Awas! Ini
3 Strategi Tipu Muslihat Jokowi Mencurangi Prabowo
Menjelang 17 April 2019, saya terkejut mengamati taktik kubu jokowi.
Dalam kacamata saya ada tiga taktik berupa tipu muslihat yang mereka jalankan demi memperoleh kemenangan.
Ketiga taktik ini luar biasa berani, nekat dan menghalalkan segala cara.
Pertama, sikap saat menjawab pertanyaan survei.
Seorang teman saya yang berhasil menyusup ke kubu jokowi memperoleh informasi akurat.
Sejak Oktober 2018 dan sampai menjelang hari pencoblosan, kubu jokowi sudah dibriefing bahwa saat menjawab survei apapun, harus dijawab memilih prabowo atau golput.
Mengapa harus menjawab pilih prabowo, dalam survei padahal mendukung jokowi..?????
Taktik ini bertujuan untuk menina-bobokan kubu prabowo.
Ketika kubu prabowo yakin bahwa mereka akan menang dalam survei, maka militansi, kengototan, kegigihan mereka untuk memenangkan prabowo, lemah. Sementara kubu jokowi akan bergerak lebih ngotot di akar rumput tanpa disaingi.
Amatilah siapa-siapa yang telah bergabung ke kubu prabowo. Bukankah banyak di antara mereka adalah pendukung jokowi sebelumnya..????
Saya sebutkan hanya segelintir dari nama mereka yaitu:
Guntur Siregar, (mantan Sekjen Projo) Ucok Syafti Hidayat (Pendiri Bara JP), Febby Lintang (Jaringan Alumni Lintas Perguruan Tinggi), Dadan Hamdani (deklarator Jokower), Agung Nugroho (Fordisi), Amirullah Hidayat (Relawan Matari Indonesia), Moestaqim Dahlan (aktivis Walhi), Azman Moe (social engineer), Muhammad Tahir (Jaringan Nelayan), dan berbagai elemen pemuda dan mahasiswa.
Sepintas mereka mendukung prabowo dan terlihat menguatkan prabowo, bukan..?????
Itu benar.
Namun mereka tidak lebih sebagai penggembira dan penina-bobo kubu prabowo.
Usaha mereka untuk memenangkan prabowo suam-suam kuku.
Bahkan kita sendiri tidak tahu jika nantinya di bilik suara mereka akan mencoblos siapa..?????
Ini sebetulnya adalah drama untuk menina-bobokan kubu prabowo.
Dengan begitu banyaknya deklarasi mendukung prabowo, maka kubu prabowo semakin besar kepala, euforia dan semakin yakin kemenangan. Tetapi awas..!!!!!
Ini adalah taktik penuh jebakan.
Kubu jokowi dalam kesenyapan sedang bergerak hidup-mati dengan semangat 45 di akar rumput, door to door (menyebar fitnah)
Quick count sore hari 17 April 2019, anda mungkin saja terkejut melihat jokowi unggul atas prabowo. Seperti yang terjadi di Pilpres 2014.
Survei dijungkir-balikan oleh paslon dari kubu jokowi.
Artinya margin 20 persen itu yang mengunggulkan prabowo atas jokowi tidak sepenuhnya menjamin kemenangan prabowo. Survei sekaliber Kompas sekalipun meleset lebih 20 persen di Pilpres 2014 lalu.
Kedua, semprotan kebohongan.
Benarlah kata mantan Presiden Habibie bahwa yang bisa mengalahkan prabowo bukan jokowi tetapi hoax.
Produksi hoax dari kubu jokowi luar biasa masif dan terstruktur.
Jokowi, ma'ruf dan pendukung mereka terus-menerus menyemprot fitnah, hoax dan tuduhan-tuduhan kepada kubu prabowo.
Apa sebenarnya tujuan fitnah itu..?????
Selain membuat kubu prabowo sibuk menangkal tuduhan itu, juga mendoktrin secara terbuka pendukung jokowi di akar rumput.
Ketika hoax dan fitnah yang selama ini sudah ditanam dibenak masyarakat bawah, maka mereka semakin yakin ketika jokowi, ma'ruf dan tim pemenangan jokowi melempar pernyataan hoax yang senada di depan publik.
Ini menguatkan dan menyemangati pendukung di akar rumput.
Fitnah yang sedang diproduksi di kalangan bawah tentu saja mendapat jaminan perlindungan dari kubu jokowi.
Lihatlah bagaimana wiranto, muldoko, dll membela membabi-buta orang-orang yang mendukung jokowi.
Contohnya sudah banyak penyebar fitnah ke prabowo, katanya prabowo kafir, mafia tanah, dll.
