Senin, 01 Juli 2019

Oleh : Bang Fadli Zon

Oleh : Bang Fadli Zon

Membubarkan koalisi bukan berarti berhenti mencari keadilan karena yang mencari keadilan sekalipun sampe MI mahkamah internasional adalah pasangan calon presiden - wakil presiden, kecuali capres dan cawapres 02 nya yg membubarkan diri.
Tim Kuasa hukum BPN lah nanti yang akan ngurus itu.

Pembubaran itu biar memperjelas siapa-siapa yang sudah bukan bagian dari BPN lagi agar tidak ada bias dalam perjuangan..

Biarlah mereka yang sudah bukan bagian dari BPN lagi berkumpul bertumpuk-tumpuk di sebelah sana, kalo tempat itu udah menumpuk nanti mereka semua akan kegerahan, kalo sdh kegerahan paling mereka cakar-cakaran, kalo udh cakar-cakaran nanti akan ada yang terpental dan kalo ada yang terpental mereka bingung sendiri gak jelas mau ngapain.. ๐Ÿคฃ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜

Beberapa hal yg perlu diketahui setelah keputusan MK menolak gugatan prabowo:

Bahwa Pak Prabowo hanya menghormati keputusan MK tapi tentu tidak menerima keputusanya untuk itu maka Pak Prabowo tidak perlu mengucapkan selamat kepada jokowi karena kemenangannya dari hasil kecurangan alias SEPANYOL

Pak Prabowo itu dari awal sudah menyatakan tidak akan ke MK karena beliau sudah tahu kalau melalui MK pasti akan kalah menimbang semua hakim MK akan memenangkan petahana karena secara kasat mata pemilihan 9 hakim MK itu bermasalah penuh kepentingan.

Pak Prabowo akan segera melakukan tindakan hukum dengan mengadukan ke mahkamah internasional tentang kecurangan-kecurangan proses demokrasi yang masiv terstruktur dan sistemik.
Sedangkan proses ke MK hanyalah sekedar menjalankan serta mencukupi undang-undang konstitusi saja serta syarat mutlak untuk melakukan class action ke mahkamah internasional.
Bukankah pak prabowo telah melakukan perjalasanan ke dubai dan eropa beberapa kali juga sandi ke amerika, ust.haikal hasan ke mekah menemui HRS dan lanjut ke beberapa negara.

Maka sebenarnya putusan MK itu justru baru awal sebuah episode membongkar kejahatan terhadap kedaulatan rakyat serta tragedy kemanusiaan 600 nyawa + 20 nyawa korban tragedy mei 2019 dan drama di MK itu adalah Halaman pertama dari beberapa halaman kedepan.
kalo dulu 2014 masih ada toleransi dari Pak Prabowo namun kini semakin nyata Brutal nya "TIDAK ADA KOMPROMI UNTUK KEJAHATAN DEMOKRASI YANG BRUTAL"

KOALISI PARTAI BOLEH BUBAR..
Tapi Umat islam-Ulama-Rakyat Indonesia-Tokoh Kedaulatan Rakyat serta Barisan Kedaulatan Rakyat-PKS -PAN dan Gerindra tetap solid dalam PERJUANGAN KEDAULATAN RAKYAT UNTUK ADIL DAN MAKMUR.
#BPNKartengara
#PImnasKorpsNunsatara

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More