Alhamdulillah, ada tulisan bagus dari orang yg faqih agama dan lurus, Insyā Allāh, semoga menjadi tambahan ilmu yg bermanfaat 👇
✍ Fazel J Haitamy
Fiqh As-Siyaasah
(Fiqih Politik)
Tulisan ini adalah rangkaian bahasa sederhana untuk memahamkan umat agar bisa menimbang mudharat dan maslahat syar'i dari pertarungan politik Indonesia hari ini.
Ada dua kubu yang sedang bertarung, Koalisi Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf.
Koalisi Prabowo-Sandi diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya.
Sedangkan Jokowi-Ma'ruf diusung PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Hanura dan PSI.PBB
Lebih jauh, Koalisi Prabowo-Sandi didukung oleh PA 212, para da'i dan asatidz, serta aktivis #2019GantiPresiden.
Koalisi Jokowi-Ma'ruf didukung oleh gerombolan Syi'ah, Ahmadiyah, JIL, aktivis eLGeBTe, keturunan PKI dan gerombolan aktivis medsos nyeleneh seperti Ab# Ja#da, D#nn# Sir#g#r, dll. Bahkan Ah#k si penista agama juga telah resmi bergabung PDIP dan mendukung pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Hanya ada dua kubu yang bertarung, maka yang menang bersama seluruh gerombolan pengusungnya akan menjadi penguasa negeri ini. Jika anda merasa negeri dan umat ini akan baik-baik saja siapapun penguasa mereka kelak, sesungguhnya anda sedang mengigau dan membodohi diri sendiri.
Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shalallahualaihi wasallam mengingatkan kita:
"Seseorang tergantung agama temannya, maka hendaknya kalian memperhatikan siapakah temannya.” (HR. Ahmad)
Prabowo-Sandi mungkin jauh dari kata ideal menurut standar syariat. Namun setidaknya kita bisa melihat bahwa orang-orang di sekeliling mereka adalah orang baik.
Di sana ada Habib Salim Asseggaf (ketua Majelis Syura PKS), Dr. Hidayat Nur Wahid, HRS, Ustadz Zaitun Rasmin, UBN, UAS, Ustadz Adi Hidayat, Aa Gym, Babe Haikal dan banyak asatidz lainnya.
Bayangkan wajah-wajah yang berada di sekitar Jokowi-Ma'ruf kelak jika mereka menang. Ada Ah#k si penista Islam, Ribk# si anak PKI, dan ada gerombolan PSI yang terang-terangan menolak syariat. Ad# A#mando, Ab# Jand# dan D#nni akan tertawa terbahak-bahak. Ada Jalal#din Rahm#t dan gembong Syi'ah lainnya yang akan berkonspirasi atas ahlussunnah. Dan banyak lagi wajah-wajah penuh dengan misi dan visi yang akan membawa mudharat untuk Islam.
Kesimpulannya sebagaimana perkataan seorang Ulama,
“Orang yang cerdas bukanlah orang yang tahu mana yang baik dari yang buruk. Akan tetapi, orang yang cerdas adalah orang yang tau mana yang terbaik dari dua kebaikan dan mana yang lebih buruk dari dua keburukan.”
Ia pun bersyair,
“Orang yang cerdas ketika terkena dua penyakit yang berbeda, ia pun akan mengobati yang lebih berbahaya.” (Majmu’ Al Fatawa, 20: 54).
Jadi ada pilihan yang sama buruk dan baiknya, namun beda kelas. Jadi ada yang baik dan ada yang lebih baik, juga ada yang buruk dan ada yang lebih buruk lagi.
Syaikh As-Sa’di melantunkan syair dalam pelajaran kaedah fiqih beliau,
Apabila bertabrakan beberapa maslahat (kebaikan), maslahat yang lebih utama itulah yang lebih didahulukan
Lawannya, jika bertabrakan dua mafsadat (kerusakan), pilihlah kerusakan yang paling ringan.
Wallahu a'lam.
Tambahan Info :
As-Sa'di atau As-Si'di (1889–1956 M) adalah seorang Ulama Ahlussunnah, Ahli bahasa Arab, Ahli Fiqih dan Ahli Tafsir dari Saudi Arabia.
0 komentar:
Posting Komentar