BISMILLAAH…_
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Pembahasan tentang Permulaan I’tikaf dan kesudahannya, Sunnah-sunnah I’tikaf dan pembatal I’tikaf
Permulaan i'tikaf dan kesudahannya:
a. Barang siapa yang bernazar i'tikaf di waktu tertentu, ia masuk tempat i'tikafnya sebelum malamnya yang pertama, sebelum terbenam matahari dan keluar setelah terbenam hari terakhir.
b. Apabila seorang muslim ingin i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Bulan Romadon, ia memasuki tempat i'tikafnya sebelum terbenam matahari malam ke dua puluh satu (21), dan keluar setelah terbenam matahari hari terakhir Bulan Romadon.
Disunnahkan menyibukkan diri dan bersungguh-sungguh dengan berbagai macam ibadah, seperti membaca al-Quran, zikir, do'a, istigfar, sholat sunnah, sholat tahajjud.
Orang yang beri'tikaf boleh keluar masjid untuk menunaikan hajat, wudhu, sholat Jum'at, makan, minum, dan seperti yang demikian itu seperti mengunjungi orang yang sakit atau mengikuti jenazah orang yang ada hak baginya seperti salah satu dari kedua orang tua, atau karib kerabat, atau semisalnya.
I'tikaf batal dengan keluar masjid tanpa adanya kebutuhan atau tanpa alasan yang syar`i, berjima' dengan istrinya, atau murtad, atau mabuk.
Demikian materi yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat.
Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
_Wasalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
0 komentar:
Posting Komentar