1.
a. Hubungan teori dan penelitian
Hubungan
teori dengan penelitian adalah dimana teori adalah suatu hal yang diyakini oleh
pencetusnya dan teori tersebut tidak mungkin tercipta tanpa adanya suatu
penelitian ilmiah yang dilakukan oleh pencetus teori tersebut. Dengan keyakinan
yang ia miliki dan dengan keotentikan penelitian ilmiahnya itu, ia dapat
mengambil kesimpulan bahwa teorinya benar. Jadi tidak dapat dipisahkan antara
teori yang disimpulkan dengan penelitian ilmiah yang dilakukan. Dengan adanya
peneli tian ilmiah maka akan terciptalah suatu teori yang nyata dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam
melakukan penelitian, teori membantu peneliti dalam mendeskripsikan apa yang
terjadi dan menjelaskan mengapa terjadi. Teori-teori menjelaskan kepada
peneliti fakta-fakta mana yang penting dan tidak penting dalam proses
penelitian. Teori berdasar pada nilai-nilai tertentu. Suatu teori harus dapat
menjelaskan atau memahami barbagai fenomena yang terjadi dalaam dunia sosial.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan teori tersebut?. Teori adalah sebuah sistem
dari hubungan interaksi ide-ide yang menyimpulkan daan merangkum serta
mengorganisasikan penegartian tentang dunia sosial.
b. Metode induksi dan metode deduksi dalam ilmu
pemerintahan
Deduksi
berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu deducere (de+ ducere ) yang berarti
mengantar menuju. Deduktif ini berhubungan dengan istilah apagoge dari
aristoteles yang dengannya aristoteles
diangkat sebagai bapak penemuan metode deduksi. Deduksi merupakan metode ilmiah
yang memungkinkan orang untuk bertanya dan mencawab lalu menjelaskan jawaban
dengan mengacu pada hukum berpikirnya dengan pengalaman tentang alam (dunia
eksternal ).
Deduksi
merujuk pada macam – macam penalaran yang kesimpulannya berasal dari
premis-premis secara niscaya, dapat berlansung dari yang general ( umum ) ke
yang partikuler (khusus). Secara umum deduksi dapat di jelaskan sebagai
berikut:”Deduktif adalah suatu penalaran di mana suatu kesimpulan ditarik dari
prinsip prinsip umum dan kemudian diterapkan kepada sesuatu yang bersifat
khusus. Proses membuat implikasi-implikasi logis dari pernyatan-pernyatan atau
premis-premis menjadi eksplisit. Dengan proses penarikan kesimpulan dari
premis-premis di mana tercapainya suatu kesimpulan yang pasti. lalu dilksanakan
dan pelaksanaan ini membenarkan kesimpulan tadi. Menggunakan aturan-aturan
logika, maka barulah diakui kebenarannya.” Contohnya sebagai berikut”:
·
Semua
manusia adalah fana (premis mayor )
·
Semua
raja adalah manusia (premis minor )
·
Maka
semua raja adalah fana ( conclusion ]
Mengenai penalaran ini membicarakan
pernyataan-pernyataan yang dapat dijadikan Bentuk “ S adalah P”, dengan kalimat ” manusia adalah fana” tampaklah pada kita bahwa “S” merupakan huruf
pertama dari kata yang menjadi “subjek” dan “P” merupakan huruf pertama dari
kata “predikat”. Suatu rangkaian
bentuk-bentuk pernyataan- pernyataan yang disusun sedemikian rupa. Menjadi
pernyataan –pernyataan yang sesunggunya bila menggantikan S dan P secara tepat
denga terminus-terminus seperti “manusia” dan “ adalah fana” maka dapatlah kita
menemukan berbagai macam bentuk penalaran.
Induksi
adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan berdasarkan pengetahuan yang
diperoleh dari fakta-fakta khusus.
