Sabtu, 28 Desember 2013

Hatta Rajasa Diancam Dubes dan Perdana Menteri dari Luar Negeri

Sabtu, 28 Desember 2013 , 17:04:00 WIB

Laporan: Ihsan Dalimunthe
 
 
RMOL. Indoneisa adalah tujuan investasi nomor satu di ASEAN. Artinya peluang Indonesia untuk menjadi negara production base sangat besar. Pasalnya Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam terbesar kelima di dunia.

"Itu adalah hasil survei terakhir dari survei ekonomi ternama di Jepang. Data survei tersebut melibatkan seluruh negara-negara ekonomi maju di dunia," ujar Menko Perekonomian, Hatta Rajasa saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu (28/12).

Makanya kata Hatta, melalui Master Plan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dilakukan penekanan terhadap inovasi ilmu pengtahuan dan teknologi dan sumber daya manusia yang unggul. Dengan itu, Indonesia akan dapat menjadi production base dan menghentikan pengiriman bahan mentah yang jelas sangat merugikan.

"Makanya saya tegaskan, stop pengiriman bahan mentah. Nggak akan maju-maju kita. Insinyur kita tidak bekerja kalau minerba kita mentah-mentah dikirim keluar semua. Harus ada industrialisasi," tegas Hatta.

Hatta pun menegaskan, akibat kebijakan stop ekspor barang mentah mulai Januari 2014, dirinya kerap didatangi dan diancam oleh duta besar dan perdana menteri negara-negara luar. Namun Hatta tidak gentar.

"Saya membalas kritikan dan ancaman itu simpel saja. Saya katakan negara saya mau maju. Makanya kita terus lakukan transformasi inovasi lewat sumber daya manusia yang unggul," demikian Ketua Umum DPP PAN ini. [zul]
 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More