratman

Nama Lengkap : Wage Rudolph Soepratman
Alias : No Alias
Tempat Lahir : Jatinegara, Jakarta
Tanggal Lahir : Senin, 9 Maret 1903
Zodiac : Pisces
Warga Negara : Indonesia

Ayah : Senen 
 
 
BIOGRAFI
Wage Rudolf Soepratman adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia Raya yang telah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. WR Soepratman merupakan salah satu putra dari seorang sersan di Batalyon VIII bernama Senen. WR Soepratman lahir di Jatinegara, Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903. Dia menamatkan sekolah dasarnya di Jakarta. Pada tahun 1914, WR Soepratman ikut kakak perempuannya yang bernama Roekijem pindah ke Makassar. Di sana dia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik. Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun, kemudian melanjutkannya ke Normaalschool di Makassar sampai selesai. Ketika berumur 20 tahun, lalu dijadikan guru di Sekolah Angka 2.
Setelah tidak lagi menjadi seorang guru, WR Soepratman kemudian bekerja di sebuah perusahaan dagang. Setelah beberapa waktu lamanya WR Soepratman memutuskan untuk pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu sendiri tetap dilakukannya meskipun akhirnya dia tinggal di Jakarta. Di Jakarta inilah, WR Soepratman mulai tertarik dengan organisasi pergerakan nasional yang akhirnya membuat dirinya banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senangnya terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda. Rasa cintanya terhadap Indonesia semakin hari semakin besar sehingga membuatnya ingin menyumbangkan sesuatu bagi perjuangan bangsanya. Tetapi, ia tidak tahu bagaimana caranya, karena ia hanya seorang wartawan dan pemain musik hingga suatu hari, secara kebetulan WR Soepratman membaca artikel berjudul Manakah Komponis Indonesia yang Bisa Menciptakan Lagu Kebangsaan Indonesia yang Dapat Membangkitkan Semangat Rakyat dalam majalah Timboel terbitan Solo. Membaca artikel ini, hati Soepratman tergerak. Dan merasa tulisan itu seolah ditujukan kepada dirinya.
Tidak ada catatan yang pasti kapan Soepratman menulis lagu kebangsaan. Ada pendapat yang menyatakan ia menciptakannya tahun 1926. Pada Kongres Pemuda Pertama (1926), Soepratman yang hadir ingin menawarkan kepada ketua kongres agar ia diberi kesempatan memperdengarkan lagu itu di hadapan para peserta namun karena keberaniannya belum cukup WR Soepratman akhirnya membatalkan niatnya. Baru pada Kongres Pemuda Kedua, tanggal 28 Oktober 1928, pada malam penutupan, WR Soepratman dengan gesekan biolanya mengiringi sebarisan paduan suara membawakan lagu Indonesia Raya.
Dua bulan setelah lagu ini diperkenalkan, ode tersebut menjadi sangat populer. Lagu ini kemudian banyak dinyanyikan dalam acara-acara penting. WR Soepratman kemudian memiliki ide untuk mengabadikan lagu perjuangan itu ke dalam piringan hitam. Untuk merealisasikan idenya, WR Soepratman lantas menghubungi Yo Kim Tjan yang akhirnya membantunya merekam, memperbanyak dan menjual piringan hitam berisi lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya. Dalam piringan tersebut, WR Soepratman memainkan biola sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dua irama, mars dan keroncong.
Maraknya peredaran lagu Indonesia Raya ini, membuat WR Soepratman sering diintrogasi PID (intel Belanda) yang sempat berujung pada pelarangan peredaran lagu tersebut. Protes atas pelarangan lagu itu pun berdatangan dari berbagai pihak yang menyebabkan Volkraad turun tangan dimana akhirnya kata ”merdeka-merdeka” hanya boleh digunakan ketika lagu dinyanyikan di ruang tertutup. Hingga akhir hayatnya, WR Soepratman masih menjadi incaran polisi hindia Belanda karena telah menciptakan lagu Indonesia Raya sampai akhirnya dia jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir Matahari Terbit pada awal Agustus 1938, WR Soepratman ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya. WR Soepratman kemudian ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. WR Soepratman meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit. W.R. Soepratman hingga meninggal belum pernah menikah dan mengangkat seorang anak pun.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh
PENDIDIKAN
  • Sekolah Dasar di Jakarta
  • Normaalschool di Makassar (Ujungpandang)
SOCIAL MEDIA
 

Wiranto

Wiranto

Nama Lengkap : Wiranto
Alias : No Alias
Agama : Islam
Tempat Lahir : Yogyakarta
Tanggal Lahir : Jumat, 4 April 1947
Zodiac : Aries
Hobby : Tenis
Warga Negara : Indonesia

Ayah : RS Wirowijoto
Ibu : Suwarsijah
Istri : Hj. Rugaiya Usman, SH
 
BIOGRAFI
Jenderal TNI (Purn) Wiranto adalah politikus Indonesia dan tokoh militer Indonesia. Wiranto lahir di Jogjakarta pada tanggal 4 April 1947 dari pasangan RS Wirowijoto dengan istrinya yang bernama Suwarsijah. Ayah Wiranto berkerja sebagai seorang guru sekolah dasar sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Saat Wiranto berusia satu bulan, dia dibawa orang tuanya pindah ke Surakarta karena terjadi agresi Belanda yang menyerang kota Yogyakarta. Di Surakarta, Wiranto menyelesaikan sekolahnya hingga dia lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Surakarta.

Setamat SMA, Wiranto melanjutkan studinya dengan masuk ke Akademi Militer Nasional dan lulus pada tahun 1968. Nama Wiranto mulai menarik perhatian publik saat dia dipercaya untuk menjadi ajudan Presiden Soeharto. Perjalanan karier seorang prajurit tidak terlepas dari faktor dedikasi dan kemampuannya. Demikian halnya karier Wiranto kian menanjak tatkala ABRI memberi kepercayaan kepadanya menjadi Ajudan Presiden RI selama 4 tahun (1989-1993). Suatu masa jabatan Ajudan Presiden yang relatif lama.

Setelah menjadi ajudan presiden, karier militer Wiranto semakin meningkat ketika dia dipromosikan menjadi Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, hingga menjadi KSAD. Pada bulan Maret 1998, Presiden Soeharto kembali menunjuk Wiranto, kali ini untuk menjadi Pangab (sekarang disebut Panglima TNI). Kala itu terjadi pergantian pucuk kepemimpinan nasional dari Presiden Soeharto ke Presiden BJ Habibie. Posisi Wiranto ini tetap dipertahankan hingga era Presiden BJ Habibie.

Ketika Presiden BJ Habibie lengser di tahun 1999 dan digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden keempat Indonesia, posisi Wiranto di pemerintahan tetap tak bergeming. Dia dipercaya oleh Presiden Abdurrahman Wahid untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, namun akhirnya dia dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Pada 26 Agustus 2003, ia meluncurkan buku otobiografi dengan judul Bersaksi di Tengah Badai. Di tahun 1004, Wiranto memenangi konvensi Partai Golkar atas Ketua Umum Partai Golkar Ir. Akbar Tandjung.

Dengan kemenangan ini, Wiranto kemudian melaju sebagai kandidat presiden pada 2004 bersama pasangannya, Salahuddin Wahid. Pada pemilihan ini, Wiranto gagal melaju karena langkahnya terganjal pada babak pertama setelah menempati urutan ketiga. Di tahun 2006, nama Wiranto kembali meramaikan bursa politik. Dia tampil sebagai ketua umum Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura) yang dia dirikan pada tanggal 21 Desember 2006. Wiranto memperkenalkan partai yang dibentuknya ini di Hotel Kartika Chandra, Jakarta dan dihadiri ribuan orang dari berbagai kalangan.

Mantan presiden Abdurrahman Wahid, mantan Ketua Umum Partai Golkar Ir Akbar Tandjung, mantan wakil presiden Try Sutrisno, Ketua Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu, mantan menteri perekonomian Kwik Kian Gie, dan tokoh senior Partai Golkar Oetojo Oesman menghadiri peresmian partainya. Deklarasi partai juga dihadiri sejumlah pengurus, yaitu mantan Sekjen Partai Golkar Letnan Jenderal TNI (Purn) Ary Mardjono, mantan Gubernur Jawa Tengah Ismail, mantan menteri pemberdayaan perempuan DR Hj. Tuty Alawiyah AS, dan masih banyak lagi.