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan
bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang
diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
2. a. Kata Konsep berasal
dari bahasa latin conceptum, yang artinya se Konsep Adalah? Apa
Itu Konsep? Ini Penjelasan Mengenai Arti Konsep suatu
yang dipahami. Aristoteles dalam
bukunya "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa
konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan
filsafat pemikiran manusia.
Secara
garis besar definisi konsep adalah
suatu hal umum yang menjelaskan atau menyusun suatu peristiwa, objek, situasi,
ide, atau akal pikiran dengan tujuan untuk memudahkan komunikasi antar manusia
dan memungkinkan manusia untuk berpikir lebih baik. Pengertian lainnya mengenai
konsep ialah abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam
suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan
yang dibangun dari berbagai macam karakteristik. Pengertian konsep juga
dikemukakan oleh beberapa ahli.
b. Membangun
ilmu pemerintahan
Bertolak
dari pemikiran Bayu Surianingrat yang mengemukakan disiplin ilmu yang tertua
adalah ilmu pemerintahan karena sudah dipelajari sejak sebelum masehi oleh para
filosof. Dewasa ini, ilmu pemerintahan berjuang keras untuk menjadi ilmu yang
mandiri. Untuk memahami makna dari sebuah teori dan definisi ilmu, hendaknya
memperhatikan latar belakang lahirnya teori dan defenisi ilmu tersebut secara
filosofis, waktu, situasi kondisi dan latar belakang keilmuwan yang melahirkan
teori / defenisi tersebut. Latar belakang pemikiran ini dipengaruhi oleh ruang,
waktu, tempat, variasi situasi kondisi dan juga latar belakang bidang studi (
pendidikan ) ilmuwan. Sebelum kita terlalu jauh membahas masalah metode
pendekatan historis dalam mencari, menemukan, mengembangkan dan atau
menerapkan/mengaplikasikan ilmu pemerintahan, terlebih dahulu kita singgung
hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian dan metode ilmu.
Perkembangan keilmuan (science
and technology) saat ini maju begitu pesat, untuk itu suatu disiplin ilmu dalam
hal ini ilmu pemerintahan berpacu mengikuti perkembangan tersebut melalui suatu
wadah pengembangan keilmuan yang mumpuni. Suatu program studi (prodi) merupakan
wadah dimaksud, yaitu institusi terbawah dari suatu universitas tempat
diolahnya suatu ilmu diajarkan (learning process of knowledge, transfer of
knowledge, information of knowledge), suatu ilmu didialogkan (dialogue
of knowledge), diwacanakan (discourse of knowledge) dan suatu ilmu
diaplikasikan (pengabdian) kepada kehidupan manusia. Wadah ini perlu
dikombinasikan dengan aspek lainnya untuk terciptanya model pengembangan
keilmuan ilmu pemerintahan.
Modelling dilakukan dengan
mengkombinasikan pendekatan top-down dan bottom-up. Melalui pendekatan
top-down, model didapatkan dengan merunut sejumlah keniscayaan yang dari telaah
normatif bagi pengembangan suatu ilmu, yaitu aspek filosofis ilmu dan aspek
kelembagaan (Tri Dharma Perguruan Tinggi), sedangkan melalui pendekatan
bottom-up model dirumuskan berdasarkan pengamatan terhadap praktik-praktik nyata
(telah empirik) untuk kepentingan pengembangan yang berlangsung selama ini.
3.
a. generalisasi Adalah suatu proses penalaran yang bertolak
dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat
selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :
·
Ade
Surahman adalah politisi, dan ia berpartai.
·
Yoseph
adalah politisi, dan ia ia berpartai.
Generalisasi: Semua politisi berpartai
b. Teori
adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Teori (theory)
adalah susunan definisi, konsep, dan dalam menyajikan pandangan yang
sistematis fenomena dengan menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) diberikan pengertian teori adalah pendapat yang
dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian, azas dan
hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan, dan
pendapat/cara/aturan untuk melakukan sesuatu.
