Rabu, 31 Agustus 2016
Selasa, 30 Agustus 2016
Suksesnya Seorang Pengusaha
1. Manajemen Waktu
2. Jaringan Harus Luas
3. Modal
4. Komitmen
5. Punya Rasa Empati
6. Berpikiran Positip
2. Jaringan Harus Luas
3. Modal
4. Komitmen
5. Punya Rasa Empati
6. Berpikiran Positip
Kebiasaan Kecil yang Membuat Anda Sukses
Seperti pepatah tua, ada seribu satu
jalan menuju Roma. Artinya, cara untuk mencapai sebuah tujuan di dalam
kehidupan tidak hanya satu saja. Hal yang serupa berlaku untuk mengejar
kesuksesan Anda. Memang kita tidak bisa mengharapkan sukses dating
bertubi-tubi kepada kita dengan hanya berdiam diri saja. Selain
kejatuhan durian alias beruntung, ada mindset, skill, dan kiat tertentu
yang harus Anda lakukan untuk dapat kiat tertentu yang harus Anda lakukan untuk dapat sukses.
Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan kecil
yang umumnya dilakukan oleh orang-orang sukses. Memang betul, cara
meraih sukses tentunya berbeda bagi setiap orang, namun tidak ada
salahnya jika kita mencobanya, kan? Tidak ada ruginya, justru banyak
kemungkinan untungnya.
1. Manajemen Waktu yang Baik
Waktu merupakan sumber daya yang tidak dapat diulang maupun dipercepat. Maka dari itu, kita harus memanfaatkan waktu di masa kini semaksimal dan sebaik mungkin. Pengelolaan waktu yang baik merupakan ciri khas dari pekerja yang sangat dihargai oleh atasan.
2. Hindari Menunda Tugas
Menunda untuk mengerjakan tugas sering
dilakukan oleh kita, baik dalam lingkup sekolah maupun bekerja. Walaupun
memang sulit untuk menjaga agar semangat kita tetap di puncak dalam
menyelesaikan target dan kewajiban, namun mencegah penundaan dalam
mengerjakan tugas sangat penting. Lakukan apapun yang dapat membuat Anda
tetap bersemangat. Anda yang mengenal diri Anda sendiri, carilah
caranya.
Salah satu cara untuk memotivasi yang
biasanya ampuh adalah bayangkan kesuksesan seperti apakah yang nanti
akan didapatkan, dan bagaimana perasaan Anda jika sampai di tahap
tersebut. Lalu sadari bahwa untuk mendapatkan itu semua, Anda harus
melalui semua kewajiban ini.
Cara kedua adalah memainkan sisi
psikologis Anda sendiri. Secara teori di psikologi, jika Anda
memberitahukan target diri sendiri ke rekan kerja secara public, Anda
akan terpacu untuk benar-benar meraih target tersebut, karena ketika
rasa malas mulai melanda, Anda akan merasa malu dan kecewa jika target
tersebut tidak dapat dilakukan.
3. Buat Daftar Prioritas Tugas
Kalau perlu, sesaat setelah Anda bangun
atau malam sebelum tidur, buatlah daftar prioritas tugas yang harus
dikerjakan, mulai dari yang terpenting sampai ke yang tidak terpenting.
Fokuskan diri Anda untuk bekerja sesuai dengan urutan tersebut.
Jika terdapat tugas besar yang harus
diselesaikan dengan melakukan beberapa langkah, pecah lagi ke dalam
beberapa poin, dan prioritaskan pula poin tersebut mulai dari yang harus
dikerjakan terlebih dahulu. Di zaman modern ini terdapat banyak
aplikasi atau agenda manual untuk mempermudah pembuatan daftar prioritas
tugas.
Cara ini merupakan salah satu hal yang penting untuk menjadikan diri Anda efektif dan efisien melakukan tugas.4. Kuasai Pikiran Anda
Pikiran memegang peranan kuat di dalam
kehidupan kita. Dengan mindset yang optimis, kita akan menjadi percaya
diri dan ambisius dalam meraih apa yang kita inginkan. Kita akan
memandang pekerjaan kita dengan positif. Jika Anda gagal dalam tugas
sebelumnya, jangan patah semangat. Ingat, kegagalan adalah sukses yang
tertunda. Peribahasa tersebut bukanlah suatu kebohongan belaka, tapi
memang kenyataannya kegagalan Anda tidak menentukan kemampuan Anda.
Justru jadikanlah itu mindset untuk memacu Anda melakukan yang lebih
baik lagi.
Untuk melakukan apa yang Anda mau
lakukan, dan mencapai apa yang Anda mau, pola pikir sangat berpengaruh
pada keberhasilan. Yakinkanlah diri sendiri bahwa Anda mampu, dan
kepercayaan diri akan meningkat setahap demi setahap.
