Senin, 22 Juli 2019

Saya berharap Amerika benar menyerang China dan mengganti pemerintah sekarang dengan yang baru Saya tercenung dengan statemen yang keluar dari rekan kerja saya yang asli dari negeri tirai bambu tersebut dalam suatu percakapan selepas jam kerja.

Saya berharap Amerika benar menyerang China dan mengganti pemerintah sekarang dengan yang baru

Saya tercenung dengan statemen yang keluar dari rekan kerja saya yang asli dari negeri tirai bambu tersebut dalam suatu percakapan selepas jam kerja.

Saya sangat perhatian dengan negeri satu itu, oleh karenanya saya selaku outsider seringkali bertanya kepada orang-orang yang berasal dari negeri tersebut baik kapasitasnya selaku turis, pekerja maupun Mahasiswa (yang ini bagian istri saya mengorek informasi). Cerita-cerita kami dapatkan mulai dari saat menunggu bus hendak ke tempat kerja, di dalam bus, di kampus, di dalam mall dengan sedikit menguping apa yang di bicarakan para turis yang tidak bisa berbahasa inggris,  dengan sedikit kemampuan Bahasa mereka yang saya miliki, membaca buku-buku tentang China yang kami pinjam dari perpustakaan atau seperti saat ini tiba-tiba saja mengalir pembicaraan yang awalnya dari sebuah pujian kepada presiden negaranya. Semua demi sebuah informasi yang valid langsung dari pihak internal mereka.

“ Kamu tentu bangga dengan presiden negara mu ya bro?”, tanyaku di sore itu mengawali obrolan yang hangat.

“ Bangga apanya, rakyat kami di buat susah oleh nya..”

“ Presiden mu itu ngasih bantuan ke banyak negara untuk membangun  Jalan Tol, Airport dan pelabuhan serta pabrik-pabrik”.

Lalu mengalirlah semburan kekecewaan yang berapi-api dari mulutnya.

China itu sebenarnya tidak memiliki apa-apa. Apa yang dilakukannya di luar sana adalah semata dalam rangka menarik simpati dengan membangun aliansi untuk menghadapi Amerika serikat. Tapi celakanya apa yang di lakukannya dengan mengorbankan rakyatnya sendiri.

Mereka mencekik rakyatnya dengan pajak, biaya hidup yang tinggi bahkan untuk memperoleh satu kamar apartemen saja anda akan terjerat hutang se umur hidup untuk melunasinya.

Kehidupan di China itu luar biasa tidak sehatnya, mereka mendaur ulang  kertas untuk membuat hamburger dan makanan itu di bagikan ke rakyatnya, imunisasi yang di suntikan ke bayi-bayi di negeri sana adalah racun, jika bayi anda ingin sehat  jangan coba-coba membeli susu produksi dalam negeri karena itu adalah racun, atau susu imitasi. Anda harus membeli susu import dari negeri2 penghasil susu dan itu harganya sangat tinggi.

Kehidupan politik di sana sangat mengkhawatirkan, tidak ada kebebasan berpendapat, Facebook di larang mereka memiliki aplikasi serupa Facebook yang di buat oleh perusahaan lokal, pemerintah memiliki kontrol yang kuat terhadap media, percakapan anda di group WA bahkan bisa di pantau oleh pemerintah. Dan hanya ada satu partai besar yakni Partai komunis China.

“Bagaimana dengan cerita muslim Uyghur bro?..I mean apakah yang di katakan media di luar itu benar?”

Cerita pembantaian Muslim Uyghur itu benar, dan jika ada yang mengatakan bahwa mereka di sekolahkan di dalam gedung yang serupa penjara itu omong kosong, itu senyata-nyatanya penjara buat mereka, mereka di doktrin untuk meninggalkan agama mereka dan mempercayai komunis adalah falsafah atau ideology satu-satunya.

Yang menyakitkan adalah pemerintah membiayai pejabat atau Mahasiswa dari negara-negara yang di jadikannya sekutu seperti Afrika dan sebagian Asia untuk sekolah di china. Dan anda tau selain biaya hidup yang bisa mereka pakai untuk hidup di china dan sampai kembali ke negara asal masing-masing mereka juga di berikan masing-masing dua orang wanita untuk terserah mau di apakan.

“Tapi, bukankah orang-orang dari negara anda itu sangat kaya kalau ke luar negeri, mereka bisa membeli property secara cash bahkan mendirikan perusahaan juga”.

Ada tiga cara pemerintah Chian mengkooptasi negara lain :
1. Government to Government
2. Busines to Busines
3. Pengiriman agen-agen mereka yang di bayai penuh oleh pemerintah untuk hidup di luar negeri beranak pinak dan mendirikan usaha di negara tersebut.

Well, harus di pahami bahwa di China itu tidak ada kekuatan oposisi seperti negara demokrasi pada umumnya, saya rasa negara kamu sudah mulai meniru negara saya dalam hal ini                    ( meniadakan peran oposisi). Jadi adanya adalah pemerintah dan Rakyat. Perusahaan yang melakukan perjanjian kerja-sama dengan perusahaan atau pemerintah di negara lain itu hakikatnya adalah perpanjangan tangan pemerintah China, omong kosong kalau mereka netral. Semuanya di support pemerintah China.

Termasuk Jika ada Mahasiswa yang memberikan informasi yang seolah-olah menutupi bobroknya negara kami, mereka itu adalah agen-agen muda partai komunis, yang di biayai oleh negara.

Saya termenung dalam bagian ini, karena beberapa waktu lalu istri saya sempat berdiskusi panas dengan teman kampusnya soal muslim Uyghur yang kata temannya tidak ada apa-apa di sana, semua baik-baik saja. Persis kata kawan-kawan kami dari Islam liberal.

“So..apa tujuan akhir yang kamu inginkan dari semua ini bro”

Lantas, keluarlah statement yang saya kutip di atas, “ Saya berharap Amerika benar menyerang China dan mengalahkan negara kami sehingga rezim ini bisa tumbang.”

Soal ini pun sudah di prediksi oleh Rosululloh dalam hadits panjang tentang perang akhir zaman. Namun ada satu hal yang menggelitik saya yang akan saya cari tahu pendapat dari nya.

“Saya kira sulit bro, karena dengan proyek aliansi Jalur sutera ini, China jadi semakin kuat dengan di Support banyak negara yang melakukan kerjasama”

China itu tidak ada apa-apanya bro, kami lebih tahu soal itu, anda lihat baru-baru ini, saudara kami saja tidak mau menjadi aliansi seperti Taiwan dan Hongkong karena kami tau kami akan jadi pihak yang kalah. Saya pikir seperti negara-negara  yang menginginkan mencaplok negara Indonesia pun berpikiran lebih baik Indonesia beraliansi dengan China daripada dengan negara Eropa atau super power lainnya atau dengan sesama negara muslim. Karena mereka itu sudah memetakan kekuatan masing-masing. Akan lebih mudah menghancurkan aliansi China sehingga mudah pula mengambil bagian-bagian dari negara sekutunya. Lihatlah mereka toh pada diam saja negaramu atau negara lain mengambil bagian dalam jalan sutera, malah di puja-puji, pejabatnya dapat penghargaan. (loh, kok bisa tau persis gitu ya, mungkin dia tipe orang yang suka baca)

Menarik sekali obrolan sore ini, dan sayang sekali kalau tidak saya sampaikan ke sahabat-sahabat semua. Semoga Negara kita di jauhkan dari segala marabahaya….Sesungguhnya setelah kesulitan ada banyak kemudahan

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More