Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo pernah mengungkapkan tiga peristiwa sebagai contoh bagaimana Cina melakukan penjajahan. :/
.
Pertama, peristiwa di Tibet. Dahulu Tibet berdaulat lalu kerjasama dengan negara Cina komunis. Setelah ada kerjasama, Cina mengirim ribuan tenaga kerja ke Tibet, mereka membangun kota, membangun jalan dan lain-lain.
"Setelah pekerjaan selesai, para tenaga kerja itu angkat senjata melakukan pemberontakan di Tibet, ternyata para pekerja itu adalah tentara merah. Setelah itu Tibet jatuh dikuasai Cina, dan pimpinan agama tertinggi Tibet yaitu Dalai Lama ditangkap dan diusir ke luar negeri sampai hari ini," ujarPanglima TNI.
Oleh karena itu, ia mengingatkan agar mewaspadai masuknya tenaga kerja Cina ke Indonesia yang jumlahnya diperkirakan ratusan ribu orang. "Karena kita sudah lihat bagaimana tegapnya badan mereka, bagamana perawakan mereka, itu lebih mirip tentara ketimbang pekerja buruh kasar," ungkapnya.
.
Contoh kedua, salah satu negeri di Afrika yaitu Angola. Awalnya Angola dibantu Cina, setelah diikat dengan utang yang besar, Cina mulai mengatur Angola. "Dan saat ini parlemen Angola mengeluarkan kebijakan yang isinya Islam tidak boleh ada di Angola, dan seluruh masjid harus ditutup, alasannya bertentangan dengan adat istiadat Angola. Lihat bagaimana dahsyatnya pengaruh komunis Cina di Angola," kata Panglima TNI.
.
Dan yang ketiga adalah Zimbabwe, awalnya juga diberi utang besar-besaran oleh Cina, setelah utang membengkak dan tidak mampu membayar, CIna menawarkan dibebaskan utang namun konsekuensinya harus meninggalkan mata uangnya dan memakai mata uang Cina yaitu Yuan.
Oleh sebab itu, lanjut Panglima TNI, kita wajib hati-hati karena saat ini Cina komunis mulai mengobok-obok negeri ini. "Mereka mamasukan banyak tenaga kerja ke Indonesia, dan minggu lalu Presiden mengingatkan kepada para pengusaha untuk menggunakan Yuan,"
"Bulan lalu, Jokowi juga mengeluarkan Kepres bahwa orang asing termasuk Cina komunis diberikan hak untuk memiliki tempat tinggal dan perkebunan di Indonesia. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, ada apa gerangan negara ini?" tanya Panglima TNI
Tidak sampai disitu, ia juga mengingatkan apa yang terjadi di reklamasi Jakarta yang tetap berjalan walapun DPR, ulama dan tokoh nasional sudah berteriak menolak itu.
Kata Panglima TNI, Reklamasi Jakarta terdapat 17 pulau, yang 16 pulau rata-rata luasnya 50 hektar. Artinya ada 800 hektar dan sekarang sedang dibangun tower tower apartement yang semuanya bisa menampung 50 juta orang.
"Itu semua untuk siapa ? kita lihat, perusahan-perusahaan properti di pantai reklamasi sudah membuat iklan yang ditayangkan di Beijing, Macau, Goangzhou, Singapura dan lain-lain, di tempat orang-orang Cina," jelasnya. "Dan mereka mendapatkan hak milik apartemen dan tanahnya, 50 juta itu berarti 3 kali penduduk Jakarta," tambahnya.
Tidak berhenti disitu, kata Panglima TNI, Menkumham pernah mengirim utusan untuk datang ke KBRI di Beijing, mengumumkan ke penduduk Cina jika ingin jadi penduduk Indonesia bisa mendaftar *Via Online. "Mereka dimudahkan, sementara rakyat kita sendiri di kawasan Penjaringan, Luar Batang, Akuarium, mereka diusir, innalillahi wa inna ilaihiroojiun," tuturnya.
"Saya mau tanya, apa anda RELA Indonesia dijajah dan dijadikan negara Cina ke 2? apa anda siap memerdekakan Indonesia dari penjajah Asing dan Aseng?" tanya Panglima TNI yang dijawab "siaap... *Allahu Akbar...3x" serentak puluhan ribu jamaah.
0 komentar:
Posting Komentar