Rabu, 27 Februari 2013

Anas: SBY Pernah Minta Saya Mundur dari Kongres Demokrat


 Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengadakan jumpa pers pengunduran dirinya dari Ketum PD, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013). Pengunduran Anas tersebut menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang oleh KPK sehari sebelumnya, Jumat (22/2/2013).

JAKARTA- Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pernah meminta dirinya mundur dari bursa calon ketua umum partai pemenang pemilu 2009. Hal itu disampaikan SBY beberapa saat menjelang Kongres II Partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat.
“Ada dinamika dan tekanan yang kuat. Saya diminta mundur sebagai kandidat ketua umum… termasuk oleh Pak SBY,” kata Anas dalam wawancara dengan RCTI, Rabu (27/2/2012). Selain SBY, beberapa politisi Partai Demokrat lainnya juga sempat memintanya untuk mundur.
Anas mengatakan, tampilan Kongres II Partai Demokrat 2010 memang baik. Namun, hal yang sesungguhnya terjadi di balik kongres tersebut adalah sebaliknya.
“Apa yang terjadi di depan panggung berbeda dengan apa yang terjadi di belakang panggung. Hal ini saya sadari. Demikian juga peserta kongres yang lain,” katanya.
Anas, ketika menyampaikan pidato pengunduran diri, mengibaratkan dirinya sebagai bayi yang tak diharapkan pada Kongres II Partai Demokrat 2010. Ketika ditanya alasan mengapa dirinya tak diinginkan, Anas mengaku tidak mengetahuinya.
“Saya juga sedang mencari-cari rumusan dosa politik saya. Mudah-mudahan suatu saat saya bisa menemukannya,” katanya.
Pada kesempatan itu, Anas juga mengatakan, seusai terpilih menjadi pucuk pimpinan Partai Demokrat, dirinya berusaha merangkul Cikeas. Caranya, Anas meminta izin kepada SBY untuk menjadikan putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono, sebagai sekretaris jenderal partai.
“Ini saya usulkan untuk menghindari kesan adanya situasi yang tidak enak antara ketua dewan pembina dengan ketua umum,” kata Anas.
Awalnya, SBY tidak setuju Ibas menjabat sebagai sekjen. Namun, akhirnya SBY mengizinkannya. Pinangan Anas terhadap Ibas juga mendapat restu sebagian anggota tim sukses Anas.
Pada Kongres II Partai Demokrat 2010, Anas mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie. Cikeas disebut-sebut menjagokan Andi Mallarangeng, yang juga mantan juru bicara presiden, sebagai penerus Hadi Utomo, ketua terdahulu. Namun, Andi malah tersingkir di putaran pertama.
Pada putaran kedua, Andi Mallarangeng, yang pencalonannya didukung Ibas, memberikan dukungannya kepada Marzuki Alie. Namun, Anas tak terbendung dan berhasil mengalahkan Marzuki.

Pada Rabu, 27 Februari 2013 | 06:43 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More