Menurut Soerjono Soekanto, suatu teori pada hakikatnya merupakan
hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara
tertentu. Fakta merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat
diuji secara empiris. Oleh sebab itu dalam bentuk yang paling sederhana, teori
merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang telah diuji
kebenarannya. menyatakan hubungan
sistematis yang terjadi dalam gejala sosial maupun gejala alam yang akan
diteliti. Teori juga merupakan abstraksi dan pengertian atau hubungan suatu
proporsi dan dalil.
4. a. Pendekatan analisis sistem dalam ilmu
pemerintahan
Menurut
Yogiyanto analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut
Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan
menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
Pada prinsipnya setiap disiplin ilmu memiliki ciri-ciri tertentu
yang merupakan bagian dari pengetahuan. Salah satu ciri yang penting dalam
menentukan adanya ilmu tersebut adalah memiliki metode tertentu atau memiliki
basis metodologinya. Metodologi ilmu secara formal embedded di dalam definisi ilmu yang bersangkutan dan secara
substantif ditunjukan oleh aksioma atau anggapan dasar, pendekatan, model
analisis dan model konstruk pengalaman dan konsep. Ilmu pemerintahan pun
memiliki basis metodologi (sebagai epistemologi dari ilmu pemerintahan), yakni
metode yang membahas bagaimana memperoleh pengetahuan yang benar di bidang ilmu
pemerintahan. Metodologi ini sebagai alat yang dipakai untuk mengidentifikasi
sasaran formal spesifik diantara sejumlah obyek formal lainnya yang gejalanya
memiliki keteraturan yang cukup untuk dianalisis. Dari analisis inilah akan
lahir konsep-konsep sebagai bahan baku penyusunan teori pemerintahan.
Pendekatan yang digunakan dalam mengkaji
ilmu pemerintahan tidak terbatas pada melihat hubungan antara yang memerintah
dan yang diperintah tetapi bisa meluas kepada macam-macam yang tentu melihat
pada basis sejarah suatu negara tersebut. Ada perbedaan antara negara yang satu
dengan negara yang lainnya dan ada juga perbedaan pendekatan pada suatu masa
dengan masa lainnya. Ini jelas mengindikasikan bahwa pendekatan dalam pencarian
ilmu pemerintahan dapat beragam motif dan caranya. Sebagai panduan yang dapat
dikembangkan dalam rangka mengkaji dan mengembangkan ilmu pemerintahan maka
dapat merujuk pada pemahaman Kant mengenai pendekatan yang digunakan dalam ilmu
pengetahuan yaitu pendekatan sistematika. Pendekatan sistematika adalah
pendekatan yang dipakai setiap disiplin ilmu pengetahuan untuk menegaskan
perbedaan dengan ilmu pengetahuan lainnya melalui obyeknya. Disamping itu ada 3
(tiga) pendekatan lainnya untuk menguji eksistensi dari suatu ilmu pengetahuan,
yaitu:
1)
Pendekatan definisi
2)
Pendekatan tokoh dan aliran
3) Pendekatan
sejarah
Secara spesifik metode-metode dalam
menganalisis gejala atau peristiwa pemerintahan sehingga mampu mengungkap
fenomena tersebut menjadi benar dan tegas. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Wasistiono dan Simangunsong mengenai beberapa metode umum yang bisa digunakan
dalam membedah gejala dan peristiwa pemerintahan, yang disederhanakan sebagai
berikut:
1) Metode studi kasus;
berangkat pada suatu peristiwa yang menarik perhatian, kemudian dilakukan
kajian untuk mengetahuinya secara mendalam.
2) Metode studi sejarah;
gejala dan peristiwa pemerintahan adalah merupakan sebuah kontinum. Sebagai
sebuah kontinum, pemerintahan merupakan peristiwa yang berkaitan dari waktu ke
waktu. Apa yang terjadi hari ini merupakan kelanjutan dari peristiwa yang lalu.
