Memulai usaha sendiri butuh kerja keras dan memerlukan waktu lama hingga
akhirnya menghasilkan. Untuk meminimalisir kegagalan diperlukan
strategi tepat agar usaha Anda berhasil. Menurut Renee Martin, penulis
"The Risk Takers: 16 Women and Men Share Their Entrepreneurial
Strategies for Success" ada beberapa strategi dari para wirausahawan
yang berhasil.
1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Identifikasikan
sebuah pangsa pasar khusus (niche market) yang kebutuhan utamanya belum
terpenuhi oleh kompetitor. Bangun sebuah spesialisasi yang Anda tahu
merupakan keunggulan dari perusahaan Anda. Ingatlah, bahwa bahkan sebuah
perusahaan besar dan bertaraf internasional pun tak bisa memuaskan
semua orang. Banyak pasar khusus yang seringkali tak tergarap karena
dianggap terlalu kecil.
2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai
Carilah
kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh dari
perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi sinyal
kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu
lama.
3. Lakukan!
Berhenti
membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna" untuk meluncurkan bisnis
takkan pernah bisa diprediksi secara tepat dan pasti. Jangan biarkan
para bakal calon kompetitor mencuri start dari bisnis yang sebenarnya
bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah bergerak. Ciptakan gol-gol
pendek dan deadline yang membawa Anda lebih dekat untuk membuka lahan
bisnis baru.
4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Abaikan
orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan bisa
berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali, menjauh
dari anggapan yang menurunkan semangat dan aturan baku bisa membantu
Anda untuk meraih kesuksesan berbisnis. Perhatikan dan pelajari cara
para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan pandangan yang kritis.
Pelajari cara mereka bekerja dan program yang mereka lakukan. Ajukan
pertanyaan-pertanyaan "bagaimana jika" di dalam pikiran Anda.
5. Eksplorasikan kelemahan kompetitor
Ambil
pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari perspektif konsumen.
Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen prospektif
saat melakukan telepon sales. Hal ini akan membantu mengidentifikasi
kekurangan dan kelemahan kompetitor. Carilah cara untuk menutup
kekurangan dari servis dan produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal
tersebut.
6. Isi kekosongan
Pusatkan
pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh kompetitor Anda.
Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa Anda isi dengan
servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih cepat dari kompetitor
Anda.
7. Tenar dengan dana minim
Pikirkan
cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana seminim mungkin. Jangan
terlalu menutup diri, jadilah kreatif, beranikan diri untuk makin
dikenal banyak orang (tapi untuk alasan yang baik). Tukar ide dengan
orang-orang terdekat Anda.
8. Percaya kemampuan diri
Bangun
dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda. Dengarkan hati
Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih bermain aman atau justru
bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis. Orang-orang sekitar
Anda juga memberi masukan yang beragam, sehingga yang bisa Anda percayai
hanyalah diri dan hati Anda.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda
Jangan
biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan yang
menjepit membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan yang menutup usaha
mereka karena tidak percaya pada diri sendiri. Sebagai wirausahawan,
Anda akan menghadapi masa-masa penuh stres yang akan menguji kepercayaan
Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk mengusir kegundahan itu adalah
kegigihan dan daya lenting. Percayalah pada konsep bisnis Anda dan
komitmen diri untuk melihat bisnis ini sukses.
10. Jangan berhenti berinovasi
Secara
kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan produk-produk baru
dan servis untuk konsumen langganan Anda dan pasar baru yang Anda
temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa membahayakan perusahaan Anda.
Sesuaikan bisnis Anda dengan tren pasar.
kompas/Lintasberita.com
0 komentar:
Posting Komentar