Pada 17 Januari 2007, Wiranto bertemu dengan Ketua DPR-RI Agung Laksono di Komplek MPR/DPR, Senayan (Jakarta). Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam menyongsong Pemilu Presiden 2009. Pada tanggal 1 Mei 2009, Wiranto bersama Jusuf Kalla mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di mana Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura.

Pasangan ini menjadi pasangan yang pertama mendaftar di KPU dan mendapat nomor urut tiga dan disingkat menjadi JK-WIN. Sayangnya, dalam pemilihan presiden yang dilakukan secara langsung ini, Wiranto kembali gagal meraih kursi kepresidenan. Namun, hasil Musyawarah Nasional I Partai Hanura di bulan Februari 2010, menempatkan Wiranto kembali sebagai Ketua Umum untuk periode 2010-2015.
PENDIDIKAN
  • Akademi Militer Nasional (1968)
  • Sekolah Staf dan Komando TNI AD (1984)
  • Universitas Terbuka, Jurusan Administrasi Negara (1995)
  • Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer (1996)
KARIR
  • Letnan Dua tahun 1968
  • Letnan Satu tahun 1971
  • Kapten tahun 1973
  • Mayor tahun 1979
  • Letkol tahun 1982
  • Kolonel tahun 1989
  • Brigjen TNI tahun 1993
  • Mayjen TNI tahun 1994
  • Letjen TNI tahun 1996
  • Jenderal TNI tahun 1997
SOCIAL MEDIA
http://www.wiranto.com/
 

R. Otto Iskandardinata

 R. Otto Iskandardinata

Nama Lengkap : R. Otto Iskandardinata
Alias : No Alias
Tempat Lahir : Bojongsoang, Kabupaten Bandung
Tanggal Lahir : 31 2 1897
Zodiac : Aries
Hobby : Sepak Bola, Menari Sunda
Warga Negara : Indonesia

Ayah : Raden Haji Rachmat Adam
Ibu : Nyi Raden Siti Hatijah
Istri : Soekirah 
 
BIOGRAFI
Lahir dari keturunan bangsawan yang di turunkan dari ayahnya,Raden Otto Iskandardinata atau biasa di sebut Oto merupakan anak ke 3 dari 9 bersaudara, gemar bermain Bola serta menari Sunda juga pandai menabuh gamelan.
Menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Bandung dan melanjutkan pendidikan di Kweek-school Onder-bouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) yang merupakan sekolah berasrama di Bandung.

Dari sinilah terlihat sifat dan kepintaran yg menonjol dari oto.suka berontak, tetapi selalu menunjukkan prestasinya.setelah lulus, Oto melanjutkan di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah.semakin matang pula pribadi Oto, dengan memiliki rasa keingin tahuan tentang bacaan koran De Expres yang isinya kebanyakan tentang kecaman kecaman terhadap Belanda,munculah sikap berontak Oto untuk memperjuangkan hak Bangsanya sendiri. Setelah lulus dari sekolah guru, Oto mendedikasikan diri sebagai Guru,yang mana memang menjadi cita cita Oto sejak kecil,dengan begitu,Oto bisa mewujudkan Bangsanya menjadi Bangsa yang berilmu dan bisa melestarikan tanah  airnya dengan baik.

Pernah masuk dalam daftar hitam dan membuat khawatir pemerintah Hindia Belanda, salah satunya dikarenakan nyali Oto dalam membongkar kasus bendungan kemuning yang bisa menyelamatkan Rakyat Indonesia dari penipuan yang di lakukan pengusaha Belanda. Tak bisa di pungkiri,Oto lah orang yang pertama mempopulerkan kata Indonesia Merdeka dan kemudian disingkat menjadi Merdeka karena kegigihan Oto dalam memperjuangkan Hak rakyatnya.

Menikah dengan gadis bernama Soekirah putri Asisten Wedana di Banjarnegara yang 10 tahun lebih muda darinya dan dikaruniai 12 Orang anak. Pada tanggal 20 Desember 1945 adalah hari di tetapkannya sebagai hari wafatnya Oto akibat dari korban "Laskar Hitam" di Pantai Mauk, Tangerang, dan tidak pernah ditemukan jenazahnya. setelah kematiannya, Oto ditetapkan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.

Riset dan analisa oleh Eko Setiawan
PENDIDIKAN
  • Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Bandung
  • Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) Bandung
  • Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah
KARIR
  • Ketua Organisasi Paguyuban Pasundan
  • Anggota Volksraad (DPR pada masa Hindia Belanda)
  • Ketua Umum Persib Bandung
  • Menteri Negara Kabinet Presidensial (19 Agustus 1945 – 14 November 1945)
PENGHARGAAN
  • Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973
SOCIAL MEDIA
 

Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum

Nama Lengkap : Anas Urbaningrum
Alias : Anas | Urbaningrum
Agama : Islam
Tempat Lahir : Blitar, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Selasa, 15 Juli 1969
Zodiac : Cancer
Warga Negara : Indonesia

Istri : Athiyyah Laila
Anak : Akmal Naseery, Aqeela Nawal Fathina, Aqeel Najih Enayat, Aisara Najma Waleefa 
 
BIOGRAFI
Anas Urbaningrum adalah seorang politikus partai Demokrat yang merupakan partai dominan di Indonesia sejak pemilu 2009. Terpilih pada usia ke-40, Anas merupakan pemimpin partai termuda di Indonesia. Ia sempat memimpin Divisi Otonomi Politik dan Daerah sebelum menjadi ketua fraksi Partai Demokrat di DPR.

Pada pemilihan umum daerah tahun 2009, ia mendapatkan voting tertinggi dari Dapil Jawa Timur VII yang meliputi Kota dan Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Tulungagung.

Sejak di bangku kuliah, Anas terbilang sangat aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia sempat memimpin sebuah kongres internal organisasi di Jogjakarta pada tahun 1997. Sebagai seorang pemimpin, Anas juga terlibat dalam pergerakan reformasi politik tahun 1998. Selama masa tersebut, ia menjadi anggota organisasi pergerakan reformasi.

Selama masa pemilihan secara demokrasi pada 1999, Anas terpilih menjadi anggota pemilihan partai politik dan bertugas untuk memverifikasi keabsahan partai-partai politik untuk berpartisipasi dalam pemilu. Pada tahun 2001-2005 ia kemudian bergabung menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada 1 Oktober 2009, Anas terpilih sebagai ketua Fraksi Partai demokrat di tubuh DPR. Yang termasuk dalam tugas terbesarnya adalah menyatukan suara selama terjadinya kasus Bank Century. Sebagai partai yang terpilih dalam pemilihan 2009, Kongres kedua partai Demokrat yang diadakan di Bandung, 20-23 Mei merupakan peristiwa penting yang berpengaruh terhadap kelanjutan politik di Indonesia.

Pada kesempatan itu pula, Anas mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai ketua partai Demokrat. Dalam pidatonya, ia menyebutkan bahwa ia akan mengedepankan stabilitas internal partai serta pemusatan figur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ikon partai. Dan benar saja, dia menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2010-2015. DIa berhasil mengalahkan kandidat lainnya, Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie.

Anas menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin. Ia pandai memilih kata-kata yang tepat untuk menanggapi pandangan berbagai pihak tentang partainya sehingga tidak sampai memancing perdebatan panjang bahkan polemik yang mengarah pada perseteruan.

Akhir-akhir ini, nama Anas Urbaningrum tidak hanya dikenal karena performanya di dunia politik namun juga karena ia terlibat dugaan kasus korupsi yang juga melibatkan beberapa rekan partai Demokratnya.

