Rabu, 07 September 2016

MANDIRI KREATIF

(Pengembangan Untuk Mahasiswa)
Oleh: Iman Sampurna, S. Pd
“Tanamlah pemikiran, kau akan menuai tindakan”
“Tanamlah tindakan kau akan menuai kebiasaan”
“Tanamlah kebiasaan, kau akan menuai watak”
“Tanamlah watak , kau akan menuai cita cita”


Demikianlah kutipan puisi Bernard Shaw yang berjudul Hukum Panen (Law of the Harvest). Kutipan puisi di atas menggambarkan dinamika dalam suatu perubahan yang terjadi dan berlangsung dalam diri manusia baik secara individual atau secara bersama-sama dalam suatu komunitas. Dalam proses pengembangan dan perubahan menuju ke tahap “Menjadi” setiap manusia mandiri selalu mengembangkan daya kretif dan inovatifnya. Dalam tulisan ini akan kita bahas manuisa yang dalam hal ini yang menyandang status mahasiswa. Mahasiswa adalah sebagai golongan menengah dalam kehidupan masyarakat, karena belajar dari perkembangan gilda di Eropa sebelum mereka masuk ke industrialisasi, peran golongan mengah ini menjadi inspirator dalam mengembangkan kehidupan demokrasi.
Dengan tulisan ini penulis berharap dan mengajak kepada diri sendiri dimana penulis adalah selaku tenaga pengajar, kepada rekan rekan dosen dan terlebih kepada mahasiswa di program studi sejarah untuk merenungkan dan mengembangkan nilai nilai Kemandirian, Kreatif dan inovatif dalam lingkungan civitas akademika.
A. MANDIRI
Ciri-Ciri Mandiri, adalah:
  • Percaya diri
  • Mampu bekerja sendiri
  • Menguasai keahlian dan keterampilannya yan g sesuai dengan kerjanya
  • Menghargai waktu, dan
  • Tanggungjawab.
Mandiri dalam kehidupan di masyarakat tampil sebagai manusia wiraswasta atau wira usaha. Kelompok manusia seperti ini sudah saatnya harus di bangun, karena dalam perkembangan lebih lanjut mereka akan tampil sebagai golongan menengah dalam kehidupan masyarakat.
Mandiri sebagai suatu sikap mental berarti kesiapan saya untuk mengembangkan diri dengan kekuatan sendiri hal ini tidak berarti kita menutup diri dari pengaruh orang lain atau sesama. Kemandirian berbeda dengan sikap mental egois dan individualistik yang mengutamakan kepentingan diri sendiri dan tidak memperdulikan kepentingan sesama. Kemandirian disini bermakna bahwa saya dalam proses mengenal-menerima dan mengembangkan diri tidak menggantungkan diri pada orang lain atau independent. Dengan independent itu saya tetap membangun hubungan sosial dengan manusia.
B. KREATIVITAS
Kreativitas terbagi atas:
  1. Kreativitas yang umumnya dimiliki secara alamiah seperti kreativitas artistic, menulis buku, melukis, mengubah music dll.
  2. kreativitas penemuan seperti yang di alami oleh Archimedes saat keluar dari kamar mandi nya dan berteriak “eureka” atau saat lahirnya konsep produk baru.
  3. kreativitas umum yang memandang dunia sekitar dari sudut pandang yang berbeda.
Dari pembagian kreativitas ini terlihat ada hubungan anatara kreativitas dengan inovasi. Dalam implementasinya ketiga jenis kreativitas ini saling bersinergi, yang dalam menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan, pemikiran kreatif akan muncul guna memberi jawaban yang benar dan baik.
C. CIRI KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF
1. Keterampilan berpikir lancar
a. Definisi
  • mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan.
  • memberikan banayak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
  • selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
b. Perilaku mahasiswa
  • mengajukan pertanyaan.
  • menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan.
  • mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah.
  • bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari pada teman teman yang lainnya
  • dapat dengan ccepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek dan situasi
D. KETERAMPILAN BERPIKIR LUWES (FLEKSIBEL)
a. Definisi
  • menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi
  • dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda beda
  • mencari banyak alternative atau arah yang berbeda beda
  • mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran
b. Perilaku Mahasiswa
  • Memberikan aneka ragam penggunaan yang tidak lazim terhadap suatu objek
  • Memberikan macam macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah
  • Memberikan pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang di berikan orang lain.
  • Dalam membahas dan mendiskusikan sesuatu selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dari mayoritas kelompok
  • jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan bermacam macam yang berbeda untuk memecahkanya
  • menggolongkan hal hal menurut pembagian yang berbeda beda
  • mampu mengubah arah berpikir.
E. KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL
a. Definisi:
  • mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
  • memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri
  • mampu membuat kombinasi kombinasiyang tidak lazim dari bagian bagian atau unsur unsur
b. Perilaku mahasiswa:
  • memikirkan masalah masalah atau hal hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain
  • mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru.
  • memilih a-simetri dalam menggambarkan atau membuat desain.
  • memiliki cara berpikir yang lain dari pada yang lain.
  • mencari pendekatan yang baru dari yang stereotif.
  • setelah membaca atau mendengarkan gagasan-gagasan, bekerja untuk menemukan penyelesaian yang baru.
  • lebih senang mensistesis dari pada menganalisa situasi.
F. KETERAMPILAN MEMPERINCI ATAU MENGELABORASI
a. Definisi:
  • mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.
  • menambah atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik.
b. Perilaku mahasiswa:
  • mencari arti yg lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci.
  • mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain.
  • mencoba atau menguji detail-detail untuk melihat arah yang akan di tempuh.
  • mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana.
  • menambahkan garis-garis atau warna-warna dan detail-detail (bagian-bagian) terhadap gambarnya sendiri atau gambar orang lain.
5. Keterampilan menilai (mengevaluasi)
a. Definisi:
  • menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana.
  • mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka.
  • tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.
b. Perilaku mahasiswa:
  • memberikan pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri.
  • menentukan pendapatnya sendiri mengenai suatu hal.
  • menganalisi masalah atau penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan “mengapa?”
  • mempunyai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mencapai suatu keputusan.
  • merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan yang tecetus.
  • menentukan pendapat dan bertahan terhadapnya.
G. CIRI-CIRI AFEKTIF
1. Rasa ingin tahu
a. Definisi:
  • selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak.
  • mengajukan banyak pertanyaan.
  • selalu memperhatikan orang, objek dan situasi.
  • peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui/meneliti.
b. Perilaku mahasiswa:
  • mempertanyakan segala sesuatu.
  • senang menjajaki buku-buku, peta-peta, gambar-gambar, dan sebagainya untuk mencari gagasan-gagasan baru.
  • tidak membutuhkan dorongan untuk menjajaki atau mencoba sesuatu yang belum dikenal.
  • menggunakan semua panca inderanya untuk mengenal.
  • tidak takut menjajaki bidang-bidang baru.
  • ingin mengamati perubahan-perubahan dari hal-hal atau kejadian.
  • ingin bereksperimen dengan benda-benda mekanik.
2. Bersifat imajinatif
a. Definisi:
  • mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi.
  • menggunakan khayalan, tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.
b. Perilaku mahasiswa:
  • memikirkan/membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi.
  • memikirkan jika bagai mana melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain.
  • meramalkan apa yang akan dikatakan dan dilakukan orang lain.
  • mempunyai firasat tentang sesuatu yang belum pernah terjadi.
  • melihat hal-hal dalam suatu gambar yang tidak pernah dilihat orang lain.
  • – membuat cerita tentang tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi atau kejadian yang belum pernah dialami.
H. INOVATIF
Pada hakikatnya mahasiswa yang inovatif itu adalah ia memiliki inisiatif tinggi untuk mendorong kemajuan berkat kreatifitasnya. Ia selalu bertanya dan sekaligus berupaya menemukan jawabanya. Ia lebih senang memusatkan perhatiannya pada jenis pekerjaan di laboratorium atau pusat-pusat penelitian dan pengembangan.
Dari seluruh uraian di atas terlihat hubungan yang bersifat sinergis antara mandiri, kreatif dan inovatif. Untuk itu marilah bersama-sama kita mendorong sekaligus mengembangkan nilai nilai kemandirian, kreativitas dan inovasi bagi kita selaku warga civitas akademika khususnya di program studi sejarah, umumnya di lingkungan STKIP Setiabudhi Rangkasbitung. Semoga uraian ini menjadi bahan bacaan dan masukan bagi kita semua, amin.
Sumber Bacaan:
Antonius Atosokhi Gea, Antonia Panca Yuni Wulandari S. Sos, Yohanes Babari, Relasi dengan Diri Sendiri, Modul Character Building I, Pt. Gramedia, Jakarta 2002
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian, Raja Grafindo Perkasa, Jakarta 2001

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More