Senin, 11 Februari 2019

Nanik Sudaryati

Nanik Sudaryati

"Tahun 1998 adalah menjadi titik terendah dalam hidup saya. Saya kehilangan jabatan, kehilangan keluarga , kehilangan teman dan kehilangan semua.

Sssttt ..sampai saya mutung tdk shalat dan tidak shalat tahajud. Namun akhirnya saya pasrah sama Allah dan sungguh Allah ternyata memberikan hiburan hati pada saya. Karena saat saya dicopot itulah saya punya waktu 11 tahun lebih cepat menjadi pengusaha, dan Allah banyak berikan rezeki serta kemudahan pada saya, " kata Pak Prabowo suatu kali.

Sungguh saya tadinya tdk akan menulis statement beliau ini, karena ini sebetulnya "curhat" pribadi. Tapi entah kenapa saat saya membaca sebuah Portal Berita, dimana LBP yg pernah menjadi sahabat Prabowo mengatakan, bahwa shalat Pak Prabowo tidak jelas, sementara bosnya rajin shalat, saya kok merasa harus menulis.

Capai dengan kebohongan dan kasihan pada Pak Prabowo yg selalu dipojokkan dan diam, maka mjd kewajiban saya utk membuka yg sebenarnya, apalagi yg menilai tentang shalat ini orang yg sepanjang hidupnya tdk shalat alias non muslim.

Coba kalau Anda perhatikan statement Pak Prabowo tersebut , dia sempat mogok shalat sebentar, termasuk tidak shalat tahajud di tahun 1998 , saat usianya masih 48 tahun. Berarti sejak beliau aktif sebagai tentara pun beliau sudah rajin shalat, termasuk tahajud.

Nah bagaimana sekarang? Saya nggak mau riya, tanya deh pada 30 wartawan yg datang ke rumah Pak PS beberapa waktu lalu, dimana mereka terkejut -kejut saat Alqur'an berbahasa Inggris itu jadi bacaan utama Pak Prabowo, karena Al Qur'an itu sanantiasa ada di meja kerja Pak Prabowo.

Saya pernah tanya Teddy ajudan paling lama Pak Prabowo, dia mengatakan, selain di ruang kerja, di kamar tidur Pak Prabowo juga ada Al -Qur'an." Biasanya setelah membaca beliau taruh di atas rak di dekat tempat tidur beliau," kata Teddy.

Orang yg benar2 shalat itu gak pernah pamer , karena buat Pak Prabowo shalat itu hubungan pribadi beliau dengan yg di ATAS. Jadi paham kan?

Note :
Mohon tdk disampaikan ke Pak Prabowo kalau saya nulis ini, nanti dimarahi

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More