Riset dan analisa oleh Pilar Asa Susila
PENDIDIKAN
  • 1992 Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya.
  • 2000 Magister Sains Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta.
  • Program Doktor Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
KARIR
  • Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2010-2015.
  • Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Periode 2009-2014.
  • Pimpinan Kolektif Nasional KAHMI, 2009.
  • Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, 2006-sekarang.
  • Ketua DPP Partai Demokrat, 2005.
  • Anggota KPU Periode 2001-2005.
  • Anggota Tim Seleksi Parpol Peserta pemilu 1999 (Tim 11), 1999.
  • Anggota Tim Revisi Paket Undang Undang Politik (Tim 7), 1998. 
  • Ketua Umum PB HMI Periode 1997-1999.
PENGHARGAAN
  • Bintang Jasa Utama dari Presiden RI, 1999.
  • Man of the Year 2010 dengan predikat Guard of Integrity.
SOCIAL MEDIA
bunganas.com
twitter.com/anasurbaningrum
 

Salahuddin Wahid

 Salahuddin Wahid

Nama Lengkap : Salahuddin Wahid
Alias : Gus Solah
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jombang, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Jumat, 11 September 1942
Zodiac : Virgo
Warga Negara : Indonesia

No Relation

BIOGRAFI

KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) adalah salah seorang tokoh NU yang telah lama dikenal sebagai sosok yang idealis dan memiliki komitmen tinggi untuk memajukan NU ke depan. Tokoh yang kini dipercaya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini banyak di sebut-sebut sebagai salah satu calon kuat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke-32 NU di Makassar, akhir Bulan ini

Pria kelahiran Jombang, 11 September 1942 ini adalah salah satu tokoh HAM di Indonesia. Dia merupakan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sebagai tokoh agama dia tidak terima dengan anggapan banyak ustadz yang mengajarkan radikalisme. karena pasti ada ajaran kebaikan yang mereka ajarkan kepada pengikutnya. Namun dia mengakui, tidak mudah bagi ulama untuk menyadarkan anak-anak muda yang telah mendapat pemahaman salah tentang jihad.

Selain itu dia memandang NU sebagai ajaran yang bisa bertahan dan compartible dengan perkembangan zaman. Ini berarti, sebagai ajaran NU tidak ada yang salah. Ajaran bisa dikembangkan menjadi banyak hal seperti fikih, akidah, tasawuf. Dalam hal ini masing-masing aspek ajaran mengalami banyak tantangan.

Serta NU sebagai organisasi yang perlu ditingkatkan kinerjanya untuk bisa memanfaatkan potensi yang ada, agar bisa berperan sehebat ketika sekian puluh tahun yang lalu. Sejak lama organisasi NU sudah memberikan sumbangsih yang sangat besar kepada bangsa Indonesia. Inilah fitrah organisasi NU. Menurut saya, organisasi NU saat ini sudah mulai melenceng dari jalur fitrahnya. Dan organisasi NU harus dikembalikan kepada fitrahnya untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan bangsa dan umat agar bisa memberikan sumbangsih yang sebesar sumbangsih pada masa-masa sekian puluh tahun yang lalu.
Di kancah politik, Gus Sholah pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, dia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.


Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

PENDIDIKAN
Institut Teknologi Bandung
KARIR
  • Pengasuh Pesantren Tebuireng
  • Calon Wakil Presiden 2004
  • Wakil Ketua Komnas HAM (2002-2007)
  • Anggota MPR (1998-1999)
  • Penulis lepas pada berbagai media (1998-sekarang)
  • Assosiate Director Perusahaan Konsultan Properti Internasional (1995-1996)
  • Direktur Utama Perusahaan Konsultan Teknik (1978-1997)
  • Direktur Utama Perusahaan Kontraktor (1969-1977)
  • Ketua Gerakan Integritas Nasional (2011-sekarang)
  • Ketua PB Nahdlatul Utama
  • 1999 Sekretaris Badan Pendiri Yayasan Wahid Hasyim
  • 1985 Pendiri Yayasan Wahid Hasyim
  • 1991-1994 Anggota Badan Pengawas Yayasan Baitussalam
  • 1982-1991 Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitussalam
  • 1982 Pendiri Yayasan Baitussalam
  • 1995 Ketua Panitia Lomba Karya Tulis IKPNI
  • 1993-skrng Anggota Pengurus IKPNI (Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia)
  • 2000-skrng Ketua Badan Pendiri Yayasan Frum Indonesia Satu.
  • 2002-2005 Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
  • 1998-1999 Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu PKU
  • 1998-1999 Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Umat
  • 1995-2005 Anggota Dewan Penasehat ICMI
  • 2000-2005 Ketua MPP ICMI
  • 1999-2004 Ketua PBNU
  • 2002-2005 Anggota Dewan Pembina YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)
  • 1995 Mendirikan Ikatan Konsultan Manajemen Indonesia
  • 1994-1998 Ketua Departemen Konsultan Manajemen Kadin, Wakil dalam Pertemuan Konsultan Internasional
  • 1993-1994 Pemred Majalah Konsultan
  • 1991-1994 Sekretaris Jenderal DPP Inkindo
  • 1989-1990 Ketua DPD DKI Indkindo (Ikatan Konsultan Indonesia)
  • 1988-skrng Anggota Persatuan Insinyur Indonesia.
  • 1973-skrng Anggota Ikatan Arsitek Indonesia
  • 1966-1967 Dewan penurus Pendaki Gunung Wanadri
  • 1964-1966 Wakil Ketua PMII Cabang Bandung
  • 1964-1966 Komisariat PMII ITB
  • 1967 Bendahara Dewan Mahasiswa ITB
  • 1963-1964 Anggota pengurus Senat Mahasiswa Arsitektur ITB
  • 1961-1962 Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Jakarta
  • 1957-1961 Kepanduan Ansor
SOCIAL MEDIA

Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra

Nama Lengkap : Yusril Ihza Mahendra
Alias : No Alias
Agama : Islam
Tempat Lahir : Bendera Indonesia Lalang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia
Tanggal Lahir : Minggu, 5 Februari 1956
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia

Saudara : Yusron Ihza Mahendra
Istri : Kessy Sukaesih, Rika Tolentino Kato
 
BIOGRAFI
Yusril Izha Mahendra adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang  sejak 1998 hingga 2005, karier politik Yusril Ihza Mahendra tersebut dimulai dari keaktifannya di dunia pendidikan dan juga organisasi. Setelah lulus SMA Yusril melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia mengambil ilmu filsafat fakultas sastra dan juga Hukum Tata Negara.
Setelah pendidikannya di UI diselesaikan, Yusril Izha Mahendra melanjutkan S-2 ke University of the Punjab (India) untuk mengambil gelar master kemudian melanjutkan lagi S-3 mengambil spesialisasi Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim di University Sains Malaysia dengan bidang University Sains Malaysia dan berhasil mendapat gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik.
Dalam dunia pendidikan Yusril Izha Mahendra juga dikenal sebagai seorang pengajar di beberapa universitas seperti Staf pengajar di fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Staf pengajar di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman pada tahun 1983, staf pengajar di Program Pascasarjana UI dan juga Fakultas Hukum UI. Yusril Ihza Mahendra juga diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum pada program pascasarjana.
Dunia organisasi memang bukan sesuatu yang asing baginya, sejak masih sekolah di SMP Yusril Izha Mahendra sudah menjadi Ketua OSIS begitu juga saat dia SMA selain di KAPPI tingkat Rayon. Saat kuliah di UI Yusril juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UI dan bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) ketika kuliah. Yusril juga pernah menjadi anggota organisasi yang berafiliasi kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang bernama Pemuda Muslimin. Lebih jauh lagi Yusril Izha Mahendra pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Yusril ikut dalam kepanitiaan konfrensi internasional seperti Sidang AALCO, Konfrensi Internasional tentang Tsunami dan Konfrensi Tingkat Tinggi Asia Afrika. Bukan hanya dalam negeri Yusril Ihza Mahendra juga aktif di organisasi Internasional seperti di Regional Islamic Da’wah Council of Southeast Asia and the Pasific bermarkas di Kuala Lumpur dan diketuai oleh Tuanku Abdul Rahman Putra Al-Haj (Mantan Perdana Menteri Malaysia).
Bahkan Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat Vice President dan President Asian-African Legal Consultative Organization, bermarkas di New Delhi. Selain itu Yusril Ihza Mahendra merupakan anggota dan Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam berbagai perundingan internasional termasuk sidang ASEAN, Organisasi Konfrensi Islam dan APEC, termasuk menjadi wakil Indoensia untuk berbicara dan berpidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations) di Jenewa.  Dan juga ikut menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah Republik Indonesia seperti UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB New York.
Pada Pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999 Yusril yang ketika itu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mendapatkan 232 suara, Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 185 suara dan Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati meraih 305 suara. Atas kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga Yusril (PBB), akhirnya Yusril sepakat mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya, Poros Tengah memberikan dukungan penuh kepada Gus Dur.
Dalam Pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat menteri di 3 kabinet, dalam Kabinet Pemerintahan Indonesia 21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007 dengan Presiden Abdurrahman Wahid dipercaya menempati posisi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri, Yusril menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong 23 Oktober 1999 – 7 Februari 2001.  Kemudian pada masa Kabinet Indonesia Bersatu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  9 Agustus 2001 – 21 Oktober 2004 menjadi Menteri Sekretaris Negara  hingga akhirnya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan resuffle Kabinet Indonesia Bersatu Yusril Ihza Mahendra digantikan Hatta Rajasa.
Riset dan analisa oleh Eko Setiawan 
PENDIDIKAN
  • Filsafat Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Tahun 1982
  • Hukum Tata Negara, Universitas Indonesia, Tahun 1983
  • Social Science (Master), University of the Punjab, Tahun 1984
  • Politic Science (Doctor), University Sains Malaysia 1993
KARIR
  • Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 26 Agustus 2000-7 Februari 2001
  • Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong, Agustus 2001-2004
  • Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu, 20 Oktober 2004-2007
  • Staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Depkeh (1983, serta Program Pascasarjana UI dan UMJ
SOCIAL MEDIA
twitter.com/#!/yusrilihza_mhd
http://yusril.ihzamahendra.com/
mahendra-ihza-yusril.blogspot.com
 

