Kamis, 13 Juni 2019

Mari kita simak baik² surat dibawah ini Dapet copas WA:

Mari kita simak baik² surat dibawah ini
Dapet copas WA:
APA YANG SAAT INI TERJADI...??! INI BUKAN PESTA DEMOKRASI.
MELAINKAN KONSPIRASI REZIM JOKOWI UNTUK HAPUS NKRI & PANCASILA.
INI KUDETA PKI SEBENARNYA. MEREKA MENUMPANG DI BALIK PEMILU 2019.
ﺍﻧﺎ ﻟﻠﻪ ﺍﻧﺎ ﻟﻠﻪ ﺍﻧﺎ ﻟﻠﻪ ﻭ ﺍﻧﺎ ﺍﻟﻴﻪ ﺭﺍﺟﻌﻮﻥ .
Ya Allah...
Negara NKRI ini dalam bahaya besar ya Robbi.
Tolonglah Agama-Mu, tolongan umat Nabi Muhammad, tolonglah rakyat Indonesia ya Allah.
Amiiinn...
FAKTA DI DEPAN MATA
~ 600 petugas KPPS tewas pasca Pemilu April 2019.
~ 73 ribuan praktik kecurangan Pemilu 2019 didiamkan, tanpa proses.
~ Orang orang kritis dikriminalisasi, ditangkapi, ditahan. Mereka Ust. Bachtiar Nasir, Babe Haikal Hasan, Jendral Kivlan Zein, Eggy Sudjana, Dr. Ani Hasibuan, Saudara Anas, dst.
~ Pejabat negara dan TKN terus menebar ancaman, seperti Wiranto, Hendro, Moeldoko, Tito, Andika, dst.
~ Nasib rakyat tidak dipedulikan, rezim Jokowi hanya fokus mempertahankan kekuasaan.
POSISI KPU & BAWASLU CUMA PESURUH
Mereka hanya pelaksana, bukan penentu. Tugas utama KPU meyatakan "Jokowi menang Pilpres 2019", sedang tugas BAWASLU menyetujui itu dengan sedikit catatan kritik, sebagai kepura-puraan, agar mereka tidak dituduh "makan gaji buta". Ya Rabb...sedih sekali.
SEMUA JADI TIDAK BERGUNA
Ada pemilu 2019 dengan biaya 24 triliun lebih.
Ada debat Capres/Cawapres.
Ada kampanye Capres/Cawapres, adu visi missi.
Ada pendataan pemilih dan DPT. Ada pengadaan logistik pemilu, kartu suara, biaya bilik suara, kotak kardus, situng hasil suara.
Ada pendaftaran para saksi dan petugas KPPS.
SEMUA JADI TAK BERGUNA alias sia sia belaka.
SEMUA INI TERNYATA HANYA SANDIWARA POLITIK
Mereka telah tetapkan JOKOWI jadi presiden lagi periode 2019-2024. Itu ditetapkan sejak 2019 lalu, sejak Jokowi menang. Jauh jauh hari Jokowi sudah "menang", dengan atau tanpa Pilpres. Prinsip mereka: "SEKALI BERKUASA, SELAMANYA BERKUASA. TAK BOLEH ADA YANG PROTES". Inilah senyatanya yang terjadi. Inilah SANDIWARA POLITIK TERBESAR dalam sejarah kita.
Digelar Pemilu 2019 bukan untuk ganti pemimpin, tapi hanya buat memastikan bahwa JOKOWI HARUS BERKUASA LAGI.
TAPI MASALAH TERBESARNYA KEKUATAN KOMUNIS DI BALIK JOKOWI
Membiarkan Jokowi menang lama SAMA DENGAN kita serahkan NKRI & PANCASILA ke tangan Komunis lokal dan China. Ini tidak boleh terjadi. Tahun 1965 alhamdulillah Indonesia SELAMAT DARI PKI. Ternyata, tahun 2019 ini SEKALI LAGI KOMUNIS MEMBUAT MAKAR di balik rezim Jokowi dan para jendral pendukungnya. Seperti DE JAVU, ancaman PENGKHIANATAN KOMUNIS kembali menjelma di depan mata kita di tahun 2019 ini.
