RMOL. Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Benediktus XVI, mengecam pernikahan sesama jenis dan mengingatkan bahwa pergeseran budaya dan politik telah mengubah arti pernikahan yang sesungguhnya.
Hal tersebut disampaikan Paus dalam pidatonya di Roma, di depan para uskup asal Amerika Serikat, Jumat (9/3) waktu setempat. Ucapan Paus itu begitu ironis karena tercatatan setidaknya ada tujuh negara bagian AS yang melegalkan pernikahan sejenis di antara warganya.
Tujuh negara bagian itu adalah Connecticut, Iowa, Massachusetts, New Hampshire, New York, Vermont, Colombia dan Washington DC.
Paus meminta kepada para Uskup untuk menekankan lagi pada umat mereka bahwa nikah sesama jenis dan seks pra nikah adalah perbuatan yang berdosa. Ini dilakukan Paus setelah disahkannya pernikahan sesama jenis di negara bagian Maryland dan Washington. Bahkan lima negara bagian AS lainnya dikabarkan sedang mengajukan RUU pernikahan sejenis.
"Perbedaan seksual tidak bisa dianggap sebagai hal yang tidak relevan dalam definisi pernikahan," ujar Paus Benediktus XVI sebagaimana dikutip BBC (Sabtu, 10/3).
Paus tahu, kemungkinan sudut pandangnya ini tidak sesuai dengan budaya generasi muda. Namun ia akan tetap meminta para uskup untuk mengembalikan konsep pernikahan tradisional yaitu antara pria dan wanita, bukan sesama jenis.
Beberapa pekan terakhir ini, para uskup AS berkampanye melawan UU baru pernikahan sesama jenis yang diperkenalkan dalam masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Uskup New York yang baru-baru ini diangkat menjadi kardinal oleh Paus, Timothy Dolan, adalah tokoh yang berperan penting dalam kampanye tersebut.
Pada September 2011, tidak lama setelah disetujuinya UU pernikahan sesama jenis, uskup Timothy menulis surat kepada Obama, ia mengkritik aturan tersebut. Dalam suratnya ia mengatakan pengesahan UU itu bisa memicu konflik antara gereja dan pemerintah negara bagian.[ald]
0 komentar:
Posting Komentar