Baharuddin Jusuf Habibie

Baharuddin Jusuf Habibie

Nama Lengkap : Baharuddin Jusuf Habibie
Alias : Habibie | BJ Habibie
Agama : Islam
Tempat Lahir : Pare-Pare
Tanggal Lahir : Kamis, 25 Juni 1936
Zodiac : Cancer
Hobby : Membaca
Warga Negara : Indonesia

Istri : Hasri Ainun Besari 
 
BIOGRAFI
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan keturunan antara orang Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/Pare-Pare (ayahnya).
Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya,  R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan  indeks prestasi summa cum laude.
Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg (1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973).
Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.
Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan iapun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.
Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur  untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie.
Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat). Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman.
Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang ke tanah air.  Iapun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB.
Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada  1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.
Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto akibat salah urus pada masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet.
Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah.
Melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.
Rasa cintanya yang besar pada mendiang istrinya, Ainun dia tuangkan dalam bentuk buku. Dia menulis buku yang berjudul Habibie & Ainun. Buku ini di buat untuk alm. istrinya. Buku tersebut berisikan mengenai kisah cinta sang Profesor dengan istrinya.
Buku tersebut setebal 323 halaman itu, menceritakan mulai dari awal pertemuan Habibie dan Ainun, sampai akhinya Ainun menghembuskan nafas terakhirnya karena komplikasi penyakit pada 22 Mei 2010. Habibie menghitung masa hidup bersama Ainun, sejak menikah pada 12 Mei 1962, selama 48 tahun 10 hari
Oleh: Ratri Adityarani
PENDIDIKAN
  • S3: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
  • S2: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
  • S1: Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB)
KARIR
  • Presiden RI ke-3
  • Wapres RI ke-7
  • Menteri Riset dan Teknologi ke-1
  • Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB
  • Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang MBB
  • Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB
PENGHARGAAN
  • Edward Warner Award dan Award von Karman
  • Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dari Institut Teknologi Bandung
SOCIAL MEDIA
 

Abdul Halim Perdana Kusuma

 Abdul Halim Perdana Kusuma
Nama Lengkap : Abdul Halim Perdana Kusuma
Alias : Halim Perdanakusuma
Agama : Islam
Tempat Lahir : Sampang, Madura, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Rabu, 8 November 1922
Zodiac : Scorpion
Warga Negara : Indonesia


BIOGRAFI
Abdul Halim Perdanakusuma, atau lebih dikenal sebagai Halim Perdanakusuma, adalah putra asli Sampang, Madura  yang telah dinobatkan menjadi salah satu pahlawan Nasional Indonesia. Lahir pada 18 November 1922, beliau menempuh pendidikan dasar (HIS) dan menengah pertama (MULO) di tempat asalnya sebelum kemudian melanjutkan ke Sekolah Pamong Praja (MOSVIA) di Magelang yang hanya ditempuhnya sampai tingkat II.

Pada saat penjajahan Jepang tahun 1942, ia tengah menjalani training navigasi oleh angkatan udara Kanada di Inggris. Sebagai bagian dari training tersebut, ia telah menerbangkan 44 misi di Eropa, termasuk menerbangkan Avro Lancaster dalam pemboman pada tentara NAZI di Jerman. Sekembalinya ke tanah air pada tahun 1946, beliau bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan terlibat dalam berbagai misi penting dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Beliau ikut serta dalam penerbangan percobaan pesawat AURI bermotor satu pada tanggal 23 April 1946 di udara Jakarta, lalu terbang ke arah timur dengan tujuan pendaratan di Sumenep dan Malang. Halim juga dipercaya untuk memimpin operasi pemboman ke Kota Ambarawa, Salatiga dan Semarang yang kala itu diduduki Belanda.

Kepiawaiannya dalam menjalankan tugas membawa Halim Perdanakusuma dipromosikan menjadi Komodor, dan ditugaskan untuk mendirikan cabang AURI di Bukittinggi, Sumatera Barat pada awal tahun 1947.

Pada tanggal 17 Oktober 1947, beliau memimpin pasukan penerjun di Kalimantan. Kemudian tanggal 14 Desember 1947 beliau kembali ditugaskan untuk terbang dengan AVRON ANSON RI-003 dari Thailand ke Indonesia bersama Opsir Iswahyudi untuk mengambil obat-obatan. Di daerah Labuhan Bilik Besar, Pantai Lumut, Malaysia, udara sangat buruk menyebabkan sayap pesawat patah dan kemudian meledak. Keduanya gugur dalam tugas dan jenazahnya dimakamkan di Malaysia, hingga pada tanggal 10 Nopember 1975 kerangka jenazahnya dipindahkan ke Indonesia dan dimakamkan di TMP Nasional Kalibata.

Beliau dianugerahi gelar pahlawan nasional dengan SK Presiden NO. 063/TK/1975 pada 9 agustus 1975. Untuk mengenang jasa beliau, pemerintah mengabadikan namanya pada sebuah lapangan udara militer di Jakarta, yang kini kita kenal sebagai lapangan udara Halim Perdanakusuma.

Oleh: Swasti
PENDIDIKAN
  • Sekolah Dasar (HIS), ELS,
  • Sekolah Menengah Pertama MULO,
  • MOSVIA (Sekolah Pamong Praja) di Magelang hanya sampai tingkat II, 
  • Training navigasi bersama Royal Canadian Air Force di Inggris (1942)
KARIR
  • 1946: Anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) 
  • 1947: Dipromosikan menjadi Komodor, ditugaskan untuk mendirikan cabang AURI di Bukittinggi, Sumatera Barat
  • 1947: Wakil II kepala staf AURI dengan pangkat Komodor Muda
PENGHARGAAN
  • 1975: Gelar pahlawan nasional RI dengan SK Presiden No 063/TK/1975
SOCIAL MEDIA

A. H. Nasution

 A. H. Nasution

Nama Lengkap : A. H. Nasution
Alias : Abdul Haris Nasution | Pak Nas | AH Nasution
Agama : Islam
Tempat Lahir : Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Tanggal Lahir : Selasa, 3 Desember 1918
Zodiac : Sagittarius
Hobby : Membaca | Bermain tenis
Warga Negara : Indonesia

Anak : Hendrianti Saharah, Ade Irma Suryani
Istri : Johanna Sunarti
 
BIOGRAFI
Jenderal Besar TNI Purn. Abdul Haris Nasution dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya dalam perang melawan penjajahan Belanda yang tertuang dalam buku yang beliau tulis berjudul "Strategy of Guerrilla Warfare". Buku yang kini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing dan menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite bagi militer dunia, West Point Amerika Serikat.