5. Punya Rasa Empati
Anda bisa saja disiplin, pintar, dan
berbakat dalam melakukan pekerjaan yang bersangkutan. Namun jika Anda
tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, baik itu kantor atau kelas,
dan hanya fokus kepada kesibukan diri sendiri, dengan kata lain tidak
bisa berempati terhadap sesama, Anda tidak dapat berkembang.
Bersosialisasi membuat Anda belajar dan mengajarkan sesame rekan kerja,
dan salah satu kemampuan dasar manusia yang telah dianggap wajib untuk
bisnis era modern.
Empati, yang artinya kemampuan manusia
untuk turut merasakan apa yang orang lain alami, membuat Anda menjadi
seseorang dapat bekerjasama dalam tim dan memotivasi dengan baik. Empati
adalah kebalikannya dari sifat apatis, dan mendorong orang yang bekerja
untuk memiliki target lebih dari hanya gaji yang besar, namun juga
berhubungan dengan orang lain.
Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia
Belakangan ini banyak orang
mulai lebih melirik dunia usaha ketimbang menjadi karyawan suatu
perusahaan. Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari membangun
usaha sendiri mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka
sendiri. Banyak kisah sukses para pengusaha yang mulai dari nol dan
harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih
kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin menjajal
dunia wirausaha. Di sini Anda bisa menyimak kisah sukses 8 orang
pengusaha dari tanah air yang berskala menengah hingga besar, tua maupun
muda, yang rata-rata memulai dari bawah dan serba sulit sebelum
mencapai kesuksesan yang sekarang
Bob Sadino
Bob Sadino via kopipait.web.id
Terlahir
di Lampung, 9 Maret 1939, mendiang pengusaha dengan nama lengkap
Bambang Mustari Sadino ini termasuk salah satu pengusaha sukses yang
sempat mengalami jatuh-bangun sebelum akhirnya menorehkan kesuksesan
besar. Setelah sekitar sembilan tahun menjadi pegawai, Bob memutuskan untuk berhenti dan banting setir menjadi pengusaha. Usaha
pertama yang dirintisnya adalah bisnis penyewaan mobil, dengan hanya
bermodalkan satu mobil Mercedes dan ia supiri sendiri.
Namun
karena musibah kecelakaan yang menimpanya saat mengemudikan mobil yang
disewakannya itu, bisnis itupun berhenti di tengah jalan. Tidak putus
semangat, ia kemudian beralih profesi sebagai buruh bangunan yang
dibayar dengan upah harian. Saat menjadi kuli tersebut, ia melihat
adanya peluang bisnis yang lain, bisnis ternak ayam dan telur ayam
negeri. Dengan modal pinjaman tetangganya, akhirnya Bob mulai
menjalankan bisnis tersebut. Awalnya, Bob menawarkan sendiri dagangannya
dari rumah ke rumah di wilayah sekitar tempat tinggalnya, terutama
kepada para ekspatriat, di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Bisnis
telurnya tersebut akhirnya berbuah manis dan ia mengembangkan sayap
dengan menjual daging dan sayuran hidoponik. Berkat keuletannya, bisnis
tersebut sukses dan ia pun mendirikan Kem-Chicks, supermarket ternama
yang menjual berbagai macam produk peternakan dan pertanian. Meski sudah
sukses, ia tetap tampil sederhana dan kerap kali melayani sendiri para
pelanggannya seperti keluarganya sendiri.
Selasa, 23 Agustus 2016
7 Faktor Kunci Kesuksesan Proyek dan Bagaimana Menentukan Kriteria Sukses Manajemen Proyek
Keberhasilan suatu manajemen dalam
melaksanakan proyek dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Ada pihak-pihak yang terkait dan faktor
lain yang berhubungan. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi hasil dari
manajemen proyek adalah:
Organisasi. Organisasi
adalah otak utama sebagai pengambil kebijakan. Untuk mencapai sukses
manajemen proyek, organisasi harus mengambil kebijakan yang benar dan
memberikan dukungan penuh pada manajer proyek dan tim.
Manajer proyek. Manajer
proyek merupakan ujung tombak pelaksanaan proyek. Untuk keberhasilan
proyek dibutuhkan seorang manajer yang memiliki pengetahuan,
ketrampilan, kemampuan, dan pengalaman dalam memimpin suatu proyek,
memberikan bimbingan pada anggota, dan memiliki kecepatan dalam berpikir
untuk menyelesaikan masalah dengan cepat. Oleh karena itulah, manajer
proyek tidak boleh dipilih secara sembarangan.
