Kamis, 13 Juni 2019

JOKOWI KALAH TELAK

JOKOWI KALAH TELAK

Rute kekalahan mukidi terbaca sejak ia gagal menakodai negeri ini, kehidupan sosial & ekonomi anjlok, gagal mempersatukan, munafik, suka bohong & ingkar janji, defisit SDM serta di semua sektor (HANYA MENGANDALKAN PENCITRAAN), menumpuk utang dll.

Blm lagi mslhnya dgn umat mayoritas, salah pilih wakil & kedongkolan ASN, BUMN, TNI POLRI & institusi2 yg merasakan kegagalan kepemimpinannya, krnnya ia KALAH TELAK di ASN, TNI POLRI, bahkan di Paspampres & APARATUR NEGARA lainnya (78% Pilih 02). Dari masa kampanyepun 01 sdh sepi.

Mrk sdh merancang kecurangan jauh2 hari. UU pemilu di amandement, regulasi dibuat yg menguntungkan 01, lembaga survei dipaksa jd pelacur, KPU & KPPS yg tdk bisa di atur di amputasi, suara di ceblos sendiri, mobilisasi aparat ut menekan pemilih, hingga pengaturan quick count & media2 hoax.

Diluar dugaan 01, publik sdh cerdas, semua C1 didokumentasikan dlm berbagai media, lalu dikumpulkan ke BPN, relawan & partai2 koalisi selain 6 rangkap yg di bagi2 kesetiap kontestan dmn semua isinya sama.

Publikpun bisa menghitung sendiri dari data C1 yg mrk punya. Krnnya ketika KPU memainkan SITUNG, publik langsung protes, krn masing pegang C1 dgn data yg sama.

Benar sj, quick count dr lembaga survei pelacur menyatakan 01 unggul dgn selisih 7-9 %. Sebaliknya 02 mengacu berdasarkan real count. Siapa yang benar? Tentu secara de facto 02 menang, krn datanya valid sesuai C1 yg dipegang semua pihak.

Bahkan sblm KPU umumkan diam2 tengah malam, GUGATAN BPN ke BAWASLU dimenangkan oleh 02 dgn keputusan bhw, QC ala media & SITUNG KPU BERMASALAH. Artinya hasil QC & KPU tdk bisa dijadikan acuan sblm dibenahi & dibuktikan secara hukum bhw, hasilnya JURDIL, jk tdk maka pemilu gagal total.

Sebagai konsultan 01, QC adlh salah satu bagian penting instrumen kecurangan 01. Mrk melegitimasi kecurangan, sekaligus mematahkan perlawanan & moral pendukung 02 runtuh.

Pdhl hitungan jujur mrk 01 KALAH TELAK, krnnya ketika nonton di jakarta teater mrk MURUNG, krn TV sempat menayangkan hasil asli sblm di ganti/ditukar. JK pun hibur Joko yg GALAU. "Sdhlah yg penting bapak menang" Katanya. Maksudnya, tdk perduli secara real KALAH, yg penting bisa di menangkan dgn cara apapun..itu makna penyataan JK.

Yg parah Indobarometer menyebut di Aceh 01 hy 17, 12 %, & di SumBar  9,12 %. Joko hy menang di Jateng, Jatim tipis, Bali, NTT, Manado, Papua & sebagian kecil Kalimantan. Diperkirakan 01 hy menang sekitar 9-13 wilayah. Dmn secara UUD ia tdk bisa dilantik krn tdk mencapai setengah daerah yg memilihnya, bahkan ada yg dibawah 20%.

So, pertahanan 02 hy di relawan & rakyat. Kita tdk bisa mengandalkan hukum yg ada. Ketika pengawalan kemenangan 02 mengendur, saat itulah skenario kecurangan tahap akhir disempurnakan.

Hari ini yg mrk lakukan adlh berusaha melobi 02, mengamputasi kekuatan pendukungnya agar berhenti menekan KPU & MK, dan disaat yg terus menyebarkan opini seolah PEMILU JURDIL.

Intinya 02 sdh menang, tetapi bisa jg kalah ketika pendukungnya tdk lagi semangat berjuang mengawal kemenangan ini dgn terus menekan KPU, PEMERINTAH & MK ut berlaku JURDIL.

#DiskualifikasiJokowi

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More