Meski pernah menuai kecaman atas perannya sebagai konseptor Dwi Fungsi ABRI yang dikutuk di era reformasi, jasa besar beliau tak dapat dilepaskan dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI hingga masa Orde Baru. Dwi Fungsi ABRI akhirnya dihapus karena desakan gerakan reformasi tahun 1998. Dwi Fungsi ABRI dianggap sebagai  legalitas tentara untuk campur tangan dengan urusan politik di Indonesia sehingga memunculkan pemerintahan otoriter dan represif.

Sejak kecil, Pak Nas senang membaca cerita sejarah. Anak kedua dari tujuh bersaudara ini melahap buku-buku sejarah, dari Nabi Muhammad SAW sampai perang kemerdekaan Belanda dan Prancis. Lulus dari AMS-B (SMA Paspal) pada 1938, beliau menjadi guru di Bengkulu dan Palembang. Tetapi kemudian beliau tertarik masuk Akademi Militer. Dalam Revolusi Kemerdekaan I (1946-1948), beliau diberi wewenang untuk memimpin Divisi Siliwangi. Ketika itulah muncul ide tentang perang gerilya sebagai bentuk perang rakyat. Metode perang ini dikembangkan setelah Pak Nas menjadi Panglima Komando Jawa dalam masa Revolusi Kemerdekaan II (948-1949).

Tahun 1948, Pak Nas memimpin pasukan Siliwangi yang menumpas pemberontakan PKI di Madiun. Ia nyaris tewas bersama mendiang putrinya, Ade Irma yang tewas tertembak di rumahnya ketika pemberontakan PKI (G-30-S) meletus kembali tahun 1965. Meskipun sangat mengagumi Bung Karno, kedua tokoh besar itu nyatanya sering berselisih paham. Pak Nas menganggap Bung Karno intervensi dan bias ketika terjadi pergolakan internal Angkatan Darat tahun 1952. Dalam "Peristiwa 17 Oktober”, yang menuntut pembubaran DPRS dan pembentukan DPR baru, Pak Nas dituding hendak melakukan kudeta terhadap presiden RI yang berujung Bung Karno memberhentikannya sebagai KSAD.
Setelah akur kembali, Pak Nas diangkat sebagai KSAD pada tahun 1955 setelah meletusnya pemberontakan PRRI/Permesta. Pak Nas dipercaya Bung Karno sebagai co-formatur pembentukan Kabinet Karya dan Kabinet Kerja. Keduanya tidak akur lagi usai pembebasan Irian Barat lantaran sikap politik Bung Karno yang cenderung pro-PKI. Dia merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean

Usai tugas memimpin MPRS tahun 1972, jenderal besar yang pernah 13 tahun duduk di posisi kunci TNI ini, menepi dari panggung kekuasaan. pak Nas lalu menyibukkan diri menulis memoar. Sampai pertengahan 1986, lima dari tujuh jilid memoar perjuangan beliau telah beredar. Kelima memoarnya, Kenangan Masa Muda, Kenangan Masa Gerilya, Memenuhi Panggilan Tugas, Masa Pancaroba, dan Masa Orla. Selain itu beliau juga menulis buku dan memoar berjudul Masa Kebangkitan Orba dan Masa Purnawirawan, Pokok-Pokok Gerilya, TNI (dua jilid), dan Sekitar Perang Kemerdekaan (11 jilid). Jenderal Besar Nasution menghembuskan nafas terakhir di RS Gatot Subroto, pukul 07.30 WIB (9/9-2000), pada bulan yang sama ia masuk daftar PKI untuk dibunuh.

Jendral yang merupakan salah satu dari tiga jendral yang berpangkat bintang lima di Indonesia ini sedari kecil hidup sederhana, dan beliau tak mewariskan harta pada keluarganya, kecuali kekayaan pengalaman dalam perjuangan dan idealisme. Rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, tetap tampak kusam, hingga kini tak pernah direnovasi.

Riset dan analisa oleh Swasti Prawidya Mukti
PENDIDIKAN
  • HIS, Yogyakarta (1932)
  • HIK, Yogyakarta (1935)
  • AMS Bagian B, Jakarta (1938)
  • Akademi Militer, Bandung (1942)
  • Doktor HC dari Universitas Islam Sumatera Utara, Medan (Ilmu Ketatanegaraan, 1962)
  • Universitas Padjadjaran, Bandung (Ilmu Politik, 1962)
  • Universitas Andalas, Padang (Ilmu Negara 1962)
  • Universitas Mindanao, Filipina (1971)
KARIR
  • Guru di Bengkulu (1938)
  • Guru di Palembang (1939-1940)
  • Pegawai Kotapraja Bandung (1943)
  • Dan Divisi III TKR/TRI, Bandung (1945-1946)
  • Dan Divisi I Siliwangi, Bandung (1946-1948)
  • Wakil Panglima Besar/Kepala Staf Operasi MBAP, Yogyakarta (1948)
  • Panglima Komando Jawa (1948-1949)
  • KSAD (1949-1952 dan 1955-1962)
  • Ketua Gabungan Kepala Staf (1955-1959)
  • Menteri Keamanan Nasional/Menko Polkam (1959-1966)
  • Wakil Panglima Besar Komando Tertinggi (1962-1963 dan 1965)
  • Ketua MPRS (1966-1972
PENGHARGAAN
  • 1997 dianugerahi pangkat Jendral Besar bintang lima
SOCIAL MEDIA
 

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

 Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Nama Lengkap : Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Alias : Prabowo | Prabowo Subianto | Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Agama : Islam
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : Rabu, 17 Oktober 1951
Zodiac : Balance
Hobby : Berkuda
Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI
Prabowo Subianto merupakan mantan Danjen Kopassus, pengusaha dan politisi. Prabowo juga politikus dari partai Gerindra. Pada pemilihan umum tahun 2009, ia dipilih sebagai wakil dari capres Megawati Soekarnoputri namun ia harus bersabar karena kemenangan masih belum berpihak.

Prabowo berasal dari keluarga ilmuwan. Kakeknya, Margono Djojohadikusumo, merupakan pendiri Bank Negara Indonesia, pemimpin pertama Dewan Pertimbangan Agung Sementara, dan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, yang merupakan ahli ekonomi dulu dipercaya Presiden Soeharto untuk menjadi Menteri Riset dan Teknologi. Prabowo menikahi anak Soeharto yang bernama Siti Hediati Hariyadi pada tahun 1983.

Prabowo pernah mengenyam pendidikan di Akademi Militer Magelang pada tahun 1970 dan lulus pada tahun 1974. Selama karir militernya, ia berjasa dalam sebuah operasi melawan Gerakan Papua Merdeka. Ia membebaskan 12 peneliti yang sedang melakukan ekspedisi, 5 di antaranya  adalah warga negara Indonesia.

Nama Prabowo sering dikaitkan dengan dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Mulai dari tudingan bahwa dialah dalang (mastermind) dari serangkaian aksi penculikan para aktivis penembakan mahasiswa Trisakti, penyulut kerusuhan Mei 1998, hingga menerabas ke isu seputar klik dan intrik di kalangan elite ABRI. Mulai dari tudingan adanya "pertemuan konspirasi" di Markas Kostrad pada 14 Mei 1998, tuduhan hendak melakukan kudeta yang dikaitkan dengan isu "pengepungan" kediaman Presiden B.J. Habibie oleh pasukan Kostrad dan Kopassus, sampai ke pembeberan sifat-sifat pribadinya.

Selain karir politik dan militernya, Prabowo juga memiliki sebuah bisnis bersama saudaranya di Mangkajang, Kalimantan Timur. Ia kini tercatat memimpin 27 perusahaan di Indonesia dan luar negeri. Perusahaan yang dipimpinnya meliputi Nusantara Energy (perusahaan minyak, gas alam dan batu bara), Tidar Kerinci Agung (minyak kelapa), dan Jaladri Nusantara (industri perikanan).

Prabowo juga mendirikan beberapa organisasi masyarakat seperti Asosiasi Petani Indonesia, Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia, Asosiasi Pencak Silat Indonesia.