Tim proyek. Tim proyek
adalah pelaksana di lapangan. Mereka harus memiliki pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
kedudukan dan tanggung jawab masing-masing. Selain itu, kesuksesan hanya
bisa diraih jika seluruh anggota tim memiliki kemampuan komunikasi yang
baik dengan manajer maupun sesama anggota tim sehingga semua pekerjaan
menjadi jelas dan tidak terjadi kesalahpahaman. Lalu, yang tidak kalah
penting adalah komitmen para anggota tim untuk melaksanakan proyek
dengan optimal. Oleh karena itulah, anggota tim harus dipilih secara
teliti.
Proyek yang dilaksanakan. Jenis
proyek yang dipilih bisa mempengaruhi hasil. Proyek yang mendesak
tentunya memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan kemungkinan
gagal juga tinggi. Proyek baru yang belum pernah dicoba, tentunya juga
memiliki tingkat kemungkinan gagal atau setidaknya kemungkinan munculnya
masalah yang cukup tinggi.
Tahapan manajemen proyek. Manajemen
proyek pada dasarnya adalah tentang cara-cara untuk mengelola dan
mengatur proyek. Demi kesuksesan, ada tahapan-tahapan yang harus
dilakukan secara tepat yaitu pendefinisian proyek, perencanaan,
pembentukan tim pelaksana, koordinasi dan pengendalian, evaluasi, dan
penutupan proyek.
Pengaruh luar. Faktor
eksternal yang berasal dari luar organisasi sangatlah memberi pengaruh
para proyek. Faktor alam, sosial budaya, teknologi, politik, ekonomi,
dan masih banyak lagi pengaruh dari luar bisa memberikan keuntungan,
tetapi bisa juga merugikan. Faktor-faktor eksternal ini harus
diperhitungkan dengan baik.
Metodologi Manajemen Proyek. Metodologi
proyek apa yang digunakan? Ini terkait dengan jenis proyek apa yang
dikerjakan. Apabila proyek konstruksi, apakah cocok digunakan model
Agile Manajemen Proyek yang sangat cepat respond terhadap perubahan,
atau metodologi Lean. Apakah untuk proyek untuk membuat smart phone yang
cepat perubahan baik fitur maupun teknologi, cocok menggunakan model
waterfall?, yaitu metodologi dengan pendekatan tahapan-tahapan dan
bersifat predictive. Pastinya konsep dasar ilmu manajemen proyek harus
dimengerti oleh orang yang terlibat di dalam proyek. Sesuai dengan
PMBOK, buku referensi manajemen proyek yang bisa secara global
di-implementasikan untuk semua industri, atau PRINCE. Pada gilirannya
perusahaan atau organisasi bisa mengembangkan kerangka kerja manajemen
proyek yang sesuai dan terbukti dapat digunakan untuk mengelola proyek
dan sukses di-implementasikan.
Sukses manajemen proyek, dalam artian
sukses mengelola jalannya proyek mulai dari tahap inisiasi hingga ke
tahap penutupan proyek, sering dianggap sebagai konsep yang samar karena
pihak-pihak yang terlibat dengan proyek bisa saja memiliki pengertian
dan penafsiran yang berbeda tentang suksesnya suatu proyek. Sebagai
contoh, pihak pelaksana proyek sering melihat kesuksesan dari
keberhasilan tim melaksanakan proyek sesuai dengan perencanaan dan
tujuan proyek yang telah ditetapkan sebelumnya. Proyek dianggap sukses
apabila dikerjakan sesuai waktu, sesuai ruang lingkup dan sesuai budget.
Kadang definisi sukses hanya untuk memenuhi KPI saja, yang sifat-nya
sepihak untuk karir seorang Manajer Proyek atau Sponsor Proyek. Dilain
pihak, pengguna melihat kesuksesan dari tingkat kepuasan mereka. Oleh
karena itu, kesuksesan suatu proyek bisa diklasifikasikan sebagai
kesuksesan pelaksanaan, kesuksesan hasil, dan kesuksesan proyek secara
keseluruhan yang merupakan perpaduan antara sukses pelaksanaan dan
sukses hasil. Tentunya, yang diinginkan oleh organisasi adalah
kesuksesan proyek secara keseluruhan karena memuaskan semua pihak.
Masing-masing faktor yang disebutkan
saling mempengaruhi dan terkait, kita tidak boleh memandang sebelah mata
pada salah satu faktor. Semuanya harus ditentukan, dijalankan, dan
dievaluasi dengan baik agar bisa tercapai sukses manajemen proyek dan
proyek yang di-implementasikan dapat memberikan nilai tambah dan benefit
buat semua stakeholder proyek.
by rijal 2016