JIKA KOMUNIS BERKUASA, APA YANG TERJADI..?
~ Sudah pasti agama akan dihapus. Mereka akan habis-habisan menumpas Islam.
~ Kemerdekaan rakyat dan HAK AZASI MANUSIA akan dicabut. Kebebasan rakyat akan dipasung total.
~ Para pejuang, pahlawan, pembela bangsa akan diburu habis-habisan. Akan dijebloskan penjara, disiksa sampai mati. Na'udzubillah min kulli dzalik.
~ Masjid masjid akan ditutup, Al-Qur'an dilarang, dakwah diawasi ketat.
~ Bangsa Indonesia akan jadi BUDAK milik Komunis PKI dan China.
~ Kekayaan alam bangsa akan dikuras untuk menghidupi rakyat RRC sana.
~ Jilbab akan dilarang, pengajian dilarang, majelis taklim dilarang, madrasah, pesantren akan ditutup. Lembaga, organisasi, ormas, dewan Islam akan dibubarkan.
~ Darah, harta, kehormatan kaum PRIBUMI akan dinistakan serendah rendahnya.
INILAH PENGKHIANATAN JOKOWI, PKI, KOMUNIS DAN ANTEK ANTEKNYA
Mereka diperbolehkan ikut pemilu/pilpres dengan alasan hak politiknya dihormati.
Tapi setelah MENANG, mereka berbuat KECURANGAN MASSAL, agar tetap berkuasa untuk meneruskan proyek KOMUNISASI-nya.
SANGAT JELAS SEKALI, JOKOWI CS SEBAGAI PENGKHIANAT BANGSA. PENDUKUNG KOMUNIS. MEMBAHAYAKAN NKRI & PANCASILA.
Mereka terang-terangan telah MERAMPAS KEMENANGAN PRABOWO-SANDI, dengan begitu mereka telah MERAMPAS HAK KEDAULATAN RAKYAT. Segala perjuangan kita dalam Pemilu 2019 menjadi sia sia. Pihak petahana/Jokowi Cs tak mengakui kekalahannya secara fair. Mereka tak peduli atas PILIHAN PUBLIK SEINDONESIA yang sudah muak, jengah, benci kepadanya.
BILA JOKOWI CS TIDAK DIHENTIKAN SAAT INI, ALAMAT BERAKHIRLAH NASIB NKRI. MEREKA AKAN TERUS BERLAKU ZHOLIM, CURANG, MENINDAS.
KITA BERTANYA TANYA, KENAPA KEKUATAN KOMUNIS BISA MENGGURITA SEPERTI INI..?
Ini tidak lepas dari sikap REZIM SBY pada 2004-2014 lalu yang memberi mereka kesempatan berbiak dan SAMA SEKALI TIDAK MENGINGATKAN RAKYAT.
Dalam Pilpres 2019 ini kita saksikan, SBY Cs terus mendorong pihak Prabowo-Sandi agar menerima hasil keputusan KPU pada 22 Mei 2019. Di sisi lain, SBY INGIN KHIANAT KEDUA KALINYA. Pada 2014 lalu dia suruh Prabowo ngalah. Sekarang suruh ngalah lagi. (Nanti tahun 2024 akan nyuruh ngalah lagi, dst). Memang hakikatnya SBY SATU PLOT DENGAN CHINA KOMUNIS, tapi "berbagi peran" saja.
KPU BUKANLAH CENTER POLITIK KOMUNIS.
KPU hanya sebagai corong saja. KPU menjalankan PLOT yang sudah disiapkan buatnya. KPU tak bisa apa apa, cuma BABU POLITIK saja.
PUSAT NADI KEKUATAN MEREKA ADA DI:
- Markas Kapolri.
- Mabes TNI.
- Istana Negara.
- Kejaksaan Agung.
- Markas MetroTV, MNCTV, Indosiar, TVRI, RRI.
- Kantor DPP PDIP.
