TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-
Heboh pegawai pajak punya simpanan hingga miliaran rupiah kembali terkuak.
Setelah Gayus Tambunan, kini muncul Dhana Widyatmika. Salah seorang pegawai golongan IIIC yang diduga memiliki simpanan hingga Rp 60 miliar. Kini, Dhana sudah menginap di 'Hotel Prodeo' Kejaksaan Agung.
Setelah Gayus Tambunan, kini muncul Dhana Widyatmika. Salah seorang pegawai golongan IIIC yang diduga memiliki simpanan hingga Rp 60 miliar. Kini, Dhana sudah menginap di 'Hotel Prodeo' Kejaksaan Agung.
Sejumlah media heboh melansir, tak hanya Gayus dan Dhana, banyak pegawai pajak lainnya yang memiliki simpanan hingga miliaran rupiah. Kalau bekerja secara jujur, keduanya baru muungkin punya rejeki, simpanan hingga miliaran, jika sudah bekerja berpuluh-puluh tahun di Ditjen Pajak. Gaji pegawai golongan IIIC seperti Dhana sebulan hanya sekitar Rp 5.000.0000 (take home pay)
Ketua DPR Marzuki Alie punya pandangan mengenai terungkapnya simpanan Ghana yang berjumlah miliaran itu. Dia meyakini, pegawai pajak berpotensi besar melakukan penyalahgunaan wewenang.
"Pegawai pajak bisa saja peras wajib pajak. Kalau wajib pajaknya tidak jujur, ketakutan disuruh bayar pajak banyak. Pegawai pajaknya ngajak nego-nego saja," kata Marzuki di Jakarta kemarin.
Menurut dia, aksi pemerasan yang terjadi, yang membuat pegawai pajak seperti Gayus dan Dhana jadi kaya raya.
"Yang rugi wajib pajak dan masyarakat rugi karena ada beban," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi XI (Komisi Keuangan) DPR RI Harry Azhar Azis punya solusi agar kasus Gayus dan Dhana tidak terulang di kemudian hari.
Dia mengatakan sistem pengawasan internal Ditjen Pajak harus dibuat terukur dan fokus yang mana mesti dibangun model whistle blower (WB) dan diberi insentif bagi WB berupa reward and punishment yang harus dijalankan dengan ketat.
"Titik-titik lemah di unit-unit pajak harus diperkuat pengawasannya dan karena itu remunerasi harus mampu mengukur berapa peningkatan moralitas dan produktifitas pegawai pajak," ujar Harry ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (3/3/2012).
Menurut poltisi Golkar ini kalau itu dijalankan dengan baik maka dimasa depan kasus Gayus dan DW ini tidak akan terjadi lagi karena dengan terbangunnya sistem pengawasan itu dpt dideteksi gejala penyimpangan dari awal (early warning system)
0 komentar:
Posting Komentar