Itu adalah bagian dari semprotan hoax kubu jokowi.
Mereka semua di lindungi, bahkan kebal hukum.. Tidak ada yang berani menangkap mereka penyerbar hoax.
Giliran penyebar hoax kubu prabowo langsung mereka tangkap, masukin ke jeruji besi.
Inikah yang di namakan keadilan..?????
Para relawan jokowi yang bergerak amat ngotot di akar rumput seperti relawan penyebar hoax yang sudah di cuci otaknya. Bahkan mereka sudah diberi janji spektakuler. Jika mereka ketahuan tidak akan di penjara(kebal hukum)
Jadi siapa takut..!!!!!
Para relawan di jamin kesejahteraannya dan di jamin kebal hukum sepenuhnya.
Dan harus mendukung sampai titik darah penghabisan, dengan bergerak dari pintu ke pintu menyebarkan pemberitaan hoax/fitnah menyudutkan kepada prabowo.
Ketiga, taktik kampanye di Masjid. Pilpres 2019 ini adalah hari penentuan kiamat atau tidaknya nasib kubu jokowi,Pki, Nu, dll.
Jika jokowi menunggangi PKI, Nu sebaliknya kaum PKI, Nu juga yakin bahwa nantinya mereka akan mampu menunggangi balik jokowi setelah menang.
Jokowi ma'ruf adalah dua sosok yang lemah manajemen, tidak tegas, ambisius, dan mudah disetir.
Demi nasib terakhirnya, PKI, NU, bergerak sangat ngotot.
Pilpres 17 April 2019 jatuh pada hari Rabu. Maka pada hari Selasa, 16 April 2019 malam, jamaah Masjid diminta berkumpul dengan kamuflase tipuan bernama munajad.
Kode aksi Munajad itu sudah dimulai secara global seluruh pelosok negeri.
Dengan kedok mendoakan pemilu yang bersih, nantinya pada malam Rabu itu, akan ada caci-maki, cercaan, fitnah keji bercampur hoax kepada prabowo, Setelah prabowo dihabisi dengan fitnah maka jamaah diarahkan untuk memilih jokowi. Tentu aparat tidak sanggup menangkap para pemfitnah sekaligus pada malam Pilpres, karena fitnah itu dilakukan secara serentak di seluruh negeri.
Gerakan Munajad besar-besaran 16 April akan berlangsung di seluruh masjid-masjid yang dikuasai oleh Nu, Pki.
Di seluruh Indonesia menurut data Kementerian Agama, ada 800.000 Masjid dan Musholla.
Jika 50 persen di antaranya akan melakukan Munajad, maka ada 400.000 Masjid dan Musholla yang menggelar doa politik pada Selasa malam sampai Rabu 17 April 2019.
Doa ini akan bernada
Adu domba untuk menjatuhkan prabowo.
Para jamaah yang sudah dicuci otaknya akan bergerak tema besar atas nama munajat.
Jika rerata 200 orang disetiap Masjid dan Musholla yang bergerak maka jika dikalikan dengan 400.000 Masjid dan Musholla di seluruh Indonesia, maka akan ada 80 juta suara.
Itu artinya jokowi menang.
Anda tahu kenapa jokowi malas-malas kampanye..?????
Malah sibuk kerja-kerja.
Mereka sudah mengantongi kemenangan.
Mereka sendiri pernah membuka strateginya saat mengalahkan prabowo pilpres 2014.
Tak usah kampanye besar-besaran dan rapat-rapat akbar. Cukup para elit turun ke tingkat RT dan lakukan kampanye bernada SARA, niscaya kemenangan akan diperoleh. Hasilnya prabowo kalah. Strategi inilah yang kembali dicopy di Pilpres 2019.
Yang penting adalah kubu jokowi telah menguasai 50 persen lebih Masjid dan Mushola di seluruh Indonesia.
Perhatikanlah di lingkungan anda apakah ada gerakan massa di Masjid-Masjid dengan dalil ibadah Munajad..?????
Itu adalah latihan menggalang doa dan ceramah agama. Paginya tanggal 17 April akan langsung ke TPS setelah dicuci otaknya dengan memilih langsung jokowi.
Lalu apa yang seharusnya dilakukan oleh kubu prabowo..?????
Kita harus bersama-sama menjaga Masjid/musholla agar tidak di jadikan tempat untuk kegiatan politik..!!!!!
Ayo bersatu melawan tipu daya dengan berkedok munajad dan tenggelamkan penyebar fitnah di musholla/masjid, untuk indonesia bebas dari berita hoak.🇲🇨
Terima kasih.
Waalaikum salam wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar