KHILAFAH? KOK BERANI?
Kyai Kamil Abdullah
Suatu kali Kyai 'Rawani' berkunjung ke pondok pesantren milik santrinya yang kini —oleh masyarakat sekitar— juga dipanggil 'Kyai'.
Apa benar santrinya —yang bernama Muhsin— mendukung gerakan yang memperjuangkan tegaknya Khilafah sebagaimana 'diopinikan' para santri? Kyai Rawani ingin melakukan klarifikasi.
Singkat kata, Kyai Muhsin mengiyakan dan menjelaskan panjang lebar —alasan— mengapa ia berjuang bersama gerakan penegakan Khilafah ini.
Nah, usai berpamitan pulang, sambil berjalan menuju mobilnya Kyai Rawani menepuk-nepuk bahu Kyai Muhsin dan 'memuji':
"Kamu hebat, Sin... Kamu berani sekali!"
Banggakah perasaan Kyai Muhsin mendengar gurunya memuji? Tidak, samasekali. Malah sebaliknya, dalam hati ia menyayangkan sikap sang guru yang —setelah menyimak uraian panjang lebar tadi— ternyata belum juga memahami 'alasan' pilihan perjuangan si santri...
#2/4#
Memperjuangkan Khilâfah itu bukan soal 'berani atau tidak berani'... Ini bukan 'Lomba Uji Nyali' yang saat 'rekrutmen peserta' ada penawaran audisi:
"Ayo, siapa berani? Yang berani, daftarkan diri! Yang gak berani, cukup menonton acara ini!"
Bukan. Memperjuangkan Khilâfah adalah KEWAJIBAN SYAR'I. Dikerjakan berpahala, ditinggalkan berdosa, dan karenanya seorang Muslim —demi ridha Ilâhi— melaksanakan kewajiban ini.
Faktor 'pendorong'nya bukan 'keberanian', tapi RÛH (idrâku shilatil insâni billâh) —kesadaran akan hubungan seorang insan dengan Allah— faktor kesadaran imani.
Jadi tak ada kaitannya dengan rasa 'sok berani'..., melainkan hanya wujud 'penghambaan diri' kepada Allah Rabbul 'izzati.
#3/4#
Pertanyaan "KOK BERANI?" sejatinya lebih tepat ditujukan kepada orang-orang berikut ini:
--> Orang yang menyatakan TIDAK WAJIBnya Khilâfah, padahal kewajiban Khilâfah berlandaskan Al-Qur`ân, As-Sunnah dan Ijmâ'ush-Shahâbah..., KOK BERANI?
--> Orang yang 'ngotot' dengan pernyataan: TIDAK ADA Sistem Pemerintahan baku dalam Islam, artinya TIDAK MENGAKUI Khilâfah sebagai Sistem Pemerintahan Islam..., KOK BERANI?
--> Orang yang mengklaim Penegakan Khilâfah itu TIDAK PERLU, karena Sistem Pemerintahan Demokrasi sekarang ini sudah MEMENUHI KRITERIA 'Khilâfah di bawah pimpinan Khalîfah'..., KOK BERANI?
#4/4#
Orang-orang seperti ini harusnya BERANI 'NGAJI'..., mengkaji penjelasan para Ulama tentang KHILÂFAH —dengan ikhlâsh— tanpa 'pamrih', bersih dari 'kesombongan diri'.
Bukan justru BERANI 'MENENTANG dan MENANTANG' ajaran KHILÂFAH, apalagi 'MEMUSUHI', hingga tampak sekali 'permusuhan'nya 'jauh lebih ngeri' dibanding orang-orang kafir yang mendengki...!
YUK NGAJI...!
Kami memang bukan 'para guru' yang berilmu mumpuni, kami hanya 'santri' yang juga masih 'ngaji'..., selain itu kami tak lebih dari sekedar 'penyampai' informasi...[][][]
[k@]20190314
<kamil@bdullah>
#KhilafahAjaranIslam
#HTILanjutkanPerjuangan
#KhilafahMemangYangTerbaik
0 komentar:
Posting Komentar