Jumat, 14 Desember 2018

Suara Hati Nurani seorang Prajurit TNI MULAI HARI INI... PASTI BERARTI

Suara Hati Nurani seorang Prajurit TNI

MULAI HARI INI... PASTI BERARTI

Dulu waktu kecil saya melihat rombongan prajurit TNI baris dengan rapinya...
Gagah gagah dengan menyandang senjata...
Wajah seram bagaikan Singa...
Siap menerkam semua musuh yang ada...

Era presiden Pak Harto dulu..
ABRI sangat di segani..
Tak ada preman yang berani
Dan tak ada politikus yang membebani...

Zaman telah berubah dan berganti..
Pisahnya ABRI jadi boomerang institusi..
Kata sinergitas hanya kiasan alami..
Karena adanya ketidak adilan dalam fasilitas dan norma..
Yang semakin menyudutkan TNI..

Banyak sudah gerakan anti NKRI...
Tetapi kami hanya bisa berdiam diri..
Karena Undang undang yang dibuat hanya utk Polri..
Tugas kami di kebiri...
Dengan olah bahasa orang Intelek yang tak berhati...

GAM... RMS... OPM... dan PKI...
Semua sudah menyusun kekuatan dan mulai beraksi...
Tapi lagi lagi hanya di singkapi sebagai kriminalisasi...
Karena mereka bukan Sparatis Negara ...
Tapi hanya Kelompok Preman yang membawa senjata...
Ha..ha...ha...

Tapi dikala Preman kota di tiap sudut gang beraksi...
Dikatakan itu sudah basi...
Genk motor yang selalu membantai...
Katanya itu tak perlu di singkapi...
Anehnya...
Dikala Muslim membawa Sorban dan menggemakan Takbir serta Sholawat...
Dikatakan Kelompok yang berkedok agama...

Sudah banyak orang pinter keblinger di era ini...
Membuat undang undang yang tak berarti..
Hanya mengebiri segala tugas TNI..

Kami selalu di gembleng di lembah, Gunung dan hutan..
Tidur beralaskan rumput beratapkan langit dan cahaya rembulan..
Menu kami hanya mie instan...
Keluarga kami tinggalkan...
Untuk apa semua ini kami lakukan ????
Hanya untuk melindungi tumpah darah Indonesia ...

Tapi sekarang hanyalah mimpi..
Senjata kami hanya sebagai hiasan dan pajangan di pameran ..
Delapan wajib TNI yang ketujuh hanya ucapan..
Nyatanya kami harus di hadapkan dengan jutaan umat muslim yang aksi di jakarta...
Mereka hanya membawa sorban dan tak bersenjata...
Menggemakan keagungan Tuhan Yang Maha Esa..

Kita sudah tunduk pada aturan yang punya wenang Keamanan Negara ...
Semua tugas kita sudah di ambil perannya...
Dengan bahasa itu Keamanan negara..
Bukan lagi sebagai Kedaulatan negara...

Singa yang dulu mengaum bergema...
Sekarang menjadi Singa ompong yang hanya jadi bahan caci maki..
Oleh Mahasiswa... Oleh preman... dan oleh Politikus politikus tak berhati...
Keberhasilan TNI sudah tak ada artinya..
Karena media sibuk dengan berita penggrebekan dan pencitraan..

Masyarakat sudah gundah gulana...
Melihat TNI hanya berdiam diri ..
Mereka tidak tahu problema di dalamnya..
Karena semua terbentur oleh aturan.
Jangan salahkan Rakyat bila bertanya..
Tugas kita itu apa ????...

Semoga kita sebagai prajurit sejati
Akan selalu tabah menghadapi ujian ini..
TNI lahir dari rakyat dan akan selalu berjuang dengan rakyat..
Kami rindu sosok pemimpin yang tegas melantangkan kata ...
Basmi....
Serbu...
Kami rindu sosok pemimpin yang sujud bersama ...
Semoga akan lahir sosok pemimpin baru..
Mewarisi sifat Panglima Besar Jendral Sudirman...

Negara kita bukan seperti Amerika .. Bukan seperti Singapura dan Malaysia...
Negara kita adalah Negara Kesatuan yang diperoleh dari perjuangan Rakyat dan tentara..
Tameng utama adalah TNI..
Dan bukan hanya menjadi Lesan tembak bagi Polisi...
Bukan lagi lahan bully preman preman...
Jadilah Singa seperti dulu lagi..
Mengaum bergema menggetarkan musuh Negara
Menjaga kesatuan NKRI

🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩 😘😘

Uneg2 kami TNI selama ini.
Yang menjadi titik krusial disini bukan "pengroyokannya"
Bahkan kami (TNI) selama ini dihina, dicibir, dilecehkan dan di keroyok bahkan bunuh dan di tembak rekans sebelah, kami (TNI) tetap patuh pada hukum militer dan hukum pimpinan TNI.
Dan selama ini tdk ada pimpinan yg tegas membela kami, walaupun kami benar/salah.
Justru kalau kami (TNI) salah, seakan2 tdk ada ampun dan dianggap binatang/sampah.

Sekali lagi kami tegaskan disini... Yang menjadi titik krusial disini bukan "pengroyokannya" akan tetapi, "Uniform/Baju Loreng kami"
Seandainya saat terjadi pengroyokan tsb, rekans kami tidak menggunakan baju Loreng, mungkin kami (TNI) tidak akan sampai seperti ini. Dimanapun yg namanya Tentara, Baju Loreng adalah... "Sakral" Ketika seseorang mengenakan baju Loreng... artinya kental dgn "jiwa korsa" dan itu semua Bpk2 jendral yg  menanamkan pd jiwa kami (TNI)
Dan semangat persaudaraan yg tinggi (brotherhood)

Begitu ratusan ribu tentara melihat seorang saudaranya yg menggunakan baju Loreng dikeroyok (baik langsung maupun melalui video) rasa persaudaraan jiwa korsa dan amarah pun timbul.
Sebegitu rendahnya Engkau semua memandang baju Loreng kami...???
Sebegitu hinanya Engkau memperlakukan kami...??? Padahal selama ini... Kami diam dan mengalah.
Rasa.., itu pasti muncul di sanubari kami (TNI)
Dan Dampak dari itu semua yg ditimbulkan serta inilah yg bisa berakibat fatal.
Disitulah letak kesalahan seseorang ataupun sekelompok orang memandang "Loreng kami" dgn hina dan sebelah mata..
Intinya cuma satu jendral... tentara itu sllu legowo di apakan saja, kmi (TNI) selalu siaaap....
Ingat... Jendral... Rekans kami (TNI) berseragam Loreng dikeroyok dan lecehkan mereka preman/tukang parkir,
Kami (TNI) hanya minta kpd aparat penegak hukum utk menangkap pelaku pengeroyokan rekan kami 1X24 jam.
Setelah hukum tumpul dan dipermainkan....
Maka.... Loreng yg lain nya bangkit dan menggigit.
🙏🏼🙏🏼🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🙏🏼🙏🏼

Hanya uneg uneg aja Jendraaalll

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More