Dalam pemilu tahun 2009, Prabowo tercatat sebagai calon presiden-wakil presiden terkaya yang memiliki nilai kekayaan hingga  1,5 trilyun rupiah dan 7.5 milyar dollar Amerika.

Pada November 2011 lalu, ia mengadakan suatu pergerakan untuk mengusung dirinya sendiri menjadi calon presiden untuk pemilu tahun 2014.

Riset dan analisa oleh Pilar Asa Susila
PENDIDIKAN
  • Alumnus Akabri Magelang (1974)
KARIR
  • 1996 Komandan Jenderal Koppassus
  • 1998 Panglima Kostrad, Dua bulan kemudian Jabatan diturunkan melalui
  • Pangap Wiranto dikarenakan keterlibatannya terhadap aktivis LSM dan Pelanggaran HAM.
  • Ketua Umum HKTI periode 2004-2009
  • Ketua Umum Partai Gerindra
PENGHARGAAN
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
  • Satya Lencana Seroja Ulangan–III
  • Satya Lencana Raksaka Dharma
  • Satya Lencana Dwija Sistha
  • Satya Lencana Wira Karya
  • The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
SOCIAL MEDIA
facebook.com/Prabowo Subianto
prabowosubianto.web.id
http://prabowosubianto.info

Muhammad Nazaruddin


 Muhammad Nazaruddin


Nama Lengkap : Muhammad Nazaruddin
Alias : Nazar | Nazaruddin | M. Nazaruddin
Agama : Islam
Tempat Lahir : Bangun, Simalungun, Sumatera Utara
Tanggal Lahir : Sabtu, 26 Agustus 1978
Zodiac : Virgo
Warga Negara : Indonesia

Istri : Neneng Sri Wahyuni
 
BIOGRAFI
Dilahirkan di Bangun, 26 agustus 1978, nama Muhammad Nazaruddin semula dikenal sebagai pengusaha sukses bidang pengadaan alat kesehatan, konstruksi, perkebunan, dan jasa. Pada tahun 2002, Nazar, memulai bisnisnya dengan membentuk sebuah CV bernama Anak Negeri di Pekanbaru, Riau. Bakat wirausaha rupanya diturunkan oleh ayahnya.
Baru sebentar saja dirinya memulai bisnis, ia sudah tercatat sebagai komisaris di beberapa perusahaan, di antaranya yaitu PT. Anugerah Nusantara, PT. Panahatan, dan PT. Berhak Alam Berlimpah. Perusahaannya sendiri pun telah berganti menjadi PT. Anak Negeri.
Namanya baru santer diberitakan dan mendadak terkenal saat suami dari Neneng Sri Wahyuni ini terlibat kasus suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games XXVI Palembang. Namanya disebut oleh Mindo Rosalina Manulang ketika tersangka kasus suap ini menghadiri persidangan.
Nama Nazar sebelumnya tak pernah hadir dalam dunia politik, usianya yang terbilang muda sering menimbulkan beberapa pertanyaan bercokol di kepala. Pada tahun 2004, Nazar mencoba peruntungan untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui Partai Pembangunan Persatuan. Sayang, usahanya terhenti karena ia gagal memperebutkan kursi dan duduk di Senayan kala itu.
Tak puas dengan hasil pemilihan calon legislatif tahun 2004, Nazar kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPR periode 2009-2014 kali ini dari Fraksi Partai Demokrat dengan Daerah Pemilihan Jawa Timur IV. Tidak seperti periode sebelumnya, Nazar berhasil melenggang di Senayan dengan apik.
Kala itu, loyalitas Nazar di Partai Demokrat dipuji-puji sehingga disebut-sebut karena hal itulah Nazar ditunjuk sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat oleh Presiden SBY pada tahun 2010. Bahkan, sumber lain mengatakan adanya kucuran dana dari Nazar untuk ikut menyumbang pasangan SBY-Boediono.
Dalam kasus suap wisma atlet ini, Rosa mengungkapkan adanya keterlibatan pihak lain dalam aliran dana proyek yang bernilai di atas seratus milyar tersebut. Ia sempat menyeret nama mantan bosnya di PT. Anak Negeri. Meski sempat menyangkal tidak kenal dengan Rosa, pada akhirnya Nazarudin berhasil ditangkap selang beberapa bulan dengan penangkapan Rosa.
Ayah dua orang anak ini tertangkap di Kolombia pada tanggal 7 Agustus 2011 oleh polisi daerah setempat. Terungkapnya kasus suap Wisma Atlet ini melahirkan tersangka baru seperti Angelina Sondakh. Nyanyian Nazarudin selanjutnya banyak ditunggu pihak pembela kebenaran, tapi juga meresahkan para koruptor yang bertopeng.
Sesuai keputusan sidang majelis hakim, Nazaruddin terbukti bersalah dan divonis 4 tahun 10 bulan subsider 4 bulan dan denda 200 juta.
Oleh: Atiqoh Hasan
PENDIDIKAN
  • STIE Bisnis Indonesia, Jakarta (2004) 
KARIR
  • Anggota DPR-RI Fraksi Demokrat, 2009-2014 
  • Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, 2010
  • Pemilik perusahaan PT. Anak Negeri
  • Komisaris PT. Anugerah Nusantara, PT. Panahatan, dan PT. Berhak Alam Berlimpah  
SOCIAL MEDIA
twitter.com/nazaruddin78
 

Anas: SBY Pernah Minta Saya Mundur dari Kongres Demokrat


 Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengadakan jumpa pers pengunduran dirinya dari Ketum PD, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013). Pengunduran Anas tersebut menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang oleh KPK sehari sebelumnya, Jumat (22/2/2013).

JAKARTA- Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pernah meminta dirinya mundur dari bursa calon ketua umum partai pemenang pemilu 2009. Hal itu disampaikan SBY beberapa saat menjelang Kongres II Partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat.
“Ada dinamika dan tekanan yang kuat. Saya diminta mundur sebagai kandidat ketua umum… termasuk oleh Pak SBY,” kata Anas dalam wawancara dengan RCTI, Rabu (27/2/2012). Selain SBY, beberapa politisi Partai Demokrat lainnya juga sempat memintanya untuk mundur.
Anas mengatakan, tampilan Kongres II Partai Demokrat 2010 memang baik. Namun, hal yang sesungguhnya terjadi di balik kongres tersebut adalah sebaliknya.
“Apa yang terjadi di depan panggung berbeda dengan apa yang terjadi di belakang panggung. Hal ini saya sadari. Demikian juga peserta kongres yang lain,” katanya.
Anas, ketika menyampaikan pidato pengunduran diri, mengibaratkan dirinya sebagai bayi yang tak diharapkan pada Kongres II Partai Demokrat 2010. Ketika ditanya alasan mengapa dirinya tak diinginkan, Anas mengaku tidak mengetahuinya.
“Saya juga sedang mencari-cari rumusan dosa politik saya. Mudah-mudahan suatu saat saya bisa menemukannya,” katanya.
Pada kesempatan itu, Anas juga mengatakan, seusai terpilih menjadi pucuk pimpinan Partai Demokrat, dirinya berusaha merangkul Cikeas. Caranya, Anas meminta izin kepada SBY untuk menjadikan putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono, sebagai sekretaris jenderal partai.
“Ini saya usulkan untuk menghindari kesan adanya situasi yang tidak enak antara ketua dewan pembina dengan ketua umum,” kata Anas.
Awalnya, SBY tidak setuju Ibas menjabat sebagai sekjen. Namun, akhirnya SBY mengizinkannya. Pinangan Anas terhadap Ibas juga mendapat restu sebagian anggota tim sukses Anas.
Pada Kongres II Partai Demokrat 2010, Anas mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie. Cikeas disebut-sebut menjagokan Andi Mallarangeng, yang juga mantan juru bicara presiden, sebagai penerus Hadi Utomo, ketua terdahulu. Namun, Andi malah tersingkir di putaran pertama.
Pada putaran kedua, Andi Mallarangeng, yang pencalonannya didukung Ibas, memberikan dukungannya kepada Marzuki Alie. Namun, Anas tak terbendung dan berhasil mengalahkan Marzuki.

