Jumat, 10 Juni 2016

PENGECATAN DINDING

Tidak banyak yang dapat dikomentari tentang CAT , yang penting irit dan hasilnya memuaskan.Tetapi sebagai pedoman disini akan disampaikan saduran beberapa sumber tentang CAT.

CARA MENGHITUNG CAT YANG DIBUTUHKAN

Hitunglah luas semua dinding ruangan yang akan dicat
Bagilah luas total tersebut dengan daya sebar.


Contohnya
             Daya sebar 1 Liter cat        = 12 m²
             Luas dinding yang akan di cat = 61 m

             Maka jumlah cat yang dibutuhkan adalah 
             61 : 12  = 5,083 atau kurang lebih 5 Liter. 

Jumlah ini untuk satu kali sapuan.

Agar hasilnya bagus, biasanya pada pengecatan dinding diperlukan minimal 2 (dua) kali sapuan.
Jadi jumlah cat yang dibutuhkan adalah 2 X 5 liter = 10 liter.

Rumus :
Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas sebaran 1 liter cat
  • Standard pemakaian cat (10 – 12 ) m²/liter, Untuk 1 x lapisan.

  • Untuk pengenceran cat adalah dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari jumlah cat jaga kekentalan atau ikuti aturan tertulis)..

  • Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna ( lapisan cat yang kuat dan warna yang jelas) dibutuhkan minimal 2x pelapisan (tergantung Merk cat).
  • Selang waktu pada setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritis adalah 2-4 jam, tetapi sebaiknya 8 jam atau semalam


Pengecatan yang dilakukan sekaligus tebal, hasilnya akan kurang baik.
Diusahakan sebelum umur pengecatan 1 hari tidak terkena air / hujan.
Rumus : 
       Perhitungan dalam Kg Satu kali sapuan pengecatan. 

       1 Liter Cat =  1,4 Kg ==> Luas daya sebar cat 10 m²

       1 Kg ==> Luas daya sebar cat 0,714286 m²

       1 m²  ==> Membutuhkan 0,1 Liter atau 0,14 Kg Cat.

       Untuk 2x sapuan = . . . . . . .?

       Mohon koreksi pembaca          

 

BAHAN DASAR YANG TERKANDUNG DALAM CAT
  • Binder atau pengikat
  • Pigmen atau zat pewarna
  • Zat aditif (bahan kimia)
  • Extender atau bahan pengisi
Cat yang mengandung tambahan logam Mercury (Hg) dan Timah hitam atau Timbale (Pb) , dapat mengakibatkan kerusakan system syaraf terutama terhadap anak kecil.

TAHAP PENGECATAN DINDING

  • Biarkan permukaan kering sempurna ± 1 (satu) bulan setelah plesteran
  • Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan.
  • Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kape dan amplas
  • Perbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang rata dengan  Plamir dan biarkan mengering
  • Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan kemudian ulaskan cat tembok emulasi untuk permukaan yang sangat menyerap,
  • Apabila dinding berjamur, sebaiknya cari dulu penyebabnya.
    Jika akibat rembesan air dinding maka diperbaiki dahulu dan diaci kembali.
    Gunakan cat minyak pada dinding yang berjamur tersebut agar jamur mati sebelum dicat dengan cat tembok.
    Lihat dibagian bawah Proses sempurna.


Dinding interior.
Setelah proses pembersihan selesai, anda dapat lakukan pengecatan dinding dengan cat dasar atau plamir
Sebelum tembok di plamir ada baiknya dilapisi dulu tembok dengan Wall Sealer, guna menetralisir derajat keasaman semen agar sesuai dengan PH cat. Dengan wall sealer cat tidak mudah mengelupas dan warna cat tidak akan berubah dari warna aslinya.

Dinding luar atau eksterior
dapat menggunakan cat untuk eskterior tanpa menggunakan cat dasar karena jenis cat ini memang dibuat untuk kondisi luar.
Dianjurkan tidak mempergunakan bahan plamir pada pengecatan dinding yang berhubungan langsung dengan cuaca luar Tetapi pada kondisi permukaan dinding luar yang sulit dibersihkan seluruhnya, diplamir saja lebih dahulu sebelum dicat dengan cat tembok.
Pengulangan Penggunaan plamir / Cat penutup (cat emulasi) harus mencapai rata 30 - 40 mikro), atau sesuai petunjuk yang terdapat pada kemasan masing masing produk
Cat tembok emulasi agar diencerkan dengan air bersih 30% – 50

  • Cat Interior untuk mengecat dinding dalam, dimana harus aman, tidak mengganggu kesehatan, tidak beracun dan ramah lingkungan
  • Harga Cat Exterior lebih mahal dibandingkan Cat Interior. Dalam hal jumlah warna Cat Exterior lebih sedikit dibandingkan Cat Interior


.
Pemberian Cat Dasar.
  • Cat Dasar yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar elmusi acrylic 100% .
    Cat dasar ini biasanya disebut Wall Sealer Water Base. Wall Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.
  • Cat Dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic 100%
    Mempunyai daya tahan alkali yang tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Registing Primer atau Undercoat Wall.

Pengecatan dinding dengan cat finishing. Untuk hasil yang sempurna cat dinding jangan terlalu kental, encerkan dengan air 10% dari total berat cat.


PENGECATAN ULANG (PERAWATAN) 
  • Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil digosok dengan kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci dengan larutan detergent, kemudian bilas sampai bersih dengan air bersih.
  • Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut/berjamur, cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Bilas dengan air bersih.
  • Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.
  • Bila lapisan lama tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai ke dasar tembok.
  • Bila lapisan cat lama berasal dari cat berkualitas rendah dimana mudah larut dengan air sebaiknya dikerok sampai ke dasar tembok.
  • Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit 10-15%.

Proses sempurna.
  • Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah sempurna minimal harus ditunggu selama 28 hari.
  • Periksalah kelembaban tembok. Gunakan alat Protimeter, yaitu alat pengukur kadar air.
    Kadar air harus dibawah 18%.
  • Dinding yang masih baru dan masih basah mengandung kadar alkali semen yang tinggi sehingga apabila langsung dicat akan beresiko dinding menjadi lembab sehingga dapat mempengaruhi cat menjadi berjamur bahkan rontok.
    Periksa kadar alkali tembok. Gunakan kertas lakmus untuk mengukur < pH 8.
    Kalau lebih dari pH 8 berarti reaksi semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat.
  • Kalau kadar air sudah rendah tetapi kadar alkali masih tinggi berarti masih ada semen bebas yang belum bereaksi karena kekurangan air.
    Basahkan semua tembok dengan air bersih.
  • Bila semua persyaratan di atas sudah terpenuhi, bersihkan permukaaan dari bekas percikan semen, eflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, dan minyak.
    Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat permukaan tembok yang dibasahi dengan air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih.
  • Cuci permukaan tembok dengan larutan Asam Chlorida (HCl) 10%-15% untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik.
  • Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur, cuci dengan larutan kaporit 10-15%.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More