MEREKA itulah yang berkolaborasi MEMAKSAKAN KEMENANGAN JOKOWI, MESKIPUN MENGORBANKAN KESELAMATAN NKRI & PANCASILA.
UNTUK HADAPI MEREKA, DIPERLUKAN KEKUATAN COMBATAN, BUKAN ORANG SIPIL.
Sipil sebagai pendukung di belakang, tapi kombatan yang AHLI TEMPUR melakukan eksekusi. Tempat tempat itu harus diduduki, para pemimpinnya DITANGKAP atau tembak di tempat.
KENAPA HARUS DITEMPUR...? Karena konspirasi orang orang itu telah membahayakan NKRI dan Pancasila. Kalau membiarkan JOKOWI CS menang, jelas NKRI akan bubar terpecah belah, paham Pancasila akan mereka ganti paham KOMUNIS.
INTI KEKUATAN MEREKA ADA PADA ELIT PEMIMPINNYA.
Kalau Wiranto, Luhut, Hendro, Moeldoko, Tito Karnavian, atau LIMA TANDUK PENGKHIANAT BANGSA ini bisa dihentikan, insya Allah konspirasi kaum KOMUNIS bisa dihabisi. Adapun MEGA dan SBY perlu cara cara politik untuk membereskannya.
HIMBAUAN: KEPADA APARAT TNI YANG PUNYA SKILL KOMBATAN.
Ambil tanggung-jawab ini, kejar 5 ELIT PENGKHIANAT BANGSA yang mau menjual NKRI dan Pancasila ke tangan KOMUNIS PKI & CHINA. Mereka itulah penjahat sebenarnya. Jika Anda melakukan TUGAS SUCI ini, keluarga Anda agar mendapat REWARD BESAR dari rakyat NKRI. Bila Anda gugur, akan diangkat sebagai PAHLAWAN NKRI, hidup keluarga dan anak Anda akan dijamin oleh negara. Keluarga Anda akan menerima tunjangan khusus PAHLAWAN NKRI. Ummat Islam pun mendoakan Anda sebagai SYUHADA.
BILA ANDA TIDAK BERANI AMBIL AMANAT INI, SERAHKAN SENJATA ANDA KE TANGAN PEMUDA ISLAM. Biarlah mereka yang akan menuntaskan TUGAS SUCI ini. Pemuda Islam siap jalankan operasi MENYELAMATKAN NKRI.
TOLONGLAH WAHAI ANGGOTA TNI...!!!
TOLONGLAH NKRI...!!!
TOLONGLAH PANCASILA...!!!
TOLONG RAKYAT INDONESIA...!!!
JANGAN BIARKAN RAKYAT & NEGARA INDONESIA TERGADAI KE TANGAN PKI ATAU KOMUNIS CHINA..!!!
BUKTIKAN UCAPAN MU SELAMA INI, BAHWA NKRI HARGA MATI..!!!
PENUTUP: Kami atas nama KAUM MUSLIMIN INDONESIA, sejatinya sudah membaca bahwa rezim Jokowi Cs akan berlaku curang. Namun kami masih ingin tempuh cara Pemilu, sesuai kesepalatan bersama.
Nyatanya kini terbukti rezim Jokowi telah lakukan KECURANGAN SISTEMATIK, MASSIF, TERSTRUKTUR. Itu yang disebut oleh Moeldoko sebagai PERANG TOTAL.
Maka kami tidak punya pilihan lain, selain MENENGGELAMKAN REZIM INI dan antek-anteknya. Mereka HAROM MUTLAK menghidupkan KOMUNISME di PERSADA NUSANTARA ini.
Kami tidak rela Komunis berkuasa, selama lamamya. Kami tidak rela anak, cucu, istri, keluarga kami berada dalam ancaman Komunis. Pilihannya hanya ISY KARIMAN AU MUT SYAHIDAN, HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID.
Bila aparat TNI tidak sanggup jaga NKRI, biarkan kami yang menjaganya, dengan izin dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﻦ
ﻭ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻭ ﺍﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ .
JAKARTA, 12 RAMADHAN 1440 H. Ibnu Buang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More