Pada Rabu, 27 Februari 2013 | 06:43 WIB

Ulil: Polemik Anas karena Tidak Menuruti Skenario SBY

JAKARTA — Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengungkapkan Anas Urbaningrum tidak menyetujui skenario yang dibuat Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono di Kongres Partai Demokrat pada 2010 di Bandung.
“Kalau saja Anas mengikuti skenario yang telah dibuat SBY, polemik ini tidak akan terjadi,” katanya pada konferensi pers terkait perkembangan politik Partai Demokrat yang bertajuk ‘Bagaimana Menulis Lembaran Baru & Memilih Nakhoda Baru,’ di Jakarta, Rabu (27/2).
Ulil mengungkapkan mantan ketua umum Partai Demokrat itu tidak menuruti saran majelis tinggi untuk menjadi sekretaris jenderal (sekjen). “Begini skenarionya, yang diinginkan jadi Ketum itu Andi Mallarangeng, Anas jadi Sekjennya,” katanya.
Dia juga mengungkapkan jabatan Anas sebagai ketua umum Partai Demokrat juga tidak dihendaki SBY. “SBY secara jujur berkata ‘Anas adalah bayi yang tidak diharapkan’,” katanya.
Namun, dia mengatakan pihak partai menerima kemenangan Anas pada waktu itu. “SBY ini sangat sayang sama dua orang ini, Andi dan Anas. Karena itu, ingin keduanya menjadi petinggi. Tapi, Anas tidak menurut. Kalau saja Anas menurut, tak ada cerita Nazaruddin jadi bendahara umum, kemudian Ibas jadi sekjen,” katanya.
Anas Urbaningrum terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat mengungguli pesaingnya Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie pada Kongres Partai Demokrat di Bandung, 2010.
Namun, dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Demokrat (16/2) setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Wisma Atlet Hambalang, Bogor.
Dalam pidato pengunduran diri tersebut, Anas dinilai ‘melawan’ lewat pernyataannya yang menyebutkan baru lembaran pertama.

Persib Panen Gol 4-1

BANDUNG, TRIBUN - Seolah menebus kesalahan karena gol bunuh diri di Kalimantan ketika melawan Mitra Kukar, M Ridwan berhasil mencetak gol untuk timnya Persib Bandung ketika melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Siliwangi Bandung, Kamis (27/2).

Gol Ridwan di menit ke 75 tersebut, membawa Persib unggul untuk sementara dengan skor 3-1 di babak kedua.

Gol tercipta dari umpan crossing oleh Dzumafo Herman Epandi. Ridwan menerima umpan tersebut dengan menyundul bola secara lambung dan gagal ditepis oleh kiper PSPS Amir Syarifidin.

Empat menit berselang setelah gol Ridwan, di menit 79, Persib kembali unggul. Kali ini, melalui tendangan penalti yang dicetak oleh Dzumafo

Saat itu, bek PSPS Tsimi Joel, melakukan hands ball sehingga wasit menghadiahi penalti. Dzumafo yang ditunjuk sebagai algojo, berhasil menjebol gawang PSPS sehingga merubah kedudukan menjadi 4-1. (men)

Penulis : men
Editor : turnip
Sumber : Tribun Jabar

Anas Siap Jelaskan Kemarahan SBY Akibat Ibas Terima Uang

 


RMOL. Anas Urbaningrum menanggapi soal pertemuan di Cikeas beberapa jam sebelum bekas Bendahara Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kabur ke luar negeri. Dalam pertemuan yang berlangsung pada 23 Mei 2011 ini SBY dikabarkan marah besar dan dua kali menggebrak meja.

Gebrakan pertama saat Nazaruddin mengatakan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menerima uang dari kas partai. Gebrakan kedua seusai Nazaruddin menyatakan Ani Yudhoyono menerima uang darinya sebesar 5 juta dolar AS dari kas Demokrat, pemberian dari Pertamina.

Anas tak membantah orang yang disebut Nazaruddin menerima aliran dana salah satunya adalah Ibas, Sekjen Demokrat yang juga bungsu SBY.

"Memang ada nama-nama yang mengejutkan," kata Anas dalam perbincangan dengan salah satu stasiun televisi yang ditayangkan Rabu dini hari (27/2).

Pertemuan berlangsung pada pukul 11.00. Selain Anas, Amir Syamsuddin selaku Sekretaris Dewan Kehormatan dan beberapa petinggi Demokrat juga hadir. Nazaruddin datang ke Cikeas diantar Anas. Didesak soal kebenaran bahwa SBY marah karena Nazaruddin menyebut Ibas menerima uang, Anas enggan menjawabnya.

"Tanya ke Amir Syamsuddin saja karena beliau yang menanyakan aliran uang. Kalau hadits, rowahu (sandaran) nya itu Pak Amir Syamsuddin. Dalam rapat itu saya hanya mendengarkan," ucap Anas.

Namun jika Amir Syamsuddin tak bersedia, Anas yang beberapa hari lalu menyatakan mundur dari kursi ketua umum Partai Demokrat mengatakan siap menjelaskan soal kemarahan SBY kaitannya dengan cerita Nazaruddin itu.

"Kalau Pak Amir Syamsuddin tak mau menjelaskan, pemain penggantinya saya," ucap Anas.

Dalam catatan redaksi, Amir Syamsuddin yang kini Menteri Hukum dan HAM pernah membenarkan soal pertemuan ini. Menurut dia, pertemuan itu atas permintaan Nazaruddin namun SBY ingin pertemuannya dihadiri seluruh anggota Badan Kehormatan partai. Dewan Kehormatan menyetujui pertemuan itu untuk mengklarifiksi tudingan-tudingan kepada Nazaruddin yang dituduh menerima Rp 4,6 miliar dari PT Duta Graha Indah sebagai suap memuluskan proyek pembangunan Wisma Atlet di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

Amir Syamsuddin membantah dalam pertemuan yang dihadiri lima anggota Dewan Kehormatan dan seorang panitera itu SBY menggebrak meja. Dia menegaskan Nazaruddin tidak mengatakan Ani maupun Ibas Yudhoyono menerima suap Wisma Atlet. Alasan kemarahan SBY karena Nazaruddin tak bersedia mundur dari jabatannya di Demokrat seperti janjinya.

Apakah Anas akan membongkar borok Ibas? Dia menjawab tak punya niat melakukan hal itu.

"Saya tidak dalam posisi mendoakan apalagi mendorong-dorong orang celaka," pungkas Anas.[dem]

Rabu, 27 Februari 2013 , 02:01:00 WIB

Laporan: Ade Mulyana

Diduga, Anas Tak Hanya Menerima Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum diduga tidak hanya menerima hadiah berupa mobil terkait kasus dugaan korupsi Hambalang. Anas diduga menerima hadiah lainnya, baik berupa uang, barang, ataupun baru sekadar janji.
“Salah satu yang disangkakan kepada Anas adalah Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi), itu di antaranya adalah mobil. Itu di antaranya loh ya, berarti ada yang lain,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Selasa (26/2/2013). Berdasarkan bunyi pasal tersebut, imbuh dia, bisa juga Anas menerima janji terkait dengan jabatannya di DPR saat itu.
Namun, Johan menolak menyebutkan lebih detil tentang dugaan tuduhan lain untuk Anas. Dia hanya mengatakan kalau materi kasus ini akan diungkapkan lebih jauh dalam proses persidangan. KPK, tambah dia, juga masih terus mengembangkan kasus yang menjerat Anas itu.“Kami akan kembangkan sejauh mana temuan penyidik dan bukti-bukti yang ada,” tambahnya.
Mengenai pihak yang diduga sebagai pemberi hadiah atau janji kepada Anas, Johan mengatakan hal itu merupakan bagian dari pengembangan penyidikan. Mengacu pada beberapa kasus yang diusut KPK, katanya, pihak pemberi bisa saja dijerat setelah si penerima ditetapkan sebagai tersangka. “Ini bagian dari materi ya, mengacu beberapa kasus yang diusut KPK, kan bisa jadi pemberinya ditetapkan belakangan, penerimanya duluan,” ungkap Johan.
Toyota Harrier
Informasi mengenai penerimaan hadiah mobil oleh Anas ini sudah berkembang sejak KPK belum resmi menetapkan mantan ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia itu sebagai tersangka. Informasi dari KPK menyebutkan, Anas diduga menerima pemberian berupa mobil Toyota Harrier dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pada 2009.
KPK telah mendapatkan bukti berupa cek pembelian mobil tersebut sejak pertengahan 2012. Nazaruddin diketahui membeli Toyota Harrier di sebuah dealer mobil di Pecenongan, Jakarta Pusat, September 2009, seharga Rp 520 juta. Mobil itu kemudian diatasnamakan Anas dengan nomor polisi B 15 AUD.
Sementara menurut Nazaruddin, Harrier itu dibelikan PT Adhi Karya, BUMN pemenang tender proyek Hambalang. Nazaruddin membantah pengakuan pihak Anas yang menyebut mobil itu dibeli dari Nazar.
Selain proyek Hambalang, Nazaruddin pernah menuding Anas terlibat dalam proyek pemerintah yang lain. Beberapa proyek yang disebut Nazaruddin adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,  serta pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tinggi pada Kementerian Pendidikan Nasional.
Menurut Nazar, ada uang hasil korupsi proyek pendidikan tinggi mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung untuk pemenangan Anas sebagai ketua umum.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Skandal Proyek Hambalang
Editor :
Palupi Annisa Auliani

