Apa yang kita bayangkan pada saat akan
menjadi seorang ibu? Mempunyai anak yang baik, yang pinter dan segala
macam hal baik lainnya. Tapi, apa persiapan kita untuk menjadi seorang
ibu yang baik? Menjadi seorang ibu, bukan sekedar kita menikah dan
mempunyai anak, namun diperlukan kesiapan mental, juga fisik. Karena
sekali menjadi seorang ibu, maka seorang ibu akan selamanya menjadi
seorang ibu.
Seperti yang disampaikan Mario Teguh dalam acara, dengan judul “A mother’s prayer”
di Metro TV tanggal 21 Desember 2008, Mario Teguh menyatakan “Ibu tak
pernah cuti, tak ada lembur. Keberhasilan ibu adalah keberhasilan
anak-anaknya, serta kesedihan anak-anaknya adalah kesedihan ibunya.”
Selanjutnya Mario Teguh juga mengatakan, bahwa “ibu menjadi tempat
bersandar banyak orang. Ibu menginginkan anaknya berdiri tegak, berjalan
dan mempunyai kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, sebaiknya
kita sesedikit mungkin bercerita pada beliau, karena begitu masalah yang
kita hadapi telah selesai, ibu masih kepikiran”.
Apa yang dikatakan Mario Teguh tadi benar
adanya, apalagi setelah saya merasakan sendiri bagaimana rasanya
menjadi seorang ibu sejak 26 tahun yang lalu. Peran seorang ibu sangat
penting dalam meletakkan dasar-dasar pondasi pendidikan anak-anaknya,
pada sikap dan perilaku, serta menjaga agar rumah tangga aman tenteram
sedahsyat apapun badai cobaan menggulungnya. Ada pancaran kasih, doa
serta pengorbanan seorang ibu, apapun yang menjadi profesi ibu tadi.
Kondisi yang semakin berubah, semakin banyaknya wanita karir, diikuti
semakin dahsyatnya pengaruh globalisasi yang juga sangat berpengaruh
pada perilaku anak-anak kita, semakin menunjukkan betapa peran ibu harus
semakin kuat. Sebagaimana sms yang saya terima pagi ini, dari sahabat
saya, yang juga seorang ibu, agar kita dapat menjadi ibu yang mampu
menciptakan suasana kesejukan, sehingga ada surga di bawah telapak kaki
ibu.
Pada saat si anak masih dalam kandungan,
ibu harus telah mempersiapkan diri, mendisiplinkan diri, agar anak telah
menjadi disiplin sejak masih di dalam kandungan. Seorang anak tidak
ingin dilahirkan, namun orangtua lah yang menginginkan kelahiran
anak-anaknya, sebagai penyambung keturunan nya. Ibu yang telah
mempersiapkan diri, akan lebih tenang dalam menghadapi kesulitan, baik
dalam masa kehamilan, proses kelahiran, maupun merawat bayinya dengan
penuh kasih sayang setelah anak lahir dengan selamat.
Perkembangan kepribadian dan perilaku
anak, sangat ditentukan oleh bagaimana orangtua mendidiknya, disini
peran ibu sangat penting. Ibu lah yang mengandung selama 9 bulan,
kemudian menyusui, serta menimang anaknya….. selain itu juga mengajarkan
anak-anaknya sejak anak bisa mengerti. Mengajarkan etika, agama, dan
pelajaran lain yang akan mengembangkan pola pikir dan perilaku anak ke
arah yang baik.
Semakin anak besar, tentu saja ibu tak
selalu bisa mendampingi anak-anaknya, tapi ibu yakin jalinan yang ada
antara ibu dan anaknya. Ibu akan terus berdoa, dan menyerahkan anak pada
Allah swt, dan semoga dijauhkan dari segala marabahaya. Dan ibu
percaya, doa-doa ibu yang dipanjatkan akan menyertai perjalanan anaknya
kemanapun dia berada, dan selalu menjadi penerang atas kehidupannya.
Ibu akan tahu dan merasa, apakah anaknya
sedang resah, dan sedang mempunyai masalah yang belum dapat
diselesaikan. Ibu akan menunggu, apakah anak akan datang untuk memohon
doa ibu, atau anak akan berusaha menyelesaikan sendiri. Ibu tetap akan
mendoakannya.
“Ibu, tolong doakan, aku mau test,” sms si bungsu.
“Ibu, makasih doanya, tadi semua berjalan
lancar,” kembali sms si bungsu. Ibu tersenyum, dan sangat senang
anaknya bisa menyelesaikan pekerjaan dan tugasnya dengan baik.
Semakin anak menjadi dewasa, ibu juga
akan mendudukkan dirinya, untuk membuat anak mandiri, dan tidak
mencampuri persoalannya tanpa diminta. Kadang anak bisa berbuat salah,
tapi seorang ibu, harus bisa mengarahkan anaknya, untuk menerima akibat
atas segala kesalahan yang dilakukan, dan berusaha untuk tidak
mengulangi lagi kesalahan yang sama.
Betapa beratnya peran ibu, oleh karena
itu menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kedewasaan,
kematangan, agar ibu dapat menjalankan perannya, dan membuat keluarga
bahagia atas peran ibu yang bisa menaungi seluruh anggota keluarga,
dengan kelembutan, ketegasan dan kebijaksanaan nya.
“Selamat Hari Ibu“
Semoga kita semua menjadi ibu yang baik, bijaksana, dan membuat keluarga bahagia.
Oleh: edratna
0 komentar:
Posting Komentar