Peritiswa sekarang akan memberi kontribusi bagi peristiwa yang akan datang.
Untuk mempelajari pemerintahan sebagai sebuah kontinum yang berisi rangkaian
masa lalu, masa sekarang dan prediksi masa yang akan datang digunakan metode
studi sejarah.
3) Metode studi
perbandingan; fokus utama yang tampak dalam mempelajari metode studi
perbandingan adalah membandingkan satu institusi dengan institusi lainnya yang
sejenis. di dalam pengertian perbandingan terkandung adanya unsur yang sama dan
unsur yang berbeda. Perbandingan dapat dilakukan antar tempat, antar waktu,
antar peristiwa, antar sistem dan antar individu.
·
Perbandingan antar tempat, dilakukan apabila seorang ingin
membandingkan sesuatu di satu tempat dengan tempat yang berbeda. Misalnya
perbandingan pemerintahan di Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Mamuju.
·
Perbandingan antar waktu dilakukan dengan
membandingan obyek yang sama tetapi pada waktu yang berbeda, sehingga dapat
diketahui perubahan selama kurun waktu tersebut. Misalnya perbandingan DKI Jakarta
pada tahun 1990 dengan tahun 2000.
·
Perbandingan antar peristiwa adalah tindakan membandingkan sebuah
peristiwa dengan peristiwa lainnya yang sejenis. Misalnya perbandingan pilkada
di Kota Depok dengan Kota Mataram. Tujuannya untuk mengetahui persamaan
sekaligus perbedaan antara kedua peristiwa tersebut.
·
Perbandingan antar sistem adalah tindakan membandingkan sebuah
sistem dengan sistem lainnya yang sejenis. Misalnya sistem desentralisasi di
Indonesia dengan di Prancis, karena kedua negara sama-sama negara unitaris (satuan). Tujuannya adalah
untuk mengetahui persamaan sekaligus perbedaan antar kedua sistem tersebut
serta keunggulan masing-masing yang dapat diadopsi.
·
Perbandingan antar individu, terutama aktor
yang memegang peran penting adalah tindakan membandingkan seorang aktor dengan
aktor lainnya dalam posisi yang setara. Sebagai contoh perbandingan antara gaya
kepemimpinan gubernur DKI Jakarta bapak Ali Sadikin dan Sutioso. Kedua-duanya
sama-sama gubernur dan sama-sama militer, tetapi ada perbedaan-perbedaan yang
menarik untuk dikaji.
Masing-masing
bentuk perbandingan dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya. Perbandingan
antar tempat sekaligus menggambar perbandingan antar sistem dan antar individu.
Untuk melakukan perbandingan dengan baik maka ilmu pemerintahan perlu
menggabungkan teori-teori perbandingan pemerintahan.
4)
Metode/Pendekatan legalistik;
Pendekatan legalistik adalah salah satu cara untuk melihat gejala
dan peristiwa dari sudut pandang aturan-aturan formal. Hal tersebut sekaligus
menjadi ciri yang membedakan ilmu pemerintahan dari ilmu-ilmu sosial lainnya.
Kajian-kajian pemerintahan tidak dapat dilepaskan dari peraturan perundang-undangan
sebagai hukum positif yang mengatur berjalannya pemerintahan.
5) Metode/Pendekatan
sistemik;
Pemerintahan adalah sebuah sistem. dengan
demikian kita dapat menganalisis gejala dan peristiwa pemerintahan melalui
pendekatan sistemik.
6) Metode/Pendekatan paradigmatik;
Pada saat mempelajari gejala dan peristiwa
pemerintahan di satu negara atau daerah, perhatian paradigma yang digunakannya
sehingga akan diperoleh analisis yang akurat, yang pada gilirannya akan
diperoleh pengetahuan yang benar. Dalam hal ini kebenaran bukan hanya menurut
pendapat pengkaji saja, melainkan kebenaran menurut kaidah-kaidah ilmiah maupun
kebenaran menurut kalangan luas.
