Selasa, 22 Mei 2018

TAHAJUD SETELAH WITIR

TAHAJUD SETELAH WITIR


بسم الله الرحمن الرحيم
Kita memang diperintah menutup shalat malam dengan shalat witir sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari adalah shalat witir”
(HR. Bukhari no. 998 dan Muslim).

Pengertian menutup shalat malam dengan shalat witir, hukumnya adalah sunnah, bukan wajib.
Sehingga setelah shalat witir masih boleh menambah lagi shalat sunnah.

Alasannya adalah praktik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sesudah shalat witir masih menambah lagi dengan dua raka’at yang lain.

‘Aisyah menceritakan mengenai shalat malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

كَانَ يُصَلِّى ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat 13 raka’at (dalam semalam). Beliau melaksanakan shalat 8 raka’at kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at).
Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk.
Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’. Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat dua raka’at”
(HR. Muslim)

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
“Dua raka’at setelah witir itu tanda bahwa masih bolehnya dua raka’at setelah witir dan jika seseorang telah mengerjakan shalat witir bukan berarti tidak boleh lagi mengerjakan shalat sunnah sesudahnya.
Adapun Hadits di atas “Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari adalah shalat witir“, yang dimaksud menjadikan shalat witir sebagai penutup shalat malam hanyalah sunnah (bukan wajib).
Artinya, dua raka’at sesudah witir masih boleh dikerjakan”
(Zaad Al-Ma’ad, 1: 322-323).
Lihat penjelasan:
Dua Raka’at Sesudah Shalat Witir.

Yang jelas bagi yang sudah melaksanakan tarawih lalu menutupnya dengan witir tidak lagi melakukan witir yang kedua setelah melakukan shalat tahajud di malam hari.

Dari Thalq bin ‘Ali, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ

“Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam”
(HR. Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa-i)

Kesimpulan, boleh melaksanakan shalat tahajud walaupun sudah mengerjakan shalat tarawih dan ditutup dengan witir.
Namun di malam hari ketika melakukan shalat tahajud tidak lagi ditutup dengan witir.

Jumlah raka’at shalat tahajud yang dilakukan bebas, tidak dibatasi jumlah raka’atnya.
Memang untuk malam2 biasa diluar Ramadhan, bagi siapa yg punya keyakinan bisa bangun malam maka sunnah untuk menjadikan witir sebagai penutup, tapi bagi yg belum biasa bangun malam, maka mendahulukan witir sebelum tidur dianjurkan sebagaimana pesan Nabi ke Abu Hurairah, agar witir sebelum tidur...

Wallahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More