JK: Katakan Tidak pada Korupsi, Kok Korupsi





DEPOK, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir iklan antikorupsi Partai Demokrat saat kampanye Pemilu 2009. Mengatakan tidak pada korupsi ternyata korupsi.
Menurut Kalla, krisis kepemimpinan yang melanda bangsa ini bermula dari krisis kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat kepada pemimpin itu, kata dia, dinilai dari keselarasan perkataan saat kampanye pemilu dan perbuatan dalam memimpin setelah dipercaya rakyat.
"Masih hangat dalam ingatan kita suatu yang tidak dilakukan itu. Dulu saat kampanye 'katakan tidak pada korupsi', tapi kok ternyata melakukan korupsi juga. Akhirnya jatuh segala-galanya. Ini menyebabkan hasilnya (kepercayaan masyarakat) menjadi terbalik," kata Kalla dalam kuliah umum Kepemimpinan dengan Kepercayaan di Balai Sidang Kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/2/2013).
Kalla mengatakan, dalam mencapai tujuannya, seorang pemimpin harus mendahulukan kepercayaan. Hal itu, tuturnya, untuk membina kepercayaan antara pemimpin dan rakyat yang dipimpin. Kepercayaan masyarakat hanya dapat diperoleh dari keselarasan dalam perkataan dan perbuatan seorang pemimpin.
"Dalam memimpin, harus kerjakan apa yang kau katakan dan komunikasikan apa yang dilakukan dan tidak dilakukan. Ini biasa disebut formula 3 K atau katakan, kerjakan, dan komunikasikan," tuturnya.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu mengingatkan, begitu tidak ada kepercayaan masyarakat, seorang pemimpin akan kehilangan segalanya. Sebab, kepercayaan masyarakat dapat diibaratkan napas seorang pemimpin dalam memimpin.
Menurutnya, hal yang harus dicermati seorang pemimpin adalah menjaga kepercayaan dengan amanah. Selain itu, kata Kalla, seorang pemimpin harus membina kepercayaan publik atas dirinya untuk mewujudkan kepemimpinan yang dipercaya.
"Kepercayaan itu seperti napas, baru kita tahu tidak ada lagi setelah tidak ada napas itu," pungkasnya.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri

Boediono Tersangka, Agus Martowardojo Gubernur BI?

 

RMOL. Wakil Presiden Boediono ramai disebut akan segera menjadi tersangka dalam megaskandal bailout Bank Century Rp 6,7 triliun. Kabarnya, KPK sedang memproses surat perintah penyidikan (Sprindik)-nya.

Penetapan tersangka terhadap Boediono akan diikuti oleh proses pemberhentian sebagai Wakil Presiden RI. Pertanyaannya, siapakah pengganti Wapres Boediono?

Setelah Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi diikuti ancaman Anas membuka 'borok' pemerintahan termasuk bailout Bank Century kepada Timwas Century DPR, disebut-sebut Presiden SBY meminta pertimbangan Mantan Wapres Jusuf Kalla.

SBY sadar pernyataan Anas akan menjadi 'bola liar' yang dapat mengganggu stabilitas politik. Maklum, ketika Skandal Bank Century terjadi, Jusuf Kalla dianggap berseberangan kebijakan dengan Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Boediono.

Perbincangan antara SBY dan JK meluas, mengarah pada persoalan apabila Wapres Boediono menjadi tersangka dan kemudian berhenti atau diberhentikan dengan hormat oleh DPR. Presiden SBY meminta JK sebagai 'pendamping' sampai 2014 atau Pilpres 2014. Jusuf Kalla menolak. Dia mengatakan tidak perlu ada Wapres baru. JK memperilakan SBY menyelesaikan pemerintahan tanpa Wakil Presiden dan dirinya akan mendukung.

Pernyataan JK ini menjadi dukungan politik yang sangat penting. Tapi, bagaimana dengan manuver politis yang akan dilakukan oleh pendukung Boediono?

Pergantian Gubernur Bank Indonesia Bulan Mei mendatang dijadikan momentum untuk meminimalisir manuver politis atau sikap-sikap kritis pendukung Boediono. Menteri Keuangan Agus Martowardojo disorongkan menjadi Gubernur BI.

DPR menerima Agus Martowardojo dengan tangan terbuka atau gembira sebagai calon tunggal Gubernur BI. Padahal dia pernah ditolak DPR dalam fit and propertest Gubernur BI tahun 2008 lalu. Berdasarkan pemberitaan, DPR seolah-olah merasa tidak ada masalah. Media juga tidak mempermasalahkan atau lupa bahwa Agus Martowardojo pernah tidak lulus dalam fit and proper test sebagai calon Gubernur BI di DPR. [dem]

Rabu, 27 Februari 2013 , 19:39:00 WIB

Laporan: Ade Mulyana

Ibas Terima 900 Ribu Dolar AS dari Nazaruddin


 


RMOL. Sekjen Partai Demokrat yang juga bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menerima uang sebesar 900 ribu dolar AS atau senilai Rp 8 miliar lebih dari Group Permai, perusahaan milik Nazaruddin.

Berdasarkan documen yang beredar di kalangan wartawan, dari data keuangan milik Yulianis yang merupakan Direktur Keuangan Permai Group tercatat uang untuk Ibas dikirim empat kali. Pengiriman uang dilakukan melalui PT Anugerah Nusantara, anak perusahaan dari Group Permai.

Uang pertama kali dikirm kepada Ibas pada tanggal 29 April 2010 sebesar 500 ribu dolar AS.  Di hari yang sama, Ibas menerima kiriman senilai 100 ribu dolar AS.

Uang kemudian diberikan kepada Ibas pada tanggal 30 April 2010. Ibas kembali menerima sebesar 200 ribu dolar AS dan 100 ribu dolar AS.

Kabar Ibas menerima uang "haram" dari Group Permai sudah beredar luas 2011 lalu. Nazaruddin mengaku SBY marah besar dan menggebrak meja saat melaporkan bahwa Ibas menerima uang dari dirinya di Cikeas. Peristiwa itu terjadi saat Dewan Kehormatan Partai Demokrat mengklarifikasi tuduhan penerimaan Rp 4,6 miliar oleh Nazaruddin selaku Bendahara Umum Demokrat dari PT Duta Graha Indah sebagai suap memuluskan proyek pembangunan Wisma Atlet di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

Mantan Ketua Umum Demorkat Anas Urbaningrum yang ikut dalam forum tersebut tak membantah kalau Nazaruddin menyebut aliran uang salah satunya masuk ke Ibas. Kata dia, memang ada nama-nama yang mengejutkan yang saat itu disampaikan Nazaruddin.

Ibas menegaskan tudingan bahwa dirinya pernah menerima uang dari Muhammad Nazaruddin terkait proyek Hambalang tidak berdasar. 1000 persen dia yakin tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini.

Menurut dia, informasi dirinya menerima aliran dana Hambalang seperti lagu lama yang kembali dimainkan.  [dem]
Rabu, 27 Februari 2013 , 19:54:00 WIB

Laporan: Samrut Lellolsima

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More