Ilmu pemerintahan pada dasarnya merupakan sebuah ilmu
pengetahuan yang mandiri dan otonom yang memiliki metode tersendiri sebagai
pendekatan dalam melakukan kajian dan penelusuran terhadap gejala atau
peristiwa pemerintahan. Banyak ahli mengemukakan beberapa pendekatan yang perlu
dilakukan dalam membedah fenomena pemerintahan berdasarkan referensi dan
pengalaman hasil penelusurannya. Setiap ahli memiliki basis argumentasinya
karena dipengaruhi oleh waktu, tempat, situasi, peristiwa dan sistem yang
berbeda. Perbedaan tersebut merupakan dinamika perkembangan ilmu pemerintahan
dari waktu ke waktu. Namun dibalik itu semua tujuannya adalah memberikan
kontribusi terhadap penyelesaian masalah-masalah atau gejala peristiwa
pemerintahan yang terus berkembang dengan nilai sejarah suatu negara dan
pengalaman penyelenggaraan pemerintahannya. Oleh karena itu ditemukan perbedaan
pokok bahasan ilmu pemerintahan pada setiap negara dan bahkan perbedaan
tersebut juga ditemukan dari periode waktu tertentu
b. Masalah
Pengaruh Kepemimpinan dan motivasi Dirut.
1. Deskripsikan
masalahnya
Salah satu Perusahaan Daerah
Air Minum yang menyelenggarakan
pelayanan air minum dan limbah adalah PDAM Tirtawening
Kota Bandung. Pada pelaksanaannya PDAM
Titrawening ini beroperasi berdasarkan PERDA Kota Bandung Nomor 15 Tahun 2009
Tentang Perusahaan Daerah
Air Minum Tirtawening Kota Bandung.
Pada kenyataannya pelayanan akan air bersih di PDAM
Tirtawening masih dihadapkan pada masalah yang sampai saat ini belum dapat
diatasi sepenuhnya. Masalah yang masih menghantui PDAM Tirtawening Kota Bandung
diantaranya mengalami kebocoran relatif tinggi atau
sekitar 30%, selain itu “Pengaduan masyarakat soal jam alir PDAM masih saja
mencuat, misalnya dua jam mengalir satu minggu tak mengalir padahal tagihan
pemakaian selalu saja ada dengan alasan bayar abodemen,” ucapnya. Seperti yang dikeluhkan
warga Jalan Seke Kuda, Gunung Candung, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan
Bojongloa Kidul. Di wilayah ini, masyarakat juga sering mengeluhkan masih harus
membayar abodemen padahal aliran air tidak lancar.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening
Kota Bandung Sonny Salimi mengakui, memang banyak keluhan mengenai masalah
seperti itu. Namun, Sonny bukan ingin tahu denda yang dikenakan PDAM pada
pelanggan nunggak, melainkan lebih pada pelayanan ketersediaan air. Saat ini, menurut Sonny, kondisi air di
Bandung hanya cukup bagi 1,2 juta jiwa, sedang penduduk di Bandung mencapai 2,4
juta jiwa. Sebab itu, Sony mengatakan, pihaknya akan melakukan penertiban bagi pelanggan kategori
rumah tangga yang sengaja menjual air.
Pada
akhirnya persoalan yang dialami PDAM Tirtawening lebih mengarah kepada
persoalan pelayanan ketersedian air. Berbicara pelayanan erat hubungannya
dengan persoalan kualitas pegawai. Tinggi rendahnya pelayanan dipengaruhi oleh
semangat kerja. Semangat kerja
merupakan kekuatan psikologis yang dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas yang
dibebankan kepada para pegawai. Dengan meningkatnya semangat kerja pegawai
diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih efektif.
Semangat kerja menjadi masalah penting bagi lembaga
yang bernama PDAM Tirtawening Kota bandung, mengingat tugas yang menjadi
tanggungjawabnya sesuai Perda Kota Bandung
Nomor 15 Tahun 2009 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum
Tirtawening
Kota Bandung, adalah membantu Walikota Bandung dalam rangka menyelenggarakan usaha
pengelolaan air minum dan air limbah bagi kepentingan umum dan memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah Daerah di
bidang air minum dan air limbah dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan
prinsip-prinsip perusahaan.
Tugas PDAM
Tirtawening Kota Bandung akan mencapai tujuannya apabila para pegawainya
menunjukkan semangat kerja yang tinggi dan pemimpinnya dapat menggerakkan
organisasi dan memberdayakan pegawai. Alfred R. Lateiner, et.al.[1]
menegaskan bahwa adalah keliru mengatakan semangat kerja dipengaruhi oleh satu
faktor saja, dan untuk itu perlu dikaji kemungkinan faktor lain. Namun demikian
paparan di atas telah dapat menjelaskan bahwa motivasi dan kepemimpinan adalah
faktor-faktor penting yang mempengaruhi semangat kerja pegawai dalam suatu
satuan organisasi.
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, perlu
dirumuskan permasalahnnya melalui pertanyaan di bawah ini :
1) Bagaimanakah
pengaruh motivasi Direktur Utama Terhadap Semangat Kerja Pegawai PDAM Tirta
Wening Kota Bandung?
2) Bagaimanakah
pengaruh kepemimpinan Direktur Utama Terhadap Semangat Kerja Pegawai PDAM Tirta
Wening Kota Bandung?
2.
“Pengaruh
motivasi dan kepemimpinan direktur utama terhadap semangat kerja pegawai pdam
tirta wening Kota Bandung”
3. Metode
penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisa data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
4. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data model Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa
"Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah
jenuh".Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display,
dan conclusion drawing/verification.
[1] Lateiner, Alfred R, et.al, Tehnik Memimpin Pegawai dan Pekerja,
Terjemahan Imam Soejono, Cemerlang, Jakarta, 1971, hlm. 52.
1 komentar:
Hal : Permohonan Jasa Konsultan Bank Garansi dan Surety Bond
Kepada Yth,
Pimpinan /HRD
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Besama ini Kami PT. ANDIRA MITRA PERSADA adalah Perusahaan yang Profisional Dalam Bidang Jasa Konsultan Bank Garansi dan Asuransi. Perusahaan Kami memiliki Keunggulan dari yang lainnya Proses Cepat, Tanpa Agunan, Rate Bisa Dinegosiasikan, Polis Bisa Di Cek Keapsahanya, dan Polis Kami Antar.
Adapun beberapa Prodact yang Kami Tawarkan antara lain :
1. JAMINAN PENAWARAN /BID BOND
2. JAMINAN PELAKSANAAN /PERFORMANCE BOND
3. JAMINAN UANG MUKA /ADVANCE PAYMENT BOND
4. JAMINAN PEMELIHARAAN /MAINTENANCE BOND
5. JAMINAN PEMBAYARAN / SP2D
6. JAMINAN PENGADAAN BARANG
7. JAMINAN EXPORT INPORT/ COSTUMS BOND
Demikian hal ini Kami ajukan dengan harapan dapat diberikan kesempatan untuk bekerjasama yang baik dan berkesinambungan. Atas kerjasama dan perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Hormat Kami.
Manager Marketing
ZAHRI RAMADHAN
Tlp ; 021- 227876133
fax ; 021- 27875211
Hp/Wa ; 082379990023
Email ; zahriramdhan.amp@gmail.com
Webset ; www.Jasasuretybond.com
Alamat ; Jl. Moch Kahfi 1 No.97 Rt.9/Rw.6 Jagakarsa Jakarta Selatan
Posting Komentar